20
B. Pengertian Sekolah Inklusi
1. Pendidikan Inklusi
Pendidikan inklusif merupakan perkembangan baru dari pendidikan terpadu. Pendidikan inklusi ini berbeda dengan pendidikan luar biasa. Pada
sekolah inklusif setiap anak sesuai dengan kebutuhan khususnya, seluruh kebutuhan yang dibutuhkan anak diupayakan agar dapat terpenuhi dengan
baik melalui penyesuaian dalam pembelajaran yang meliputi guru, sarana dan prasarana, sistem penilaian, bahan ajar, kurikulum yang disesuaikan
dari anak normal ke anak yang memilki kebutuhan khusus tersebut. Sehingga dalam pendidikan inklusi bentuk penyelenggaraan pendidikan
yang dilakukan dengan menggabungkan anak yang memiliki keterbatasan dengan anak yang normal pada umumnaya untuk saling belajar. Pendidikan
inklusi ini menjadi cerminan pendidikan yang tidak membedakan karakter setiap anak diskriminasi anak khususnya dengan keterbatasan fisik
seorang anak. Berdasarkan Permendiknas No.70 pasal 1 tahun 2009 Tentang
Pendidikan Inklusif bagi Peserta didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan danatau Bakat Istimewa, disebutkan bahwa
pendidikan inklusi adalah : “Sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk
mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan
pendidikan secara bersama dengan peserta didik pada umumnya”. Jadi berdasarkan pengertian tersebut dapat ditegaskan bahwa
pendidikan inklusi sebagai sistem penyelenggara pendidikan umum yang
21
menerima setiap anak, tanpa memandang latar belakang. Hal tersebut diperkuat dengan Peraturan Gubernur DIY No.21 pasal 1 tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi adalah: “Sistem pendidikan yang memberikan peran kepada semua peserta
didik dalam suatu iklim dan proses pembelajaran bersama dalam satu lingkungan tanpa membedakan latar belakang sosial, politik,
ekonomi, etnik kepercayaan, kondisi fisik mental, sehingga sekolah merupa
kan miniatur masyarakat”. Oleh karena itu sistem pendidikan inklusi memberikan kesempatan
yang sama kepada setiap anak tanpa kecuali, untuk belajar bersama di sekolah pada umumnya. Konsep pendidikan inklusi ini menjadi bagian
dalam menghilangkan pandangan diskrimnasi terhadap anak berkebutuhan khusus, serta mampu mengubah sikap masyarakat terhadap anak
berkebutuhan khusus. Pendidikan inklusi dapat disebut pula sebagai sebuah sistem pelayanan pendidikan yang mengharuskan setiap anak yang
mempunyai keterbatasan untuk dapat bersekolah di lingkungan terdekat mereka, dikelas reguler SD, SMP, SMA, dan SMK bersama siswa lainnya
O’Neil dalam Muhammad Takdir Illahi, 2013: 27 Staub dan Peck dalam Budiyanto 2014: 4 menyebutkan bahwa
pendidikan inklusi adalah penempatan anak berkelainan ringan, sedang dan berat secara penuh di kelas untuk mengikuti pembelajaran dalam lingkungan
pendidikan yang sama. Jadi setiap anak akan mempunyai hak yang sama dalam mengikuti proses pembelajaran sekolah yang sama.
Tarmansayah 2007: 84 mengemukakan bahwa pendidikan inklusi adalah hak asai manusia, dimana pelayananan pendidikan harus diterima
22
oleh setiap anak tanpa memandang latar belakang anak seperti kondisi fisik, intelektual, sosial- emosional, linguistik, mencakup anak berkelainan dan
bakat istimewa, kelompok minoritas atau anak dari daerah yang kurang beruntung. Oleh karena itu, setiap sekolah harus menerima setiap anak tanpa
memandang latar belakang anak, sehingga pelayanan pendidikan dapat diterima setiap anak.
Berdasarkan beberapa pandangan pendidikan inklusi tersebut dapat ditegaskan bahwa pendidikan inklusi merupakan bentuk pelayanan
pendidikan yang memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus untuk dapat memperoleh pendidikan layak, yang ditempatkan pada kelas
reguler dengan menggabungkan antara anak berkebutuhan khusus dan anak normal, dengan penyesuaian- penyesuaian yang dibutuhkan.
2. Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi