hasil-hasil penelitian, jurnal dan sumber lain yang berhubungan. Selain itu, data juga diperoleh dari Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Banyuwangi dan UPTD TPI PPI Muncar Kabupaten Banyuwangi, serta Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan
Banyuwangi Jawa Timur.
3.4. Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang benar
mengenai suatu obyek dan menguji kebenaran dari suatu pendapat serta membandingan keadaan yang ada di lapangan dengan teoriperaturan
yang sesuai literatur atau pedoman yang digunakan. Data yang diperoleh dari hasil wawancara, isian kuesioner dan pengamatantinjauan langsung
ke lapangan, dianalisa menggunakan metode self assesment. Analisa data yang diperoleh dari perusahaan mengenai penelitian
ini, dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Analisa data penilaian penerapan sistem manajemen mutu berdasarkan ISO 9001:2000
. Data penerapan sistem manajemen mutu SMM, diperoleh dari
hasil isian kuesioner dan pengamatan lapangan yang dianalisa menggunakan metode self assesment. Menurut Girsang 2007, tahapan
penilaian dari metode self assesment adalah sebagai berikut: 1 Jawaban dari setiap pertanyaan dinilai berdasarkan isian kuesioner.
Setiap jawaban mempunyai jangkauan penilaian 0 untuk jawaban
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tidak dan 1 untuk jawaban ya. Bila pertanyaan berulang pada bagian yang berbeda, maka nilainya adalah 0,5.
2 Setiap unsur mempunyai nilai maksium yang merupakan nilai maksimum unsur jika setiap elemen diterapkan.
3 Nilai setiap unsur yang diterapkan dibandingkan dengan nilai maksimum setiap unsur.
4 Dilakukan interpretasi terhadap nilai penerapan yang diperoleh perusahaan, yaitu sebagai berikut:
Nilai penerapan 50 nilai maksimum = tidak terpenuhi Nilai penerapan = 50 nilai maksimum = dipenuhi sebagian
Nilai penerapan 50 nilai maksimum = dipenuhi Interpretasi penilaian penerapan SMM ISO 9001:2000 yang telah
diperoleh kemudian dianalisa.
b. Analisa data penilaian penerapan sistem manajemen keamanan pangan berdasarkan HACCP.
Data penerapan keamanan pangan yang diperoleh lebih ditekankan melalui hasil wawancara dan pengamatan observasi di
lapangan, pengamatan keadaan nyata perusahaan dan pengamatan langsung penerapan sistem HACCP proses produksi tuna kaleng,
yaitu mulai dari pengadaan bahan baku sampai dengan produk akhir dikemas dan digudangkan sebelum dipasarkan kepada konsumen.
Kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mengidentifikasi bahaya hazard yang sering timbul dalam tahapan proses. Untuk
memberi perhatian khusus terhadap tahapan proses yang merupakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
titik kritis, untuk menganalisis sistem pengawasan mutu dalam mencapai standar mutu yang telah ditetapkan dan memberi solusi
perbaikan hasil temuan dalam evaluasi keamanan pangan dalam rangka pencapaian jaminan mutu yang telah ditetapkan.
3.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.5.1. Definisi Operasional