Personil dan pelatihan KEADAAN UMUM

masalah dari hasil rapat tim dilaporkan kepada pimpinan puncak atau pimpinan perusahaan secara rutin setiap selesai rapat. Kegiatan atau uraian tugas tim HACCP sebagaimana tertera pada Tabel 15 dan penjelasan tersebut diatas sesuai dengan sistem HACCP.

d. Personil dan pelatihan

Personil dan pelatihan bagi tim HACCP dan karyawan lainnya yang terlibat dalam proses kegiatan HACCP di PT. BFPI dapat dilihat pada lampiran 10. Secara umum personil yang ditunjuk sebagai tim memiliki kompetensi yang cukup untuk melaksanakanmenerapkan sistem HACCP. Hal ini terlihat dari tim yang terbentuk memiliki pendidikan dasar perikanan, mikrobilogi, teknologi pangan, kimia, teknik dan lain-lain. Kemudian tim secara keseluruhan telah mengikuti pelatihan sistem HACCP, Ekspor-Impor, teknologi pangan dan sertifikat halal, penanganan bahan pangan berbahaya dan lain-lain, serta telah mengikuti berbagai seminar terkait dengan HACCP. Pelatihan personil tersebut dilakukan secara internal mapun ekternal. Berdasarkan penjelasan tersebut personil dan pelatihan bagi tim maupun karyawan yang mendukung HACCP yang dilaksanakan oleh PT. BFPI telah memenuhi syarat sesuai dengan sistem HACCP.

5.2.3. Deskripsi produk

Dalam penerapan HACCP,perusahaan menetapkan deskripsi produk dan rencana penggunaan produk. Deskripsi produk dimaksud merupakan perincian informasi lengkap mengenai produk yang berisi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tentang nama produk, merk brand, nomor lot, berat bersih, drained weight, komposisi, tanggal kadaluarsa kode produksi, approval number, negara asal, nama dan alamat perusahaan, bar code, kondisi penyimpanan dan cara penyajiannya. Ikan Tuna dalam kaleng finish product yang diproduksi oleh PT. BFPI terdiri dari tuna in oil TIO, tuna in brine TIB, tuna in dressing sauce atau tuna sambal goreng SGIT. Komposisi ikan tuna dalam kaleng tersebut adalah; tuna dalam minyak : ikan tuna, air, garam, minyak sayur soya been oil, tuna dalam larutan garam : ikan tuna, air, garam, tuna sambal goreng : ikan tuna dan bumbu-bumbu. Kemudian kondisi penyimpanan dan cara penggunaan yaitu dapat disimpan di suhu ruang suhu dingin, serta dapat langsung dikonsumsi disajikan atau dipanaskan dahulu. Jenis kemasan berupa kaleng wadah primer dan sekunder, dimana jenis kemasan primer berupa kemasan TFS kaleng TFS ukuran 603 x 408 cm dan 307 x 111 cm. Kemasan luar kotak karton kemasan sekunder, berisi 6 kaleng setiap kemasan kotak karton boks atau 48 kaleng per karton. Lama kadaluarsa daya simpan selama 3 tiga tahun. Cara distribusi melalui distributor, penjualan pemasaran melalui agen, dan penjualan sendiri dengan kanvaser, retail, atau konsumenpelanggan langsung. Tuna kaleng dipasarkan consumer di dalam negeri local. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 11. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penjelasan diatas tentang deskripsi produk berupa tuna dalam kaleng hasil produksi PT. Blambangan Foodpackers Indonesia dan identifikasi penggunaannya sesuai dengan sistem HACCP.

5.2.4. Persyaratan Dasar

Persyaratan dasar prerequisite programs merupakan persyaratan teknis yang harus dimiliki dan dipenuhi perusahaan dalam menerapkan sistem HACCP untuk seluruh proses produksi. Secara teknis penerapan sistem HACCP menyangkut aspek Prosedur Standar Pelaksanaan dan Sanitasi atau Sanitation Standard Operating Procedures SSOP dan Praktek Pengolahan yang Baik atau Good Manufacturing Practice GMP.