13
pemerintah atau organisasi tertentu untuk direalisasikan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pengertian Kebijakan
Kebijakan Secara etimologi, istilah kebijakan berasal dari Bahasa Inggris yai
tu “policy”. Istilah kebijakan kadang disamakan dengan makna kebijaksanaan. Pada dasarnya kebijakan dapat diungkapkan sebagai
langkah dalam melakukan ataupun bertindak sesuatu yang disengaja untuk mengatasi beberapa masalah yang ditemui Hugh Heclo dalam Arif
Rohman, 2009: 108. Jadi menurut pendapat tersebut keijakan diartikan sebagai tindakan untuk mengatasi suatu permasalahan, baik disengaja
ataupun tidak. James E. Anderson mengatakan jika suatu kebijakan merupakan
tindakan yang mempunyai tujuan, diikuti oleh sekelompok orang, organisasi atau individu guna menyelesaikan permasalahan yang ditemui
Sudiyono, 2007: 4. Jadi Sebuah kebijakan dibuat untuk berbagai tujuan atau menyelesaikan masalah. Syafaruddin 2008: 75 mengatakan jika
sebuah kebijakan atau policy yang menyangkut ide tata kelola, pengaturan didalam organisasi disebut policy berkenaan dengan gagasan pengaturan
organisasi diterima pemerintah untuk mencapai tujuan yang telah dibuat. Dengan demikian kebijakan merupakan ide, atau aturan yang dibuat
organisasi atau pemerintah agar diikuti setiap individu untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
14
Perumusan kebijakan merupakan hal yang penting dan sangat berpengaruh kedepannya, para pemegang kuasa dalam membuat kebijakan
tentu didasarkan pada aspek yang dihadapi, sarana yang dibutuhkan, serta pengaruh atau dampak yang dapat timbul. Setiap jenis perumusan
kebijakan berkaitan dengan berbagai aspek seperti sudut pandang perspective,
menyangkut hakikat
substance, kajian
filosofi metapolicy, dan perilaku behaviour tersembunyi atau nyata dari
pembuat kebijakan Hodgkinson dalam Arif Rohman, 2009: 113. Terdapat dua jenis pendekatan dalam merumuskan sebuah kebijakan
menurut Arif Rohman 2009: 114 yaitu: a.
Social Demand Approach Social demand approach adalah suatu pendekatan dalam
perumusan kebijakan pendidikan yang berlandaskan pada aspek tuntutan, aspirasi dan apa yang didesakan oleh masyarakat kepada
pemerintah. Pada dasarnya pendekatan ini tidak hanya menanggapi respon dari masyarakat namun juga tuntutan
masyarakat terkait pelaksanaan pendidikan.
b. Man-Power Approach
Pendekatan man-power ini berfokus pada perumusan keijakan yang didasarkan pada pertimbangan
–pertimbangan yang dibutuhkan dalam menciptakan ketersediaan sumberdaya manusia
yang cukup di masayarakat. Pendekatan ini lebih memunculkan seorang pemimpin atau aktor kebijakan yang memiliki pandangan
yang lebih jauh kedepan, tidak menunggu adanya tuntutan dari masyarakat.
Jadi dua pendekatan kebijakan tersebut didasarkan pada dorongan atau respon dari masyarakat, serta pendekatan yang berlandaskan pada
pertimbangan kebutuhan di masyarakat. Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut dapat ditegaskan jika kebijakan adalah serangkaian langkah atau
15
tindakan yang dibuat oleh pemerintah atau organisasi untuk diterapkan dan diikuti, yang bertujuan untuk mengatasi suatu permasalahan yang ada.
3. Teori Implementasi Kebijakan Pendidikan