213 5.
Siswa kembali menyimak cerita pendek yang berjudul “Rubah yang Serakah” yang ditayangkan dengan menggunakan LCD dengan cara
memusatkan perhatian terhadap isi cerita yang disimak secara seksama
dari awal
hingga akhir.
Langkah pelaksanaan
menggunakan media
VCD Film
Kartun dengan
tahap mendengarkan
6. Siswa berdiskusi dengan teman sebangku terkait dengan unsur-unsur
intrinsik cerita pendek “Rubah yang Serakah” seperti: judul, tokoh, penokohan, alur cerita, tema, latarsetting, dan amanat atau pesan
yang akan disimak. Langkah pelaksanaan menggunakan media VCD Film Kartun dengan tahap memahami
7. Setelah selesai menyimak, mencatat dan berdiskusi, siswa dan guru
melakukan tanya jawab terkait cerita pendek “Rubah yang Serakah” yang telah ditayangkan. Langkah pelaksanaan menggunakan media
VCD Film Kartun dengan tahap memahami
8. Siswa mendengarkan penjelasan tambahan mengenai isi cerita
pendek “Rubah yang Serakah” yang telah ditayangkan. Langkah pelaksanaan menggunakan media VCD Film Kartun dengan tahap
memahami
9. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai bagian-bagian
dari cerita pendek tentang “Rubah yang Serakah” yang belum dipahami. Langkah pelaksanaan menggunakan media VCD Film
Kartun dengan tahap memahami
10. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan isi materi yang telah
diajarkan. Langkah pelaksanaan menggunakan media VCD Film Kartun dengan tahap memahami
11. Siswa diberi soal evaluasi dan mengerjakan soal tersebut, terkait isi
cerita pendek “Rubah yang Serakah” yang telah ditayangkan. Langkah pelaksanaan menggunakan media VCD Film Kartun
dengan tahap memahami
12. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada guru.
C. Kegiatan Akhir 10 menit
1. Siswa diminta memberikan penilaian terkait cerita yang telah
disimak. Langkah tindak lanjut menggunakan media VCD Film Kartun dengan tahap mengevaluasi
2. Siswa diminta memberikan tanggapan terkait cerita yang telah
disimak. Langkah tindak lanjut menggunakan media VCD Film Kartun dengan tahap menanggapi
3. Siswa diberi pesan moral terkait dengan materi yang sudah
diajarkan. Langkah tindak lanjut menggunakan media VCD Film Kartun
4. Siswa diberi motivasi dan penguatan. Langkah tindak lanjut
menggunakan media VCD Film Kartun 5.
Siswa diberi tugas terkait materi yang telah dipelajari. Langkah tindak lanjut menggunakan media VCD Film Kartun
6. Pembelajaran ditutup oleh guru.
214 7.
Berdo’a bersama. 8.
Salam Penutup.
J. Media dan Sumber Belajar
1. Media
- VCD Film Cerita Pendek Keledai dan Katak, Kelinci yang Merasa
Bersalah, dan Rubah yang Serakah -
Laptop -
Speaker -
LCD Proyektor -
Papan Tulis -
Lembar Soal Evaluasi
2. Sumber
- Umri Nur’aini dan Indriyani
. 2012. Bahasa Indonesia 5
untuk SDMI Kelas V. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. -
Suyatno, dkk . 2008.
Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia untuk
SDMI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
K. Penilaian
1. Penilaian
a. Prosedur Teknik
: Tes b.
Jenis Tes : Tertulis
c. Bentuk
: Soal essay. d.
Rubrik Pedoman penilaian soal essay. Jumlah soal pilihan essay
adalah 15, nilai maksimal pilihan essay =10 dan hasil akhir 100.
2. Kriteria Keberhasilan
Siswa dianggap berhasil jika dalam setiap mata pelajaran siswa memperoleh nilai ≥ 70. Pembelajaran dianggap berhasil apabila 75
siswa mendapat nilai ≥ 75 dan aktif dalam proses pembelajaran.
L. LAMPIRAN-LAMPIRAN
- Materi Pembelajaran
- Soal Evaluasi
-
Kunci Jawaban Evaluasi
Mengetahui, Guru Kelas V
Asriyati, S.Pd Purbalingga, 5 Juni 2014
Peneliti Sefi Mardianti
215
Materi Pembelajaran 1
Menyimak, memahami, mengevalausi, dan menanggapi cerita pendek yang ditayangkan menggunakan media VCD film berjudul:
“Keledai dan Katak”
Dahulu kala ada seorang kakek tua yang hidup sebatang kara di tengah- tengah hutan, Ia hanya ditemani seekor keledai kesayangannya untuk menjalani
sisa hidupnya. Suatu hari keledai kesayangannya di perintah untuk mengantarkan kayu-kayu yang sudah kering ke tempat kulakan yang biasanya sering di
kunjunginya di pasar. Keledai pun dengan sigap dan patuh menjalani perintah tuannya. Dalam perjalanan ia dikejutkan dengan sapaan si kambing yang berniat
menanyakan perihal kegiatannya tu, keledai hanya menjawab dengan nada datar menunjukkan kegiatan itu sudah biasa ia lakukan dan tidak menjadi suatu beban.
Kambing pun berpesan untuk berhati-hati di jalan. Keledai melanjutkan perjalanannya dengan langkah yang pasti dan hati-hati. Perjalanan menuju pasar
memang jauh, hal itu membuat keledai sedikit kelelahan. Di tengah-tengah perjalanan ia harus melewati jembatan yang di buat ala kadarnya dari beberapa
batang bambu, ia merasa ragu apakah bambu-bambu itu masih kuat untuk menahan beban badannya yang ditambah kayu-kayu kering tertumpuk
dipunggungnya. Keraguan itu tidak lama dirasakan, ia masih tetap semangat untuk melanjutkan perjalanan, namun di tengah-tengah jembatan, tiba-tiba bambu-
bambu yang menjadi jembatan tersebut patah, keledai pun terjatuh masuk ke sungai. Tolong......tolong aku......toloooong... teriaknya meminta bantuan.
Beberapa katak yang sedang bermain di sungai pun mendengar jeritan minta tolong dari keledai, mereka pun menghampirinya. Saat mereka berhadapan,
keledai dengan suara memelas meminta tolong kepada katak untuk membantunya, ia merasa sudah tidak sanggup keluar dari sungai itu. Namun jawaban katak justru
sebaliknya, ia malah mengejek keledai dengan mengatakan bahwa keledai seekor hewan yang manja yang tidak kuat hidup di sungai walaupun sebentar, katak
membandingkan dengan dirinya yang hidup di sungai berlama-lama tapi ia tetap kuat dan malah merasa senang. Keledai pun merasa tersinggung dan mengatakan
kalau katak itu sombong. Mereka berdua malah saling mengejek dan mengunggul-unggulkan kelebihan yang dimilikinya masing-masing.
Akhirnya, datanglah kancil untuk menengahi percekcokan mulut diantara keledai dan katak yang saling mengejek. Ia menyapa mereka dengan suara yang
ramah dan menanyakan kepada keledai kenapa bisa ada di dalam sungai. Dengan nada kesal keledai pun menceritakan kronologis ceritanya, Ia mengharap bantuan
dari katak malah ejekan yang ia dapat, katak pun menyanggahnya kalau ia hanya berniat memberi semangat kepada keledai untuk berjuang lebih keras lagi untuk
keluar dari sungai itu, katak menyadari kalau dirinya hewan bertubuh kecil, ia merasa tidak mungkin bisa membantu keledai untuk keluar dari sungai itu. Setelah
mendengar cerita mereka, kancil hanya tersenyum dan memberi pengarahan kepada mereka, bahwa kita hidup di tempat yang berbeda-beda, katak dapat hidup
berlama-lama di air, berkembang biak dan makannya pun di air, sedangkan keledai dan kancil harus hidup di daratan, makan dan berkembangbiak di daratan