Analisis bahaya hazard Penentuanidentifikasi Titik Kendali Kritis C ritical Control Point

penetapan prosedur pemantauan, penetapan tindakan koreksi corective action, penetapan prosedur verifikasi dan penetapan sistem pencatatan record keeping. Berikut pembahasan tujuh prinsip HACCP dimaksud.

1. Analisis bahaya hazard

dan penentuan pencegahannya Berdasarkan analisis bahaya yang diperoleh di PT. BFPI dari proses pengolahan ikan tuna kaleng memiliki bahaya potensial, yaitu bahaya biologis, fisik dan kimiawi. Tahapan produksi yang tergolong dalam katagori bahaya keamanan pangan food safety meliputi tahap penerimaan bahan baku, transportasi dari area pemasakan precooking ke area pembersihan loin, penutupan kaleng seaming, dan retorting penutupan kaleng. Tabel analisa bahaya dan identifikasi tindakan pencegahan di PT. BFPI dapat dilihat pada Lampiran 13. Analisa bahaya dan identifikasi tindakan pencegahan sebagaimana tertera dalam dokumen dan pengamatan lapangan yang dilakukan oleh tim HACCP dari perusahaan telah sesuai dengan sistem HACCP.

2. Penentuanidentifikasi Titik Kendali Kritis C ritical Control Point

CCP Langkah pengendalian suatu titik, tahapan atau prosedur dari suatu proses yang dapat dilakukan dan perlu sekali diterapkan untuk mencegah atau meniadakan bahaya keamanan pangan, atau menguranginya sampai pada tingkat yang dapat diterima disebut sebagai pengendalian titik kritis. Pada proses pengolahan ikan tuna kaleng di PT. BFPI diidentifikasi beberapa titik kendali kritis CCP, yaitu pada penerimaan bahan baku receiving, transportasi dari area pemasakan ke pembersihan loin, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. penutupan kaleng seaming dan sterilisasi retorting. Tabel pengawasan dan pengontrolan titik kendali kritisCCP dapat dilihat pada Lampiran 14. Penentuanidentifikasi titik-titik pengendalian kritis pada proses produksi tuna kaleng sebagaimana tertera dalam dokumen dan pengamatan lapangan yang dilakukan oleh tim HACCP telah sesuai dan memenuhi sistem HACCP yang ditetapkan. 3. Menetapan Batas Kritis CL pada Titik Kendali Kritis CCP Batasan kritis merupakan batasan keamanan yang harus dipenuhi setiap tindakan pengendalian yang dilakukan di CCP. Tim HACCP PT. BFPI, tindakan pencegahan yang dilakukan dengan menetapkan batas kritis penerimaan bahan baku mengandung histamin makasimum 100 ppm. Batas kritis dari pertumbuhan bakteri bacterial growth , E.Coli adalah tidak ada toleransi no tolerant atau tidak diterima. Bahaya potensial selanjutnya pada tahap ini adalah bahanbenda asing dan logam berat, batas kritis dari tahap ini adalah tidak diterima no tolerant. Untuk selanjutnya penetapan batas kritis CL dari keseluruhan CCP yang teridentifikasi dapat dilihat pada Lampiran 14. Penetapan batas kritis dari keseluruhan CCP yang didokumentasikan dan hasil pengamatan lapangan yang dilakukan oleh tim HACCP telah sesuai dan memenuhi yang dipersyaratkan pada sistem HACCP Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Menetapkan prosedur pemantauan Monitoring