Melakukan Koordinasi terkait Sumber Daya dan Pembiayaan

91

c. Melakukan Koordinasi terkait Sumber Daya dan Pembiayaan

Pada tahap ini dilakukan koordinasi terkait sumberdaya dan pembiayaan untuk kelompok sasaran, pengembangan dan pembagian tanggung jawab antar agen. Proses pembelajaran pendidikan inklusi pada dasarnya sama dengan sekolah reguler lainnya, hanya saja ada perubahan pada karakter siswanya, modifikasi di kurikulum sesuai kebutuhan anak, serta guru pendamping khusus. Guru pendampig khusus GPK merupakan sumber daya manusia yang bekerja langsung mendampingi anak berkebutuhan khusus, memahami karakter anak, dan penanganan yang baik dan sesuai di sekolah. Sehingga anak dapat mengikuti pembelajaran di kelas dengan maksimal, idealnya seorang guru pendamping khusus menangani satu ABK. Alokasi waktu seorang GPK di sekolah inklusi sendiri hanya dua hari dalam satu minggu. Seiring perkembangan waktu permintaan GPK dari sekolah inklusi terus bertambah. Untuk itu dalam pengelolaan GPK di Daerah Sleman berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY dalam memenuhi permintaan GPK seperti halnya yang dikemukakan bapak S pada wawancara 9 September 2016: “Pengelolaan GPK itu kewenangan Dinas Pendidikan tingkat Provinsi, Sleman tidak mempunyai kewenangan untuk mengangkat. Selain itu yang memberi gaji GPK adalah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY khususnya Seksi PLB” Jadi Dinas Pendidikan Sleman masih meminta bantuan dari Dinas Provinsi terkait pemenuhan GPK, belum secara khusus mencari lulusan PLB untuk ditugaskan menjadi GPK honorer di sekolah inklusi. Dinas 92 Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY sendiri telah mengirim 138 GPK ke sekolah inklusi yang sudah lama atau sudah mendapat SK penunjukkan, dan masih ada beberapa sekolah inklusi belum memiliki GPK. Hal ini seperti yang dijelaskan bapak P pada wawancara 6 September 2016: “Jadi kita berupaya memberikan GPK ke sekolah inklusi tetapi hanya sebagian kecil. Seharusnya Kab Kota yang otomatis memang secara betul-betul mengelola untuk memfasilitasinya tetapi karena kaitanya dengan adanya anak berkebutuhan khusus, terkadang mereka lapor ke kami dan kami menindaklanjuti sesuai kemampua n.” Berdasarkan wawancara tersebut dapat diketahui bahwa Kabupaten Kota masih sangat bergantung dari sumber daya yang ada di tingkat Provinsi. Tidak semua Kabupaten Kota merekrut tenaga guru PLB yang dapat menjadi GPK di sekolah inklusi. Peran GPK dalam pendidikan inklusi memang penting, untuk membantu siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas secara penuh. Seperti pernyataan dari Ibu Astuti selaku Guru Pembimbing Khusus di SD N Brengosan I pada wawancara 15 September 2016 yaitu “Peran yang selama ini saya lakukan jadi karena waktu saya hanya dua hari ya mas jadi saya membagi setiap kelas yang memang saya prioritaskan perlu sangat perlu untuk saya dampingi yang abknya banyak untuk mendampingi pembelajaran, jadi ketika siswa mengalami ksulitan dalam pembelajaran saya akan membantu bukan membantu pengajaran tetapi memberikan pemahaman apa yang dia belum paham. Paling banyak abk ada dikelas 4 dan 3, tapi kebanyakan disini slow learner atau lambat belajar” Sebuah sekolah tentu akan membutukan GPK yang lebih jika mendapati anak didiknya yang mempunyai ketunaan beragam. 93 Dikarenakan guru kelas bukan lulusan pendidikan luar biasa, dan minim pengetahuan ABK. Sehingga tetap dibutuhkan alokasi GPK yang lebih di sekolah inklusi. Upaya yang dilakukan Dinas Pendidikan saat ini dengan meningkatkan sumber daya manusia yang ada di sekolah melalui pelatihan- pelatihan. Selain itu anggaran pembiayaan yang digunakan dalam pelaksanaan pendidikan inklusi, diantaranya untuk keperluan sarana prasarana yang dibutuhkan, mengadakan pelatihan atau penguatan SDM, atau pelaksanaan asesmen disekolah. Pembiayaan yang dikeluarkan bersumber dari APBD untuk menunjang pelaksanaan pendidikan inklusi itu. Hal tersebut seperti yang dinyatakan kepala Kursis TK-SD, yang mengatakan bahwa” pengeluaran APBD untuk sekolah inklusi sama dengan sekolah umum, bersumber dari BOSNAS, BOSDA, dan BOSKAB, hanya saja ada pengeluaran khusus APBD seperti anggaran adanya pelatihan”. Hal itu diperkuat dengan pernyataan kepala seksi PLB yang mengatakan “Itu yang mengelola dari Dinas Kabupaten atau Kota seperti BOS dan APBD, kalau dari kami biasanya menggunakan bantuan APBD untuk mengadakan pelatihan – pelatihan, dan membantu sarana – sarana untuk sekolah inklusi”. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat ditekankan bahwa Dinas Pendidikan berupaya memaksimalkan anggaran yang diperoleh untuk menunjang keberlangsungan pendidikan inklusi, baik dalam penguatan SDM, pemberian bantuan sarpras, maupun dalam pelaksanaan asesmen. 94

d. Pengalokasian Sumber Daya

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSI BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) (Studi Kasus di Sekolah Inklusi SMA Negeri 10 Surabaya)

2 11 20

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF Pengelolaan Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Inklusif Sekolah Dasar Negeri Iii Giriwono Wonogiri.

0 5 21

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF Pengelolaan Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Inklusif Sekolah Dasar Negeri Iii Giriwono Wonogiri.

0 2 13

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (INKLUSI) LAMBAT BELAJAR DI SDN 2 SRAGEN Pengelolaan Pendidikan Karakter Anak Berkebutuhan Khusus (Inklusi) Lambat Belajar Di SDN 2 Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 12

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (INKLUSI) Pengelolaan Pendidikan Karakter Anak Berkebutuhan Khusus (Inklusi) Lambat Belajar Di SDN 2 Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 3 15

PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH ALAM BANDUNG.

0 2 38

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Pada Sekolah Dasar Penyelenggara Program Inklusi Di Kab

0 0 19

Pengembangan Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Kompensatoris untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi.

0 1 1

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH LUAR BIASA KOTA YOGYAKARTA.

0 1 261

PARTISIPASI LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) PENDIDIKAN DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA (DIKPORA) DIY.

0 1 107