Definisi Operasional Variabel PENDAHULUAN

14 telinga melalui pembicara. Kemampuan menangkap dan mengingat ini harus dilandasi kemampuan memusatkan perhatian agar proses menyimak dapat berjalan dengan mulus. b. Tahap memahami. Mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh pembicara. Dalam tahap memahami diperlukan kemampauan memusatkan perhatian, mengingat dan kemampuan linguistik dan non linguistik untuk menangkap pesan yang disampaikan pembicara. Selain itu, melaui tahap memahami penyimak dituntut untuk menghayati makna yang disampaikan oleh pembicara. c. Tahap menginterpreasi. Menyimak dengan cermat dan teliti isi ujaran pembicara. Dalam tahap menginterpretasi, penyimak menafsirkan pesan dalam bentuk bunyi bahasa sehingga diperlukan kemampauan linguistik untuk dapat memahami susunan dan makna dari fonem, kata, kaliamat, paragraf, atau wacana yang telah dilisankan. Tidak hanya kemampuan linguistik tetapi kemampauan non-linguistik juga harus diperlukan seperti gerak-gerik tubuh, ekspresi wajah, cara pengucapan, nada, dan intonasi pembicara, serta situasi yang menyertai pembicaraan perlu dipahami agar penafsiran makna dan pemahaman makna tepat. d. Tahap mengevaluasi isi simakan. Penyimak menilai pendapat serta gagasan pembicara, keunggulan dan kelamahan, kebaikan dan kekurangan pembicara. Dalam tahap mengevaluasi, makna dan pesan yang sudah ditangkap dipahami oleh penyimak kemudian di telaah, dikaji, dipertimbangkan, dikaitkan dengan pengalaman dan pengetahuan penyimak. 15 e. Tahap menanggapi bahan simakan. Penyimak menyambut, mencamkan, menyerap serta menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh pembicara, penyimak akhirnya memberikan tanggapan atas pembicaraan si pembicara. Bunyi bahasa yang disampaikan oleh pembicara diidentifikasi, ditafsirkan, dan dipahami maknanya kemudian dikaji dari berbagai segi. Hasil pengkajian tersebut digunakan sebagai dasar untuk memberikan tanggapan. Tahap menanggapi dipengaruhi oleh penangkapan pesan, pemahaman makana pesan, penginterpretasian pesan dan penilaian pesan. Tanggapan penyimak terhadap pesan yang diterimanya dapat berupa mengangguk-angguk atau acungan jempol tanda setuju, menggeleng tanda tidak setuju, mencibir atau mengerjakan sesuatu. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini keterampilan menyimak cerita pendek khususnya siswa kelas V SD Negeri 1 Pegandekan masuk dalam tahapan proses menyimak yaitu: a tahap mendengar. Siswa mendengar jalannya cerita pendek yang diperdengarkan melalui media VCD film kartun yang dilihatnya misalnya siswa menangkap dan mengingat pembicaran yang disampaikan oleh pembicara, b tahap memahami. Siswa memahami isi cerita yang disampaikan pembicara melalui media VCD film kartun yang ditanyangkan dengan cara menangkap, mengingat dan memusatkan perhatian terhadap isi bahan simakan, sehingga apabila diberi pertanyan oleh guru terkait cerita yang disampaikan siswa mampu menjawab dengan benar d tahap mengevaluasi. Siswa menilai keseluruhan isi bahan simakan terkait cerita yang ditanyangkan menggunakan media VCD film kartun, e tahap menanggapi. Siswa menanggapi 16 isi bahan simakan terkait cerita yang telah ditayangkan. Misalnya siswa memberikan respon dan reaksi ketika ditanya guru terkait isi bahan simakan.

3. Jenis-jenis menyimak

Tujuan umum menyimak adalah memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang hendak disampaikan sang pembicara melalui ujaran. Berdasarkan Henri Guntur Tarigan 2008: 37-53 disamping tujuan umum terdapat pula tujuan khusus yang menyebabkan adanya aneka ragam menyimak, seperti berikut. a. Menyimak ekstensif adalah sejenis kegiatan menyimak mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran. Penyimak memahami isi bahan simakan secara sepintas saja, misalnya menyimak sosial, menyimak sekunder, menyimak estetik, dan menyimak pasif. b. Menyimak intensif adalah menyimak yang diarahkan suatu kegiatan yang jauh lebih diawasi, dikontrol terhadap suatu hal tertentu baik dari program pengajaran bahasa maupun pemahaman serta pengetahuan umum secara kritis, konsentrarif, kreatif, eksplorasif, interogatif, dan selektif. Penyimak memahami isi simakan secara terperinci, teliti, dan mendalam bahan yang disimak. Logan et all dalam Kundharu Saddhono St. Y. Slamet, 2012: 18-19 mengklasifikasikan menyimak atas dasar tujuan khusus, sebagai berikut. a. Menyimak untuk belajar Penyimak mempelajari berbagai hal yang diperlukan. Seperti pelajaran atau perkuliahan di kampus, pelajaran sesuatu lewat TV, radio, video dan sebagainya.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Wayang Kartun Terhadap Keterampilan Menyimak Cerita Anak Pada Siswa Kelas III MI Jam'iyyatul Khair Ciputat Timur

6 22 171

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VCD PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VCD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BAWAK KECAMATAN C

0 0 15

PENDAHULUAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VCD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BAWAK KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN.

0 0 8

Peningkatan Hasil Belajar Menyimak Cerita Anak Menggunakan Media Audio Visual (film kartun) pada Siswa Kelas V SD Negeri Wringinjenggot 02 Balapulang.

0 0 218

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SITIADI.

1 23 143

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM ANIMASI PADA SISWA KELAS V SD N 2 JONGGRANGAN KECAMATAN GIRIMULYO KULON PROGO.

1 7 106

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD JUARA YOGYAKARTA.

0 2 192

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA FIKSI ANAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS V SD

0 1 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO CERITA ANAK KELAS V SD

0 0 13

PenInGkATAn keTeRAMPIlAn MenYIMAk dOnGenG denGAn MedIA FIlM SISWA kelAS V Sd neGeRI WOnOlelO 1 SAWAnGAn MAGelAnG

0 1 7