138
dalam mengatasi permasalahan yang terjadi. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi DIY sebagai pembina bagi Dinas Pendidikan
Kabupaten serta lebih mengetahui tentang kebijakan PLB. Sedangkan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman sebagai
pelaksana, yang akan meneruskan kebijakan daripusat dan mengelola pendidikan diwilayahnya, untuk dapat dilaksanakan sekolah sebagai
sasaran kebijakan. Sehingga antara dua lembaga pendidikan tersebut mempunyai hubungan dalam melaksanakan, mengelola pendidikan yang
ada dari provinsi ke daerah lainnya. Namun tetap yang mengelola secara penuh pendidikan inklusi adalah Kabupaten Kota itu sendiri.
Berdasarkan penjelasan diatas penyusunan agen yang dilakukan Dinas Pendidikan terkait sudah sesuai dengan teori Lineberry. Pada tahap
tersebut dijelaskan bahwa dilakukan dengan cara membuat dan menyusun staf suatu agen baru guna melaksanakan sebuah kebijakan
baru Lineberry dalam Sudiyono, 2007:80. Sehingga dalam penerapannyadapat meminimalisir terjadinya miss atau kurang persiapan
b. Mengembangkan Kerangka Kerja
Tahap ini menurut Lineberry adalah untuk menerjemahkan tujuan legislatif dan secara sungguh
– sungguh memasukkannya dalam aturan pelaksanaan, mengembangkan panduan atau kerangka kerja bagi
pelaksana kebijakan. Tahap ini mencoba untuk menjabarka setiap tujuan kebijakan untuk dapat dikembangkan lagi menjadi sebuah pedoman
kerja.
139
Didalam penerapannya dilakukan melalui penunjukkan yang dikeluarkan olah Kepala Bupati atau Dinas Pendidikan untuk
menjalankan pendidikan inklusi dan menyebarkan petunjuk teknisnya melalui modul. Keputusan Penunjukkan Inklusi di Kabupaten Sleman
sendiri tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman No. 245 tahun 2012
menetapkan bahwa dalam rangka peningkatan kualitas dan akses pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus melalui sekolah pendidikan
inklusi. Penetapan keputusan tersebut menjadi panduan atau petunjuk bagi sekolah sebagai sasaran kebijakan yang melaksanakan pendidikan
inklusi. Aturan tersebut kemudian dikembangkan menjadi bentuk
komitmen bersama di Provinsi DIY, bahwa setiap sekolah umum di DIY wajib menerima ABK sebagai kota anti-diskriminasi. Didalam
pelaksanaanya Surat Keputusan tetap digunakan sebagai acuan pelaksanaan dan syarat dalam mengajukan bantuan operasional.
Walaupun tidak ada regulasi secara khusus, namun Sleman tetap berkomitmen bahwa pendidikan inklusi tetap dapat jalan, karena sudah
mengacu ke kebijakan pusat. Setiap kebijakan pusat merupakan pedoman dalam mengembangkan aturan pelaksanaan yang dibuat Dinas
Pendidikan di Provinsi DIY terhadap sekolah sebagai sasaran kebijakan. Aturan
pendidikan inklusi
yang mengatur
tentang seperti
140
pembelajarannya, pengelolaan ABK, sumber –sumber pendukung, serta
proses identifikasi atau asesmennya. Berdasarkan penjelasan diatas penyusunan kerangka kerja yang
dilakukan Dinas Pendidikan terkait sudah sesuai dengan teori Lineberry dalam Sudiyono, 2007:80 Pada tahap tersebut dijelaskan bahwa
dilakukan dengan cara mengembangkan kerangka kerja berdasarkan kebijakan pusat agar dapat dilakukakn pelaksana dan sasaran kebijakan.
Panduan tersebut
sudah digunakan
menjadi acuan
dalam penyelenggaraan pendidikan inklusi.
c. Melakukan Koordinasi terkait Sumber Daya dan Pembiayaan