pada mahasiswa kesehatan lebih efektif bila dibandingkan dengan media visual teks dan tanpa media.
21
McLaughlin menyatakan: ”A class acquires knowledge and skills as the results of assimilation of responses elicited by those stimuli which
create sensory impressions. The concept of teaching which is based on the teacher relying solely on his voice and personality steems from the belief
that communication is best achieved through the medium of sound. The use of AVA media in a lesson is based on the consideration of
communication as related to all the senses of the talk of teacher in providing the appropriate stimuli for desider responses can be facilitated
by him to engage the students’ senses of hearing, seeing, touching, etc”.
22
Dari pernyataan tersebut dapatlah diperoleh sebuah informasi bahwa siswa
memperoleh pengetahuan dan keterampilan sebagai hasil asimilasi respon yang ditimbulkan oleh stimulus-stimulus yang menciptakan kesan
sensorik. Penggunaan media dalam pembelajaran pada dasarnya digunakan untuk memfasilitasi keragaman alat indera yang terlibat dalam
proses pembelajaran misalnya indera pendengaran, penglihatan, peraba, dan sebagainya.
Disinilah perlunya memanfaatkan media. Siswa akan lebih dapat memahami pelajaran dengan bantuan visual berupa gambar dibandingkan
hanya sekedar penjelasan dari guru.
b. Landasan Psikologis
Menurut Midun dalam Asyhar, landasan psikologis penggunaan media pembelajaran adalah alasan atau rasionalitas penggunaan media
pembelajaran ditinjau dari kondisi belajar dan bagaimana proses belajar itu terjadi.
23
Berdasarkan teori kognitif Piaget taahap-tahap perkembangan kognitif, maka beberapa implikasi yang dapat diambil dalam praktek
pendidikanpembelajaran antara lain: 1 Setiap individu peserta didik
21
Ibid.
22
Ibid.
23
Ibid., h. 20.
diberi rangsangan yang berbeda sesuai dengan tingkat berfikirnya; 2 pendidik perlu melakukan tes kemampuan awal peserta didik agar dapat
menyusun dan menyajikan materi pembelajaran secara tepat guna; 3 materi pembelajaran jangan terlalu sulit dan jangan terlalu mudah,
sehingga pembelajaran yang dapat dijalankan dapat mengubah perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik; 4 guru menyajikan
materi pembelajaran sesuai dengan tingkat dan kemampuan berpikir peserta didik.
Selain teori kognitif pieget yang dapat dijadikan landasan psikologis adalah hierarki pengalaman belajar berdasarkan kerucut pengalaman the
cone of experiences Edgar Dale Gambar 2.1
24
. Edgar Dale dalam kerucut pengalaman Dale Dale’s Cone Experience mengemukakan:
“Hasil belajar seseorang diperoleh melalui pengalaman langsung konkrit, kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui
benda tiruan, sampai kepada lambang verbal abstrak. Semakin ke atas puncak kerucut semakin abstrak media penyampaian pesan itu. Proses
belajar dan interaksi mengajar tidak harus dari pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan jenis pengalaman yang paling sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yang dihadapi dengan mempertimbangkan
situasi belajar.
Pengalaman langsung
akan memberikan informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman
itu, oleh karena ia melibatkan indera penglihatan, perasaan, penciuman, dan peraba”.
25
Perolehan pengetahuan siswa yang digambarkan oleh Edgar Dale menunjukkan bahwa pengetahuan akan semakin abstrak
apabila hanya disampaikan melalui bahasa verbal. Siswa hanya akan mengetahui tentang kata tanpa memahami makna yang terkandung dalam
kata tersebut. Sehingga akan menimbulkan kesalahan persepsi siswa. Oleh sebab itu, sebaiknya diusahakan agar pengalaman siswa menjadi lebih
konkret.
24
Daryanto, Media Pembelajaran, Bandung: CV. YRAMA WIDYA, 2011, Cet. 1, h. 13.
25
Azhar Arsyad, op. cit., h. 10.