Formulasi Strategi Pengendalian Mutu dan Keamanan Pangan Produk Evaluasi Implementasi Manajemen Mutu Terpadu Frozen Value

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian terhahulu untuk mengetahui dan mengkaji obyektivitas ilmu yang menjadi masalah dalam suatu penelitian. Ada beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki kaitan dengan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dan digunakan peneliti sebagai acuan untuk lebih memahami variabel dalam penelitian ini.

1. Formulasi Strategi Pengendalian Mutu dan Keamanan Pangan Produk

Crude Palm Oil di PT. Perkebunan Nusantara III dan Minyak Goreng di PT. Astra Agro Lestari, Tbk oleh Girsang 2007 Penelitian tersebut bertujuan untuk membuat formulasi strategi pengendalian mutu berdasarkan Sistem Managemen Mutu dan Sistem Manajemen Keamanan Pangan. Metode penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu survei konsumen dengan pembobotan AHP, penilaian penerapan HACCP dengan metode Self Assessment, dan perumusan formulasi strategi pengendalian mutu dengan analisis SWOT. Hasil penelitian diperoleh bahwa strategi yang perlu dilaksanakan oleh pihak Pabrik Kelapa Sawit PKS Rambutan adalah: pelaksanaan SOP sortasi dan SMK 3 yang ketat; pembangunan sistem sanitasiSSOP yang baik; peningkatan kinerja produk terkait dengan mutu spesifik; peningkatan kepercayaan konsumen dengan memberikan jaminan mutu melalaui sertifikat HACCP; serta diversifikasi produk. Strategi yang dapat dilaksanakan Pabrik Minyak Goreng PMG Cap Sendok adalah: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. peningkatan komitmen dan budaya kerja yang baik; peningkatan produk dengan memberi jaminan mutu berupa sertifikat ISO dan HACCP; peningkatan teknologi produksi; serta pengembangan produk yang berorientasi ekspor.

2. Evaluasi Implementasi Manajemen Mutu Terpadu Frozen Value

Added Surimi Product oleh Swarini 2007 Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi manajemen mutu terpadu dalam proses value added surimi product dan mengidentifikasi temuan penyimpangan hasil evaluasi. Metode diskriptif untuk menggambarkan hasil evaluasi dan temuannya untuk perbaikan penerapan jaminan mutu setiap tahapan proses. Hasil penelitian menunjukan bahwa, PT “X” mampu secara madiri melaksanakan pengawasan mutu untuk memberikan jaminan produk yang dihasilkan. Dalam menerapkan manajemen mutu terpadu mendapat dukungan penuh dari pihak manajemen termasuk para eksekutif. Tahapan dalam mengimplementasikan manajemen mutu terpadu HACCP adalah pembentukan tim, analisa hazard, identifikasi CCP, penentuan batas kritis, penentuan CCP, tindakan koreksi, prosedur, pencatatan, dan prosedur verifikasi.

3. HAACP Regulatory Model Cooked Shrimp