Penutupan Kaleng Seaming Sterilisasi Retorting Post Retort Wiping

ditambahkan berupa saus sambal bumbu. Untuk media saus sambal dipanaskan terlebih dahulu sampai suhu mencapai 80 o C untuk mempercepat penyerapan oleh daging dan membentuk terbentuknya kondisi vakum dalam kaleng.

g. Penutupan Kaleng Seaming

Kaleng yang telah berisi daging ikan tuna loin putih, flake dan chunk dan ditambah minyak sayur dan garam brine yang kemudian langsung dilakukan penutupan kaleng. Penutupan kaleng dilakukan dengan menggunakan alat penutup yang disebut seamer yang dilengkapi dengan penghampaan udara dan berfungsi untuk menghisap udara yang berada didalam kaleng sehingga ketika kaleng ditutup diperoleh keadaan vakum dan steril. Proses selanjutnya dilakukan pembersihan kaleng, dengan menggunakan alat mesin pencuci kaleng. Mesin pencuci kaleng yang ada di PT. Blambangan Foodpackers Indonesia hanya diperuntukkan untuk kaleng ukuran 0,5 pound, sedangkan kaleng ukuran 4 pound 2.000 gr dilakukan secara manual. Setelah penutupan kaleng selesai, maka kaleng banyak dijumpai sisa-sisa ikan dan sisa minyak diseluruh permukaan kaleng. Kotoran ini dihilangkan terlebih dahulu sebelum disterilisasi. Setelah pembersihan kaleng selesai, kaleng tersebut disimpan pada keranjang besi untuk proses sterilisasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

h. Sterilisasi Retorting

Proses strerilisasi dilakukan dengan menggunakan retort. Kaleng- kaleng dari proses seaming dicuci terlebih dahulu dengan merendam dalam keranjang besi yang dimasukan ke dalam airwater pit, hal ini bertujuan untuk menghilangkan minyak yang ada pada kaleng. Setelah dicuci kaleng-kaleng tersebut diangkut dengan menggunakan kereta dorong katrol dinamic ditarik ke atas menuju tempat sterilisasi. Kemudian dimasukan dalam retort. Retort di PT. Blambangan Foodpackers Indonesia terdapat dua tipe yaitu tipe vertical sebanyak 19 buah dan tipe horizontal sebanyak 6 buah yang dalam pengoperasionalnya dibedakan atas tipe retort otomatic dan manual.

i. Post Retort Wiping

Setelah kegiatan retorting selesai, dilanjutkan dengan kegiatan post retort. Kegiatan ini berupa pendinginan ikan tuna dalam kaleng dan pembersihan kaleng-kaleng dari minyak maupun kotoran yang melekat pada kaleng dengan menggunakan tepung tapioka kanji.

j. Inkubasi Incubating