48
3. Macam-Macam Media Pembelajaran
Media pembelajaran dalam perkembangannya terbagi menjadi beberapa
macam. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain 2010: 124-126
mengklasifikasikan media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan serta cara pembuatannya
sebagai berikut. a.
Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam: 1
media auditif, adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam.
2 media visual, adalah media yang hanya mengandalkan indera
penglihatan. media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip film rangkai, slides film bingkai foto, gambar atau lukisan,
dan cetakan. ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak aeperti film bisu, dan film kartun.
3 media audiovisual, adalah media yang mempunyai unsur suara dan
gambar. jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. media ini dibagi
kedalam: 1 audiovisual diam, 2 audiovisual gerak meliputi; a audiovisual murni, dan b audiovisual tidak murni.
b. Dilihat dari daya liputnya, media dibagi dalam;
1 media dengan daya luas dan serentak, penggunaan media ini tidak
terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dlam waktu yang sama. contoh: radio dan televisi.
49 2
media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat. media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus
seperti film, sound slide, film bingkai, yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.
3 media untuk pengajaran individual, media ini penggunaannya hanya
untuk seorang diri dan yang termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.
c. Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi dalam:
1 media sederhana, media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan
harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.
2 media kompleks, media ini adalah media yang bahan dan alat
pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunaannya memerlukan keterampilan yang memadai.
Lain halnya dengan pendapat Azhar Arsyad 2011: 29 yang menjelaskan bahwa berdasarkan perkembangan teknologi, media pembelajaran dapat
dikelompokkan ke dalam empat kelompok, sebagai berikut. a.
Media hasil teknologi cetak, Teknologi cetak adalah cara untuk mengahsilkan atau menyampaikan materi, seperti; buku dan materi visual
statis terutama melalui proses percetakan mekanis atau fotografis. Materi cetak dan visual merupakan dasar pengembangan dan penggunaan
kebanyakan materi pembelajaran lainnya.
50 b.
Media hasil teknologi audio visual, Teknologi audio visual, cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-
mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pengajaran audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras
selama proses belajar, seperti; mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar.
c. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, Teknologi berbasis
komputer merupakan cara menghasilkan dan menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis micro-prosesor, yaitu dalam
penyajian informasimateri disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual. Pada dasarnya media ini menggunakkan layar
kaca untuk menyajikan informasi kepada siswa. d.
Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer, Teknologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang
mengggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer. Perpaduan beberapa jenis teknologi ini dianggap teknik
yang paling canggih apabila dikendalikan oleh komputer yang hebat seperti jumlah random access memory yang besar, hard disk yang besar dan
monitor yang beresolusi tinggi ditambah dengan periperal alat-alat tambahan seperti video disk player, perangkat keras untuk bergabung dalam
satu jaringan dan sistem audio. Berdasarkan penjelasan di atas, jenis media pembelajaran VCD film kartun
yang digunakan untuk peningkatkan keterampilan menyimak cerita pendek siswa