Hipotesis Tindakan KAJIAN PUSTAKA

40 Menurut Suharsimi Arikunto 2007: 17 yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri, sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan. Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan penelitian sendiri, namun peneliti berkolaborasi dan bekerjasama dengan guru kelas IVA SD N Gedongkiwo dalam upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pelajaran IPS siswa kelas IVA SD N Gedongkiwo. Peneliti bekerjasama tentang bagaimana pembuatan RPP dan bagaimana penggunaan media gambar dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan model spiral dari Kemmis dan Taggart yang telah dikembangkan terdiri dari beberapa siklus dan masing-masing siklus terdiri dari empat komponen tindakan yaitu perencanan planning, tindakan action, observasi observing, dan refleksi reflecting dalam suatu spiral yang terkait. Jumlah siklus bergantung pada situasi dan kondisi di lapangan serta sejauh mana peningkatan yang diinginkan dengan memperhatikan berbagai pertimbangan.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Taggart dengan tahapan perencanaan, tindakan dan pengamatan serta refleksi untuk setiap siklus. Rencana menggunakan seorang kolaburator, dan membahas satu materi pokok yaitu kebanggaan sebagai bangsa Indonesia yang terkait kekhasan bangsa Indonesia, seperti kebhinekaan, kekayaan alam, dan keramahtamahan. 41 Proses tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 1. PTK Model Kemmis Mc Taggart Kemmis dan Mc Taggart Wijaya Kusuma, 2010: 20 memandang komponen acting tindakan dengan observing pengamatan dijadikan sebagai satu kesatuan. Maksudnya, kedua kegiatan harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, ketika tindakan dilaksanakan begitu pula observasi juga harus dilaksanakan. Hasil pengamatan kemudian akan dijadikan dasar sebagai langkah berikutnya, yaitu refleksi. Berdasarkan refleksi tersebut kemudian disusun siklus berikutnya jika perlu mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi, begitu seterusnya hingga tujuan peneliti tercapai. Pada akhir siklus I diakhiri dengan refleksi dan replanning untuk melanjutkan pada siklus berikutnya. Kegiatan di setiap siklusnya meliputi :

Dokumen yang terkait

Penggunaan media visual gambar untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa di Kelas IV MI Yapia Parung

1 12 134

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Pada Siswa Kelas V SD Negeri 04 Mojogedang Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran

0 1 13

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Pada Siswa Kelas V SD Negeri 04 Mojogedang Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran

0 1 12

PENGGUNAAN MEDIA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Penggunaan Media Papan Berpaku untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Materi Bangun Datar terhadap Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Jatiwarno

0 0 15

Penggunaan Media CD Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV SD N Sayung 03 Demak.

0 0 1

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL (VIDEO) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI BAKALAN, BANTUL, YOGYAKARTA.

0 1 179

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS II B SD NEGERI GEDONGKIWO.

0 0 211

PENGGUNAAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI SENDANGSARI.

0 1 286

Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajar IPS di Kelas IV SD Inpres Dongkas

0 0 10

Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 001 Seikijang Kabupaten Pelalawan (Penelitian Quasy Experiment)

0 0 12