70 dalam kategori rendah, cukup, tinggi, dan sangat tinggi. Keaktifan siswa pada
diagram batang terletak pada posisi tinggi. Kategori tinggi sebanyak 29 siswa. Di buktikan bahwa siswa berada dalam kategori tinggi. Kesimpulan keaktifan siswa
sudah tinggi. Hasil observasi keaktifan belajar siswa dalam siklus II memperoleh skor 78 dapat dikatakan keaktifan belajar dalam kategori tinggi.
Tabel 7. Nilai IPS siswa kelas IV SD Negeri Gedongkiwo pada siklus II
No Nilai
Jumlah Siswa Pencapaian
1 100
8 Tuntas
2 80
14 Tuntas
3 60
4 Belum tuntas
4 40
2 Belum tuntas
Jumlah 29
71 Gambar 4. Perbandingan hasil keaktifan siswa pada pratindakan, siklus I, siklus II
Berdasarkan data dalam tabel di atas dapat dilihat bahwa semua indikator
mengalami peningkatan dari pratindakan ke siklus I, dari siklus I ke siklus II.
d. Hasil Refleksi
Pada tahap ini dapat diketahui seberapa besar peningkatan keaktifan belajar IPS siswa.
Dari hasil observasi pasca tindakan siklus II dapat diketahui keaktifan belajar siswa menggunakan media gambar pasca siklus II mengalami peningkatan
sejumlah 21 dibandingkan perolehan hasil pengamatan pasca tindakan siklus I, yaitu dengan 57 menjadi 78. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa
kriteria keberhasilan sudah tercapai sehingga penelitian dihentikan. Refleksi proses pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut:
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Peningkatan Keaktifan Siswa
Pra tindakan Siklus I
Siklus II
49
60
79 50
60 77
48 54
75 47
59 80
52 60
82
72 a Penggunaan media gambar untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa sudah
berjalan dengan baik. b Siswa sudah antusias mengikuti pembelajaran dengan aktif ikut serta dalam
menggunakan media gambar. c Siswa melaksanakan permainan dengan baik
d Penelitian tindakan kelas atau PTK dinyatakan berhasil karena telah memenuhi indicator keberhasilan yaitu keaktifan belajar siswa mengalami
peningkatan dari 40 pada saat pratindakan meningkat menjadi 57 pada siklus I kemudian meningkat lagi menjadi 78 pada siklus II.
Sehingga dapat diketahui bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar IPS.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan dari siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa keaktifan siswa meningkat. Rata-rata skor dari siklus I menunjukkan 57
yang berada dalam kategori cukup, kemudian diadakannya siklus II terjadi peningkatan keaktifan belajar siswa menjadi 78 berada dalam kategori tinggi. Hal
ini menggambarkan bahwa keaktifan belajar IPS siswa sudah tinggi. Hal tersebut disebabkan
karena menggunakan
media saat
pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran yang menggunakan media membuat siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, karena dengan menggunakan media dapat mengurangi keabstaran
materi, dengan menggunakan media siswa bisa menyaksikan sendiri apa yang sedang dipelajari.
73 IPS merupakan pelajaran yang hendaknya menggunakan media agar dapat
menghilangkan kejenuhan pada siswa. salah satu pembelajaran yang menyenangkan adalah dengan menggunakan media gambar di mana kita seolah-
olah menyaksikan sendiri apa yang terdapat dalam gambar sehingga pelajaran tersebut tidak abstrak. Hal tersebut senada dengan pendapat Arief S. Sadiman,
dkk 2009: 29 beberapa kelebihan dari media gambarfoto adalah: Sifatnya konkret; gambarfoto lebih realistik menunjukkan pokok masalah dibandingkan
dengan media visual semata. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu
bisa bisa siswa-siwa dibawa ke objekpariwisata tersebut. Gambar atau foto dapat mengatasi hal tersebut. Air terjun Niagara atau Danau Toba dapat disajikan ke
kelas lewat gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, kemarin, atau bahkan semenit yang lalu kadang
–kadang tak dapat kita lihat seperti apa adanya. Gambar atau foto sangat bermanfaat dalam hal ini. Media
gambarfoto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan
jelas dalam bentuk gambar atau foto. Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalm bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau
membetuljan kesalahpahaman. Foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peratan khusus. Dari hasil penelitian, terbukti
bahwa penggunaan media gambar ini dinilai berhasil dan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Hal tersebut sesuai dengan teori yang terdapat di bab II
yaitu Hidayati 2002: 2 menyebutkan tujuan kurikuler IPS yang harus dicapai