12 e.
Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Perubahan tingkah laku dalam belajar masyarakat adanya tujuan yang
akan dicapai oleh pelaku belajar dan terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar di sadari
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh oleh seseorang setelah melalui proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku.
Menurut Suryabarata Baharuddin dan Esa Nur wahyuni, 2010: 92 teori kognitif merumuskan pembelajaraninsight dengan ciri-ciri proses belajar sebagai
berikut: a. Insight tergantung pada kemampuan dasar.
b. Insight tergantung pada pengalaman masa lampau yang relevan. c. Insight tergantung pada pengaturan situasi yang dihadapi.
d. Insight didahului dengan periode mencari dan mencoba-coba e. Insight solusi problem dengan menggunakan Insight dapat diulangi dengan
mudah, dan akan berlangsung secara langsung. f. Jika Insight telah terbentuk, maka problem pada situasi-situasi yang lain akan
dapat dipecahkan. Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
suatu proses perubahan tingkah laku atau penampilan yang disebabkan oleh karena individu mengadakan interaksi atau kegiatan dengan lingkungannya.
13
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Sugihartono, dkk 2013: 76 menyatakan terdapat dua faktor yang
mempengaruhi belajar yaitu:
a. Faktor Intern Faktor intern meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologi dan factor
kelelahan.Faktor jasmani meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. Faktor psikologi meliputi: inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan
kesiapan. Sedangkan faktor kelelahan meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
b. Faktor Ekstern Faktor ekstern yang mempengaruhi terhadap belajar meliputi faktor
keluarga, sekolah dan masyarakat. Yang termasuk faktor keluarga antara lain: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan
keadaan ekonomi kelaurga. Sementara faktor sekolah dapat berupa: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,
waktu sekolah dan keadaan gedung. Sedangkan yang termasuk faktor masyarakat diantaranya: kegiatan siswa dimasyarakat,massa media, teman bergaul dan bentuk
kehidupan masyarakat. Sedangkan Muhibinsyah dalam Sugihartono, dkk 2013: 77 membagi
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menjadi 3 macam yaitu: a. Faktor internal, yang meliputi keadaan jasmani dan rohani siswa
b. Faktor eksternal, yang merupakan kondisi lingkungan sekitar siswa
14 c. Faktor pendekatan belajar, yang merupakan jenis upaya belajar siswa dan
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.
Secara garis besar dapat diambil kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.Faktor internal yang berkaitan dengan keadaan diri individu yang meliputi keadaan jasmani.Sedangkan faktor eksternal yang berkaitan lingkungan
diluar diri individu itu sendiri.
B. Kajian Tentang Keaktifan Belajar
1. Pengertian Keaktifan Siswa
Menurut Dimiyati 2006: 44 siswa merupakan makhluk yang aktif.Siswa memiliki dorongan untuk melakukan sesuatu, memiliki kemauan dan keinginan.
Belajar pada hakekatnya adalah proses aktif dimana seseorang melakukan kegiatan untuk merubah suatu perilaku, terjadi kegiatan merespon terhadap setiap
proses pembelajaran. Siswa yang belajar tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain, belajar hanya akan terjadi apabila seorang siswa aktif mengalami sendiri.
John dewey menyatakan bahwa “belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa
sendiri”. Dalam proses belajar siswa harus aktif sendiri dan guru hanyalah membimbing dan mengarahkan.
Dimyati 2006: 51 menyatakan belajar aktif merupakan langkah pembelajaran yang menyenangkan.Dalam kegiatan pembelajaran siswa dituntut
untuk selalu aktif dalam memproses dan mengolah perolehan belajarnya. Untuk
15 dapat memproses dan mengolah hasil belajarnya secara efektif, siswa dituntut
untuk aktif secara fisik, intelektual, dan emosional. Marno Idris 2010: 150 menyatakan bahwa belajar aktif dapat membantu siswa untuk menghidupkan dan
melatih memori siswa agar bekerja dan berkembang secara optimal. Pembelajaran itu dapat melalui media visual yang ditunjukkan oleh guru karena siswa dapat
menyimpulkan sesuatu dari apa yang telah siswa lihat. Belajar aktif juga merupakan cara untuk membuat siswa aktif sejak dini melalui aktivitas-aktivitas
yang membangun kerja kelompok dan dapat membuat siswa memahami materi pelajaran yang disampaikan.
Menurut Martinis Yamin 2007: 77 keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang
dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Guru dalam mengajar dapat menginovasikan pembelajaran
sehingga dapat merangsang siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Sten Dimyati 2006: 62 menyatakan bahwa peran seorang guru
akan memberikan jaminan kepada setiap siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan di dalam proses pembelajaran. Kegiatan yang diberikan oleh
guru hendaknya akan dapat menuntut siswa untuk selalu aktif mencari, memperoleh, dan dapat mengolah apa yang telah diperoleh dari hasil belajarnya.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar pada hakekatnya adalah proses aktif dimana seseorang melakukan kegiatan untuk
merubah suatu perilaku, terjadi kegiatan merespon terhadap setiap proses pembelajaran.