Penyimak Faktor-faktor Penentu Menyimak

28 penilaian butir-butir soal tes dalam penilaian menyimak, siswa diberikan secara tertulis, karena membuat siswa akan lebih mudah menjawab pertanyaan- pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pertanyaan tersebut terkait dengan wacana bahan simakan berupa cerita pendek yang ditayangkan oleh guru melalui media VCD film kartun. Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl 99-102: 2010 menyebutkan bahwa kategori-kategori dalam dimensi proses kognitif ada 6 tingkatan, yaitu 1 mengingat, 2 memahami, 3 mengaplikasikan, 4 menganalisis, 5 mengevaluasi, dan 6 mencipta. Senada dengan pendapat tersebut, cangkupan yang diukur dalam ranah Kognitif menurut Taksonomi Bloom dalam Sigit Purwanto 37: 2013 adalah sebagai berikut. a C1 ingatan, yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat. Ditandai dengan kemampuan simbol, istilah, definisi, fakta, aturan, urutan, metode. b C2 pemahaman, yaitu kemampuan seseorang untuk memahami tentang suatu hal. Ditandai dengan kemampuan menerjemahkan, menafsirkan memperkirakan, menentukan dan menginterpretasikan. c C3 penerapan, yaitu kemampuan berpikir untuk menjaring menerapkan dengan tetap dengan teori, prinsip, simbol pada situasi barunyata. Ditandai dengan kemampuan menghubungkan, memilih, mengorganisasikan, memindahkan, menyusun, menggunakan, menerapkan, mengklasifikasikan, mengubah struktur. d C4 analisis, yaitu kemampuan berpikir secara logis dalam meninjau suatu fakta objek menjadi lebih rinci. Ditandai dengan kemampuan 29 membandingkan, menganalisis, menemukan, mengalokasikan, membedakan, mengkategorikan, e C5 evaluasi, yaitu kemampuan berpikir untuk dapat memberikan pertimbangan terhadap suatu situasi, sistem nilai, metoda, persoalan dan pemecahannya dengan menggunakan tolak ukur tertentu sebagai patokan. f C6 sintesis, yaitu kemampuan berpikir untuk memadukan konsep-konsep secara logis sehingga menjadi suatu pola yang baru. g C7 imajinasi, yaitu kemampuan berpikir untuk menggabungkan berbagai konsep materi pelajaran menjadi sebuah imajinasi dalam berkreasi. h C8 mengkreasi, yaitu kemampuan siswa dalam mengaplikasikan konsep materi pelajaran menjadi sebuah produk. Berdasarkan cangkupan yang diukur dalam ranah kognitif di atas, penelitian ini lebih di tekankan pada aspek kognitif dibandingkan aspek afektif dan aspek psikomotor. Melalui penilaian aspek kognitif, guru dapat mengetahui seberapa jauh pengetahuan siswa terhadapat materi yang telah dipelajari. Penilaian aspek kognitif dapat diamati dan dapat diukur dari perilaku atau kemampuan yang dimiliki siswa sebagai hasil proses belajar. Namun, untuk penilaian ranah kognitif khususnya siswa SD kelas V dalam penelitian ini hanya menggunakan C1, C2, C3, dan C4 sebagai pedoman untuk penilaian keterampilan menyimak cerita pendek. Hal ini dikarenakan kemampuan kognitif siswa pada usia tersebut, siswa belum bisa memahami tingkatan kemampuan berpikir yang lebih tinggi, apabila dipaksakan dikhawatirkan akan menyulitkan mereka dalam menjawab soal yang dibeerikan guru. 30

B. Cerita Pendek

1. Pengertian Cerita Pendek

Jaka Filyamma 2012 mengemukakan bahwa “cerita adalah rangkaian peristiwa yang disampaikan, baik berasal dari kejadian nyata non fiksi ataupun tidak nyata fiksi”. Pendapat tersebut senada dengan pendapat Enny Zubaidah 2012: 50 bahwa “cerita adalah karangan yang menuturkan kisah atau peristiwa ataupun pengalaman tentang penderitaan ataupun kebahagiaan seseorang baik yang sungguh-sungguh terjadi ataupun yang berupa rekaan belaka ”. Jadi cerita adalah rangkaian peristiwa yang menceritakan kejadian yang dialami oleh pelaku baik berasal dari kejadian nyata maupun tidak nyata. Dari cerita tersebut, siswa akan mengetahui dimana dan bagaimana kejadian tersebut dialami oleh pelaku atau tokoh dari awal hingga akhir cerita. Sukirno 2010: 83 mengemukakan bahwa cerita pendek adalah cerita yang isinya mengisahkan peristiwa pelaku cerita secara singkat dan padat tetapi mengandung kesan yang mendalam. Hal senada dikemukakan oleh Danis 2013 bahwa “Cerpen merupakan karangan fiktif yang berisi sebagian kehidupan seseorang atau kehidupan yang diceritakan secara ringkas yang berfokus pada suatu tokoh.” Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa cerita pendek merupakan cerita yang isinya mengisahkan tokoh cerita secara singkat dan padat, baik nyata atau khayalan dan mengandung pesan yang berharga. Sebuah cerpen bukan hanya sekedar cerita pendek atau cerita singkat, tetapi dalam cerpen isinya menceritakan tentang tokoh yang mengandung permasalahan sosial dan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Wayang Kartun Terhadap Keterampilan Menyimak Cerita Anak Pada Siswa Kelas III MI Jam'iyyatul Khair Ciputat Timur

6 22 171

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VCD PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VCD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BAWAK KECAMATAN C

0 0 15

PENDAHULUAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VCD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BAWAK KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN.

0 0 8

Peningkatan Hasil Belajar Menyimak Cerita Anak Menggunakan Media Audio Visual (film kartun) pada Siswa Kelas V SD Negeri Wringinjenggot 02 Balapulang.

0 0 218

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SITIADI.

1 23 143

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM ANIMASI PADA SISWA KELAS V SD N 2 JONGGRANGAN KECAMATAN GIRIMULYO KULON PROGO.

1 7 106

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD JUARA YOGYAKARTA.

0 2 192

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA FIKSI ANAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS V SD

0 1 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO CERITA ANAK KELAS V SD

0 0 13

PenInGkATAn keTeRAMPIlAn MenYIMAk dOnGenG denGAn MedIA FIlM SISWA kelAS V Sd neGeRI WOnOlelO 1 SAWAnGAn MAGelAnG

0 1 7