Tindakan Asesmen Strategi Pelaksanaan Asesmen

39 e Merumuskan hipotesa, dengan memberikan kesimpulan, cara siswa bekerja, dan masalah yang dialami siswa. f Mengembangkan rencana intervensi, menyusun rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, monitoring, evaluasi dan rekomendasi pelayanan. Hasil dari asesmen tersebut berguna dalam membuat pendidkan khusus untuk mengembangkan potensi yang dimilik anak. Dengan demikian, pelaksanaan asesmen menentukan bagaimana menciptakan lingkungan pembelajaran dan pelayanan yang sesuai dengan anak. Ditujukan agar potensi yang ada dapat lebih menonjol, dan meminimalisir kelemahan yang ada pada diri anak. Selain itu asesmen dilakukan berkesinambungan, tidak dalam waktu singkat agar informasi yang diperoleh akurat dan efektif.

4. Tindakan dan Strategi Pelaksanaan Asesmen

a. Tindakan Asesmen

Pelaksanaan asesmen, pada dasarnya merupakan tahap penyaringan setelah dilakukan penjaringan pada anak berkebutuhan khusus. Sasaran pelaksanaan asesmen ini ditujukan pada anak – anak yang ada disekolah reguler, khususnya anak yang telah teridentifikasi mengalami kelaianan atau berkebutuhan khusus dan membutuhkan pelayanan khusus. Penanganan tersebut diharapkan dapat mengembangkan potensi yang ada dalam anak. Didalam proses ini para pelaku asesmen dilakukan oleh seorang yang kompeten dibidangnya seperti sosiolog, terapis, psikolog, dokter. Walaupun sebenarnya dapat juga dilakukan oleh guru, namun ada beberapa hal yang harus didampingi oleh tenaga ahli. Proses asesmen ini bertujuan untuk 40 menggali informasi tentang kondisi anak berkebutuhan khusus sesungguhnya untuk kemudian dapat menjadi acuan penaganan khusus. Didalam pelaksanan asesmen tersebut, informasi yang dibutuhkan dapat didapat melalui media tes. Tes tersebut dapat berupa tes yang dibuat oleh guru, tes yang ada didalam buku, atau observasi sistemik. Marit Holm Tarmansyah, 2007: 185 juga membagi asesmen dalam dua rangkaian prosedur yang berbeda, diantaranya: 1 Static Assessment Procedure SAP, kegiatan ini lebih proses asesmen konvensional, terkait aspek yang telah ada pada diri anak, maupun sesuatu yang telah didapat. Dilakukan berdasarkan waktu yang telah direncanakan atau ditetapkan. 2 Dynamic Assessment Procedure DAP, kegiatan asesmen yang lebih berfokus pada perkembangan yang telah ada atau dicapai siswa saat itu sampai ke depannya. Asesmen ini tidak terikat waktu pelaksanaan.

b. Strategi Pelaksanaan Asesmen

Pelaksanaan asesmen dilakukan untuk mengumpulkan informasi terkait keadaan anak yang teridentifikasi sebagai anak berkebutuhan khusus, yang meliputi kondisi anak, kelebihan, kekurangan dengan tepat. Hal ini penting sebagai bahan dasar dalam membuat rencana pembelajaran dan pelayanan khusus yang akan diberikan kepada anak. Sehingga pelaksanaan pembelajaran yang diberikan oleh guru nantinya dapat tepat guna. Munawir Yusuf dalam Budiyanto 2014: 58 mengungkapkan jika 41 prosedur pelaksanaan asesmen ini dapat dilakukan dengan beberapa langkah diantaranya: 1 Observasi, proses ini sebagai tahap mengukur melalui pengamatan langsung terhadap perilaku dan keseharian anak berkebutuhan khusus. 2 Analisa sampel kerja, pengukuran informal yang dilakukan menggunakan hasil kerja siswa, seperti hasil tes, hasil praktek kesenian dan sebagainya. 3 Analisis tugas, sebagai kegiatan pemisahan, pengurutan, dan penguraian komponen. 4 Inventory informal, mengumpulkan informasi terkait aspek non akademik siswa, contohnya seperti perilaku, keseharian, komunikasi siswa. 5 Daftar cek Check list 6 Skala Penilaian Rating Scale, teknik assessmen ini untuk mendapatkan informasi tentang opini dan penilaian. 7 Wawancara, sebagai metode tanya jawab yang akan dilakukan kepada anak yang bersangkutan. Secara garis besar strategi pelaksanaan tersebut umum dilakukan terutamanya oleh guru, namun lebih berfokus pada cara memperoleh informasi terkait karakter anak. Menjadi bahan pertimbangan pembuatan rencana pembelajaran, baik dilaksanakan pada kelas reguler, teman seusia, atau individu melalui Program Pengajaran Individual PPI. Namun dalam 42 menyusun atau menyimpulkan hasil tersebut butuh peran dari pakar di bidangnya. Berikut skema kegiatan identifikasi dan asesmen yang dibuat Loughlin dalam Budiyanto, 2014: 65 tentang penyususnan PPI tersebut:

c. Indikator Asesmen Akademik dan Non Akademik

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSI BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) (Studi Kasus di Sekolah Inklusi SMA Negeri 10 Surabaya)

2 11 20

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF Pengelolaan Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Inklusif Sekolah Dasar Negeri Iii Giriwono Wonogiri.

0 5 21

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF Pengelolaan Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Inklusif Sekolah Dasar Negeri Iii Giriwono Wonogiri.

0 2 13

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (INKLUSI) LAMBAT BELAJAR DI SDN 2 SRAGEN Pengelolaan Pendidikan Karakter Anak Berkebutuhan Khusus (Inklusi) Lambat Belajar Di SDN 2 Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 12

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (INKLUSI) Pengelolaan Pendidikan Karakter Anak Berkebutuhan Khusus (Inklusi) Lambat Belajar Di SDN 2 Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 3 15

PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH ALAM BANDUNG.

0 2 38

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Pada Sekolah Dasar Penyelenggara Program Inklusi Di Kab

0 0 19

Pengembangan Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Kompensatoris untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi.

0 1 1

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH LUAR BIASA KOTA YOGYAKARTA.

0 1 261

PARTISIPASI LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) PENDIDIKAN DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA (DIKPORA) DIY.

0 1 107