42
menyusun atau menyimpulkan hasil tersebut butuh peran dari pakar di bidangnya. Berikut skema kegiatan identifikasi dan asesmen yang dibuat
Loughlin dalam Budiyanto, 2014: 65 tentang penyususnan PPI tersebut:
c. Indikator Asesmen Akademik dan Non Akademik
Pada dasarnya asesmen dapat dikelompokkan pada dua jenis yakni, asesmen akademik dan asesmen perkembangan. Asesmen akademik
Penjaringan dan Identifikasi ABK
Rujukan ke Tim PK Pertemuan Tim PK
Pertemuan Tim Asesmen
PPI Asesmen
Positif
Positif
Pelaksanaan PPI
Evaluasi
Negatif
Negatif
Kelas Reguler
Bagan. 2 PPI Budiyanto, 2014:65
43
dilakukan guna mengukur pencapaian prestasi belajar yang dilakukan siswa seperti baca tulis atau berhitung. Asesmen perkembangan
menekankan pada keterampilan prasyarat yang dibutuhkan untuk keberhasilan bidang akademik Budiyanto, 2014: 59. Asesmen
perkembangan ini akan mengumpulkan informasi yang diperlukan atau dapat memacu prestasi akdemik seorang siswa.
Terdapat tiga tingkatan dalam belajar yang dapat digunakan sebagai acuan melakukan asesmen yakni, tingkatan motorik doing level,
tingkat persepsi
matching level,
dan tingkatan
konseptual categorization yang menunjukkan tingkatan proses belajar Modul
Training of Trainer, 2009: 50. Ketiga tingkatan tersebut dijelaskan dalam matrik yang dibuat oleh Mangungsong dalam Modul Training of Trainer
2009: 50- 51, diantaranya sebagai berikut;
Tabel.1 Indikator Asesmen
Tingkatan Proses Belajar
Indikator Asesmen Uraian
Tingkat Motorik Doing level
Diferensiasi Kemampuan
memilih dan
menggunakan sendiri
bagian tubuh secara terkontrol
Keseimbangan Kesadaran
serta kemampuan
mempertahankan suatu hubungan ketitik pusat dari gaya tarik bumi
Hubungan keruangan
Kesadaran tubuh, lateeralitas dua sisi bagian tubu dan arah
memproyeksikannya
Ritme Jarak atau kombinasi dari interval
waktu
Mata- tangan Kemampuan menggabungkan apa
yang dilihat melalui gerakan motorik halus
44
Tingkatan persepsi Matching level
Diskrimnasi Kemampuan membedakan bentuk
Bentuk dan latar Kemampuan memfokuskan atau
membedakan bentuk
utama dengan latarnya
Closure Kemampuan
menambah detailyang hilang
Ingatan Kemampuan
mengingat dari
panca indra Sekuens
Kemampuan mengatur
sesuai urutan yang diamati oleh indra
Integrasi Penggunaan dua saluran input
atau lebih
serta menghubungkannya
Tingkatan Konseptual Caategorization
Kemampuan anak
dalam membuat kategori serta klasifikasi
pengalaman yang diperoleh
Sumber: Mangunsong Modul Training of Trainer, 2009: 50-51
E. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian relevan I: Hasil penelititan yang dilakukan Herdina Tyas Leylasari dari Prodi Psikologi, Fakultas Psikologi yang beralmamater Universitas
Katolik Widya Mandala Madiun dengan judul Pengembangan Panduan Identifikasi dan Asesmen Siswa Berkebutuhan Khusus di SDN Inklusi X
Surabaya tahun 2015.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan research and development yang merupakan suatu proses
atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pada tahap asesmen partisipan penelitian adalah wakil kepala sekolah, lima orang guru kelas kelas 1-5, dan tiga orang guru kelas khusus. Sedangkan
pada tahap intervensi partisipan penelitian adalah lima guru kelas kelas 1-5