Pemahaman Konsep Matematik Siswa
diketahui serta ditanyakan. Kemudian siswa juga mampu memilih konsep yang sesuai untuk menyelesaikan soal tersebut. Sehingga siswa dapat menemukan
jawaban soal secara lengkap dan tepat. Sementara itu, Gambar b merupakan jawaban siswa kelas kontrol. Pada
gambar tersebut dapat kita lihat bahwa jawaban siswa kelas kontrol hampir benar. Siswa sudah mampu memilih konsep yang sesuai dengan masalah yang diberikan
dan mencoba menerapkan konsep tersebut untuk mendapatkan jawaban. Namun, terjadi kesalahan di akhir jawaban. Sehingga jawaban yang didapat tidaklah tepat.
Hal ini terjadi karna siswa kelas eksperimen mengetahui langkah awal sebelum menentukan anggota dari himpunan bagian, mereka harus mengetahui terlebih
dahulu berapa banyak himpunan bagian yang mungkin. Sementara siswa kelas kontrol
langsung mencari
anggota dari
himpunan bagian
tanpa mempertimbangkan berapa banyak anggota yang mungkin.
Aspek 3: Ekstrapolasi
Ekstrapolasi Ekstrapolation, yaitu pemahaman yang berkaitan dengan kemampuan siswa menyimpulkan konsep yang telah diketahui dengan
menerapkannya dalam perhitungan matematis untuk menyelesaikan soal. Soal yang mengukur pemahaman ekstrapolasi pada soal posstest diwakili oleh soal
nomor 7 dan 8b. Pertanyaan nomor 7:
Dalam suatu kelas terdapat 35 anak suka soto, 30 anak suka bakso, 25 anak suka kedua-duanya. Tentukan:
a. Jumlah anak yang hanya suka soto
b. Jumlah anak yang hanya suka bakso
c. Banyak anak dalam kelas tersebut
d. Diagram venn dari kondisi tersebut
Gambar 4.4 merupakan jawaban dari siswa kelas kontrol dan eksperimen. Gambar a dan gambar b merupakan jawaban kelas kontrol. Berdasarkan
gambar tersebut, secara jelas dapat dilihat bahwa siswa dari kedua kelas mampu memahami soal yang diberikan. Siswa mampu memilih konsep yang sesuai untuk
menyelesaikan soal tersebut. Selain itu, Siswa juga mampu menerapkan konsep
himpunan dan diagram venn yang ia pilih dalam soal aplikasi tersebut, sehingga siswa mampu menyelesaikan soal tersebut dengan benar dan tepat. Namun, siswa
kelas eksperimen mampu menyajikan jawaban dengan lebih sistematis. Karena jawaban soal terlihat lebih berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Gambar 4.4 Jawaban Soal Nomor 7
Soal lain yang mengukur pemahaman ekstrapolasi diwakili oleh soal nomor 8. “Dalam suatu kelompok terdapat 40 orang. Dari 40 orang ternyata 30 orang
gemar basket dan 36 orang gemar volli, dan x orang gemar kedua-duanya. Berapa banyak anak yang gemar kedua-duanya”
Gambar 4.5 Jawaban Soal Nomor 8b
Kedua gambar di atas merupakan jawaban dari siswa kelas kontrol dan eksperimen. Gambar a merupakan jawaban dari kelas eksperimen. Berdasarkan
a Kelas Eksperimen a Kelas Kontrol
a Kelas Eksperimen a Kelas Kontrol
gambar tersebut, dapat dilihat bahwa siswa mampu memahami maksud dari soal yang diberikan. Siswa mampu memilih konsep yang digunakan untuk
menyelesaikan soal tersebut. Selanjutnya siswa juga mampu menerapkan konsep yang mereka pilih. Sehingga siswa dapat menyelesaikan soal ekstrapolasi tersebut
sesuai dengan yang diharapkan soal. Siswa pun mampu mendapatkan jawaban yang benar dan tepat dari soal yang diberikan. Sedangkan Gambar b merupakan
jawaban siswa kelas kontrol. Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat bahwa siswa mencoba menyelesaikan soal yang diberikan dengan cara mereka sendiri.
Jawaban yang siswa peroleh memang jawaban dan tepat, namun siswa gagal dalam menentukan konsep yang seharusnya mereka gunakan dalam
menyelesaikan soal. Sehingga jawaban yang siswa berikan tidak berdasarkan konsep himpunan dan diagram venn yang telah diajarkan sebelumnya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapatlah ditarik sebuah kesimpulan bahwa pemahaman siswa kelas eksperimen untuk soal ekstrapolasi lebih baik
dibandingkan pemahaman siswa kelas kontrol.
Pemaparan data di atas merupakan perbandingan pemahaman konsep dilihat dari segi jawaban yang diberikan oleh siswa kelas eksperimen dan siswa
kelas kontrol untuk setiap soal posttest. Jawaban siswa tersebut kemudian diberikan skor dengan mengacu pada pedoman penskoran yang telah dibuat
sebelumnya. Selanjutnya skor posttest dianalisis berdasarkan indikator soal untuk setiap dimensi yang diukur, yaitu translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi. Hal ini
pada dasarnya bertujuan untuk melihat perolehan perentase setiap dimensi pemahaman konsep antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sehingga akan
memperjelas pengaruh dari penggunaan media terhadap pemahaman konsep siswa. Lebih jelasnya dapat dilihat analisis pemahaman konsep matematika antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol berikut. Adapun pencapaian pemahaman konsep matematika kelas eksperimen dan
kelas kontrol tiap dimensi disajikan pada Tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Persentase Perolehan Skor Dimensi Pemahaman Konsep Matematika Siswa
No Dimensi
Pemahaman Eksperimen
Kontrol Skor
Persentase Skor
Persentase 1
Translasi 488
75,54 374
57,89 2
Interpretasi 549
64,59 385
45,29 3
Ekstrapolasi 465
54,71 286
33,65 Tabel 4.6 merupakan perolehan skor pemahaman konsep matematika
berdasarkan dimensi pemahaman menurut Bloom. Sesuai data yang disajikan, diperoleh sebuah informasi bahwa presentase untuk dimensi translasi yang
diperoleh kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, yaitu 75,54. Begitu pula dengan persentase untuk dimensi interpretasi dan ekstrapolasi yang
diperoleh kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, yaitu 64,59 dan 54,71. Adapun untuk lebih memperjelas perbedaan persentase yang
diperoleh dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut.
Berdasarkan uraian, pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen dan pemahaman konsep matematika siswa kelas kontrol di atas
menunjukkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen kelas yang mendapatkan pembelajaran berbantuan multimedia interaktif 3D Studio Max
Gambar 4.6 Perbandingan Persentase Dimensi Pemahaman Konsep Matematika
lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata yang diperoleh kelas kontrol kelas yang mendapatkan pembelajaran konvensional.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pernyataan yang telah diungkapkan Van de Wall dalam bukunya yang berjudul Matematika Sekolah Dasar dan
Menengah, bahwa benda-benda fisik atau manipulatif untuk memodelkan konsep- konsep matematika merupakan alat-alat yang penting untuk membantu siswa
belajar matematika.
1
Tidak hanya membantu siswa belajar teknologi juga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
2
Didukung pula oleh pernyataan Hamzah B.Uno dalam bukunya Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran yang
menyatakan bahwa fungsi media dalam bidang matematika salah satunya, yaitu “dengan disajikannya konsep abstrak matematika dalam bentuk konkret, maka
siswa-siswa pada tingkat-tingkat yang lebih rendah akan lebih mudah memahami dan mengerti”.
Hal tersebut terjadi karena matematika tidak lagi disajikan sebatas angka yang berderet di papan tulis. Akan tetapi, matematika disajikan dengan sajian
menarik, yaitu dengan menggunakan multimedia interaktif yang didalamnya memadukan berbagai gambar, animasi, dan suara, Sehingga siswa tidak merasa
bosan saat mempelajari matematika. Hal ini sesuai dengan persentase yang diperoleh dari angket siswa, sebanyak 80,6 menyatakan bahwa pembelajaran
matematika dengan multimedia interaktif 3D Studio Max menjadikan pembelajaran matematika tidak membosankan. Selain itu, siswa menjadi lebih
mudah dalam memahami materi yang disajikan. Ditunjukkan dari perolehan persentase angket, yaitu sebanyak 84,1 menyatakan bahwa animasi yang
ditampilkan dalam multimedia interaktif 3D Studio Max membantu siswa dalam memahami konsep yang sedang disajikan. Berikut dipaparkan mengenai proses
pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperimen.