12
BAB II KAJIAN TEORI
A. Keterampilan Menyimak
Pembicaraan dalam penelitian ini, teori yang digunakan adalah pengertian keterampilan menyimak, tahap-tahap menyimak, jenis-jenis menyimak, tujuan
menyimak, faktor-faktor penentu menyimak, kemampuan menyimak sekolah dasar, dan penilaian keterampilan menyimak cerita pendek. Ketujuh hal tersebut
dipaparkan di bawah ini.
1. Pengertian Keterampilan Menyimak
Keterampilan adalah kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas. Anis 2013 mengatakan bahwa keterampilan adalah kelebihan atau kecakapan
yang dimiliki seseorang untuk mampu menggunakan akal, pikiran, ide dan kreatifitasnya dalam mengerjakan aatau menyelesaikan sesuatu. Kamus Bahasa
Indonesia 2001: 1180 keterampilan adalah kecakapan dalam menyelesaikan tugas. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan
adalah kemampuan atau kecakapan yang dimiliki seseorang untuk menyelesaikan tugas secara mudah dan cermat.
Menyimak merupakan kegiatan yang paling awal dilakukan oleh manusia bila dilihat dari proses pemerolehan keterampilan bahasa. Henry Guntur Tarigan
2008: 31 mengemukakan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh
13 pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Dengan pengertian lain, menyimak
yaitu kemampuan untuk memahami pesan yang disampaikan melalui bahasa lisan. Hal ini sesuai dengan pendapat Erna Febru Aries 2011: 77 yang
mengat akan bahwa “Mendengarkan atau menyimak merupakan proses
menangkap pesan atau gagasan yang disajikan melalui ujaran.” Sedangkan Saleh Abbas 2006: 63 menyatakan bahwa “Menyimak merupakan proses untuk
mengorganisasikan apa yang didengar dan menempatkan pesan suara-suara yang didengar dan ditangkap menjadi makna yang dapat diterima”.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan menyimak adalah kemampuan atau kecakapan siswa dengan bunyi
bahasa sebagai sasarannya, sedangkan mendengar dan mendengarkan sasarannya dapat berupa bunyi apa saja. Dengan mendengar dan mendengarkan inilah siswa
dapat menangkap, memahami, atau menghayati pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan.
2. Tahap-tahap menyimak
Henry Guntur Tarigan dalam Kundharu Saddhono dan St. Y. Slamet, 2012: 15 menjelaskan bahwa tahapan-tahapan dalam proses menyimak sebagai berikut.
a. Tahap mendengar. Mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh
pembicara dalam ujaran atau bunyi bahasa atas pembicaraanya. Untuk tahap mendengar bunyi bahasa diperlukan kemampuan menangkap bunyi artinya
telinga penyimak harus peka dalam menangkap pesan pembicaraan yang yang sudah diterjemahkan dalam bentuk bunyi bahasa. Disamping itu
penyimak dituntut pula dapat mengingat bunyi yang telah ditangkap oleh
14 telinga melalui pembicara. Kemampuan menangkap dan mengingat ini
harus dilandasi kemampuan memusatkan perhatian agar proses menyimak dapat berjalan dengan mulus.
b. Tahap memahami. Mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan
yang disampaikan oleh pembicara. Dalam tahap memahami diperlukan kemampauan memusatkan perhatian, mengingat dan kemampuan linguistik
dan non linguistik untuk menangkap pesan yang disampaikan pembicara. Selain itu, melaui tahap memahami penyimak dituntut untuk menghayati
makna yang disampaikan oleh pembicara. c.
Tahap menginterpreasi. Menyimak dengan cermat dan teliti isi ujaran pembicara. Dalam tahap menginterpretasi, penyimak menafsirkan pesan
dalam bentuk bunyi bahasa sehingga diperlukan kemampauan linguistik untuk dapat memahami susunan dan makna dari fonem, kata, kaliamat,
paragraf, atau wacana yang telah dilisankan. Tidak hanya kemampuan linguistik tetapi kemampauan non-linguistik juga harus diperlukan seperti
gerak-gerik tubuh, ekspresi wajah, cara pengucapan, nada, dan intonasi pembicara, serta situasi yang menyertai pembicaraan perlu dipahami agar
penafsiran makna dan pemahaman makna tepat. d.
Tahap mengevaluasi isi simakan. Penyimak menilai pendapat serta gagasan pembicara, keunggulan dan kelamahan, kebaikan dan kekurangan
pembicara. Dalam tahap mengevaluasi, makna dan pesan yang sudah ditangkap dipahami oleh penyimak kemudian di telaah, dikaji,
dipertimbangkan, dikaitkan dengan pengalaman dan pengetahuan penyimak.