48
F. Kerangka Pikir
Setiap sekolah reguler saaat ini harus menerima anak berkebutuhan khusus dalam pembelajarannya. Pendidikan inklusi memberikan kesempatan
bagi anak berkebutuhan khusus untuk dapat memperoleh pendidikan dengan baik. Pelaksanaan pendidikan inklusi sendiri memerlukan perubahan dalam
pembelajaranya yang disesuaikan dengan kebutuhan anak didiknya khususnya anak berkebutuhan khusus.
Guru sebagai pelaku utama dalam menjadi tenaga pendidik pada suatu sekolah yang mempunyai tugas membimbing, mengajar anak didik di sekolah.
Oleh karena itu dalam memberikan pembelajaran secara maksimal pada anak didiknya, guru di sekolah inklusi harus mempunyai kemampuan khusus dalam
membimbing anak didiknya sesuai dengan kebutuhan anak. Pada dasarnya tindakan asesmen merupakan tindak lanjut dari kegiatan
deteksi. Kegiatan ini berguna untuk menelusuri keadaan perkembangan anak, potensi, kelemahan dan kebutuhannya sehingga dapat diduga anak tersebut
diklasifikasikan sebagai anak berkebutuhan khusus, serta cara penanganannya. Informasi tersebut akan menjadi acuan dalam pembuatan rencana
pembelajaran. Banyak ditemui guru sulit mengelola asesmen didalam kelas sesuai kebutuhan anak didiknya atau guru yang mengganggap anak
berkesulitan belajar sebagai anak berkebutuhan khusus atau sebaliknya. Selain itu ada pengklasifikasian ABK dengan pengamatan panca indra saja, namun
ada yang membutuhkan alat dan strategi khusus, maupun pakar dibidangnya. Sulitnya guru untuk mengklasifikasikan anak berkebutuhan khsusus
49
berdampak pada pemenuhan kebutuhan anak yang tidak tepat sasaran. Sehingga anak justru sulit untuk mengembangkan bakat, minat serta
intelektualitasnya. Berdasaarkan kajian teoritis diatas penulis dapat mengemukakan
anggapan dasar atau kerangka pikir bahwa dengan melakukan penelitian tentang implementasi kebijakan pengelolaan asesmen anak berkebutuhan
khusus sekolah inklusi, sehingga dapat mengetahui tahapan penerapan kebijakan dan pelaksanaan asesmen tersebut.
Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 Pergub. DIY No.21 Tahun 2013
- Pengelola Kebijakan Asesmen ABK
- Kepala Sekolah, GPK, Guru Kelas, Wali Siswa
Implementasi Kebijakan Pendidikan Pengelolaan Asesmen Anak Berkebutuhan
Khusus
- Faktor Pendukung - Faktor Penghambat
- Penyusunan Rencana Belajar
- Pemberian Pelayanan Pendidikan khusus
-
Bagan.3. Kerangka pikir
- Penerapan Pengelolaan Asesmen di SD N
Brengosan I - Hasil Asesmen
50
G. Pertanyaan Penelitian