h. Sterilisasi Retorting
Proses strerilisasi dilakukan dengan menggunakan retort. Kaleng- kaleng dari proses seaming dicuci terlebih dahulu dengan merendam
dalam keranjang besi yang dimasukan ke dalam airwater pit, hal ini bertujuan untuk menghilangkan minyak yang ada pada kaleng. Setelah
dicuci kaleng-kaleng tersebut diangkut dengan menggunakan kereta dorong katrol dinamic ditarik ke atas menuju tempat sterilisasi.
Kemudian dimasukan dalam retort. Retort di PT. Blambangan Foodpackers Indonesia terdapat dua tipe yaitu tipe vertical sebanyak 19
buah dan tipe horizontal sebanyak 6 buah yang dalam pengoperasionalnya dibedakan atas tipe retort otomatic dan manual.
i. Post Retort Wiping
Setelah kegiatan
retorting selesai, dilanjutkan dengan kegiatan post retort. Kegiatan ini berupa pendinginan ikan tuna dalam kaleng dan
pembersihan kaleng-kaleng dari minyak maupun kotoran yang melekat pada kaleng dengan menggunakan tepung tapioka kanji.
j. Inkubasi Incubating
Setelah produk didinginkan di post area, kemudian dilakukan proses inkubasi dalam ruang inkubasi selama 5-7 hari. Tujuan dari
kegiatan ini adalah untuk melihat baik dan tidaknya produk yang dihasilkan. Setelah masa inkubasi maka dilakukan sampling produk
selama 8 kardus, apabila terdapat kerusakan kaleng berupa kaleng penyok, bocor, karat dan kembung ; untuk kaleng yang kembung berarti
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
produk tersebut terkontaminasi dengan bakteri yang dikarenakan dalam penutupan kaleng seaming yang tidak sempurna.
k . Labeling
Proses ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada konsumen mengenai komposisi bahan yang terdapat pada bahan yang
dikalengkan dan memberikan informasi mengenai spesifikasi suatu produk yang meliputi ; jenis produk, merk dagang, berat bersih, komposisi
bahan yang dipakai, dan tentang tanggal kadaluarsanya.
4.3.3. Pasca Produksi
Pasca produksi merupakan kegiatan setelah pelabelan labelling, yang meliputi:
a. Bahan pengemas
i. Kaleng; sebagai bahan pengemas primer; yang digunakan ada dua macam yaitu two piece cans dan tree piece cans.
ii. Karton master carton ; merupakan bahan pengemas sekunder yang bertujuan untuk mempermudah pengangkutan dan distribusi
sehinggga produk tidak cepat rusak.
b. Pengemasan Packing
Pengemasan dilakukan secara manual, yaitu kaleng yang berukuran 4 pound 2.000 gr dalam satu kartonbox terdiri dari 6 kaleng
dan kaleng yang berukuran 0,5 pound 185 gr dalam karton terdiri diisi 48 kaleng.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Penyimpanan Stuffing
Penyimpanan diatur
menurut produk dan status periodik yang
diberikan oleh pihak laboratorium. Apabila produk memenuhi syarat yang telah ditentukan siap dikirim, maka diberikan status relese, dan dalam
status pengujian diberikan status hold dimusnahkan, dan produk yang tidak boleh dikirim diberi status reject tidak diterimaditolak.
4.4. PengawasanPengendalian Mutu dan Pemasaran