11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Implementasi Kebijakan Pendidikan
1. Rumusan Implementasi
Pada dasarnya dalam merumuskan kebijakan bertujuan untuk mengatasi suatu permasalahan atau hambatan yang ada. Pencapaian
tujuan tersebut dapat dilaksanakan melalui proses implementasi kebijakan yang tepat sasaran.
Webster Arif Rohman , 2012: 105 menjelaskan implementasi
sebagai ;
“To provide the means for carrying out mempersiapkan sarana untuk melaksanaan sesuatu; to give practical effect to
mengakibatkan dampak akibat terhadap sesuatu”.
Proses implementasi seperti yang dijelaskan Webster tersebut bahwasanya implementasi seperti sebuah tindakan dalam melaksanakan
sesuatu yang dapat memunculkan dampak dan akibat. Dampak tersebut dapat berupa peraturan, kebijakan yang dirumuskan pemerintah atau
lembaga untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pandangan lain seperti diungkapkan Van Meter dan Van Horn dalam Arif Rohman 2009: 134
bahwa implementasi adalah suatu tindakan yang dilaksanakan oleh pemerintah atau swasta sebagai pemegang kebijakan yang ditujukan untuk
mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Oleh karena itu, tindakan implementasi dilakukan oleh pemegang kebijakan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.
12
M Grindle dalam Arif Rohman 2009: 134 juga mendefinisikan implementasi sebagai berikut:
“Implementasi mencakup tugas dalam membentuk suatu ikatan yang memungkinkan arah suatu kebijakan dapat direalisasikan sebagai
hasil dari aktivitas pemerintah”. Jadi menurut pendapat tersebut implementasi merupakan keseluruhan
hubungan yang berpengaruh dalam merealisasikan kebijakan yang dirumuskan pemerintah. Seorang pakar bernama Charles O, Jones Arif
Rohman, 2009: 135 mendasarkan diri pada konsep aktifasi fungsional, untuk mengoperasikan program. Tiga pilar tersebut adalah :
a. Pengorganisasian, dengan cara pembentukan atau penataan
kembali sumberdaya, unit, atau metode guna menjalankan program tersebut.
b. Interpretasi, sebagai aktifitas dalam menafsirkan agar suatu
program menjadi rencana dan pengarahan yang tepat dan dapat diterima dan dilakukan.
c. Aplikasi, meliputi perlengkapan rutin bagi pelayanan,
pembayaran dan lain sebagainya yang disesuaikan dengan tujuan atau keperluan program.
Lineberry dalam Sudiyono 2007: 80 menyatakan bahwa implementasi mencakup beberapa tahap- tahap, yaitu:
a. Membuat dan menyusun staf suatu agen baru guna
melaksanakan sebuah kebijakan baru. b.
Menerjemahkan tujuan legislatif dan secara sungguh – sungguh memasukkannya dalam aturan pelaksanaan, mengembangkan
panduan atau kerangka kerja bagi pelaksana kebijakan. c.
Melakukan koordinasi terkait sumberdaya dan pembiayaan untuk kelompok sasaran, pengembangan pembagian tanggung
jawab antar agen. d.
Mengalokasikan sumber daya untuk mendapatkan dampak kebijakan.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas dapat ditegaskan bahwa implementasi merupakan sebuah proses penerapan suatu kebijakan oleh
13
pemerintah atau organisasi tertentu untuk direalisasikan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pengertian Kebijakan