Pengertian Perencanaan Program Perencanaan Program
kelompok, maka bilingualisme adalah kekayaan perorangan. Pemakaian perorangan akan dua bahasa berarti adanya dua masyarakat yang berbeda.
18
Pengertian bilingual dwibahasa itu sendiri relatif. Adapun kajian tentang bilingualisme adalah sebagai berikut:
Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, bilingual dapat diartikan mampu menggunakan bahasa lain sebaik atau hampir sebaik bahasa sendiri, dan mampu
menguasai dua bahasa. Bilingualisme diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan dua bahasa dengan sama atau hampir sama baik.
19
Menurut Bloomfield, dwibahasa adalah menguasai dua bahasa seperti bahasa ibunya. Menurut Lado, dwibahasa secara populer diartikan sebagai
kemampuan berbicara dua bahasa dengan sama atau hampir sama baiknya, secara teknis diacukan pada pengetahuan seseorang akan dua bahasa
bagaimana pun tingkatnya.
20
Istilah bilingualisme Inggris: bilingualism dalam bahasa Indonesia disebut juga kedwibahasaan. Dari istilahnya secara harfiah sudah dapat dipahami apa
yang dimaksud dengan bilingualisme itu, yaitu berkenaan dengan penggunaan dua bahasa atau dua kode bahasa. Secara sosialinguistik secara umum,
bilingualisme diartikan sebagai penggunaan dua bahasa oleh seorang penutur dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian.
21
Untuk dapat menggunakan dua bahasa tentunya seseorang harus menguasai kedua bahasa itu. Pertama, bahasa asli bahasa ibu atau bahasa pertama
memegang peranan penting dalam perkembangan bilingualisme, dan yang kedua adalah bahasa lain yang menjadi bahasa keduanya disingkat B2. Orang yang
dapat menggunakan kedua bahasa itu disebut orang yang bilingual dalam bahasa Indonesia disebut juga dwibahasawan. Sedangkan kemampuan untuk
menggunakan dua bahasa disebut bilingualitas dalam bahasa Indonesia disebut juga kedwibahasawanan. Selain istilah bilingualisme dengan segala jabarannya
ada juga istilah multilingualisme dalam bahasa Indonesia disebut juga
18
Alwasilah, A. Chaedar., Pengantar Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa, 1993, hal. 106
19
Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English Press, 2002, edisi ke-2, hal.204
20
Op.cit, hal. 107
21
Colin Baker, Key Issues in Bilingualism and Bilingual Education,1988, p.30
keanekabahasaan yakni keadaan digunakannya lebih dari dua bahasa oleh seseorang dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian.
22
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan bilingualisme adalah penggunaan dua bahasa yang sama baiknya oleh seorang
penutur dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian. Seseorang yang mampu menggunakan bahasa kedua secara baik dan lancar seperti ketika
berbicara bahasa pertama. Penggunaan bilingual di Indonesia telah digunakan di beberapa sekolah Internasional, salah satunya di SMP Bhakti Mulya 400.
Biasanya bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa pengantar di dalam kelas pada beberapa mata pelajaran yang dianggap relevan sehingga siswa
menggunakan dua bahasa dalam satu kelas. Penguasaan dua bahasa di dalam kelas atau di suatu negara dengan kelancaran dan ketepatan yang sama seperti
aslinya sangatlah sulit untuk diukur. Hal ini yang menjadi perhatian bahwa bilingual merupakan alternatif pembelajaran bahasa asing di Indonesia.
Telah diketahui bahwa secara harfiah kedwibahasaan adalah kebiasaan menggunakan dua bahasa atau lebih secara bergantian. Dibawah ini adalah
pendapat-pendapat atau definisi tantang kedwibahasaan oleh para pakar ahlinya. Menurut para pakar kedwibahasaan didefinisikan sebagai berikut :
a. Robert Lado, kedwibahasaan merupakan kemampuan berbicara dua
bahasa dengan sama atau hampir sama baiknya. Secara teknis pendapat ini mengacu pada pengetahuan dua bahasa, bagaimana tingkatnya oleh
seseorang.
b. MacKey, kedwibahasaan adalah pemakaian yang bergantian dari dua
bahasa. Merumuskan kedwibahasaan sebagai kebiasaan menggunakan dua bahasa atau lebih oleh seseorang the alternative use of two or more
languages by the same individual.
c. Hartman dan Stork, kedwibahasaan adalah pemakaian dua bahasa oleh
seorang penutur atau masyarakat ujaran.
22
Abdul Chaer dan Leonie Agustina. 2004. Sosialinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta, hal. 31
d. Bloomfield,
kedwibahasaan merupakan
kemampuan untuk
menggunakan dua bahasa yang sama baiknya oleh seorang penutur. e.
Haugen, kedwibahasaan adalah tahu dua bahasa. Pemakaian dua bahasa secara bergantian baik secara produktif maupun reseftif oleh seorang
individu atau oleh masyarakat. f.
Oksaar, kedwibahasaan bukan hanya milik individu, namun harus diperlakukan sebagai milik kelompok, sehingga memungkinkan adanya
masyarakat dwibahasawan. Hal ini terlihat di Belgia menetapkan bahasa Belanda dan Perencis sebagai bahasa negara, Finlandia dengan bahasa
Find dan bahasa Swedia.
23
Jadi dapat diambil kesimpulan dari definisi-definisi diatas bahwa kedwibahasaan berhubungan erat dengan pemakaian dua bahasa atau lebih oleh
seorang dwibahasawan atau masyarakat dwibahasawan secara bergantian. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa bilingual
atau pendidikan bilingual adalah pendidikan yang menggunakan dua bahasa sebagai media dalam proses pembelajaran. Di sekolah-sekolah Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional di Indonesia, program bilingual tidak diterapkan pada semua mata pelajaran, tetapi hanya pada mata pelajaran tertentu dan hanya pada
kelas tertentu saja. Pemakaian dua bahasa secara bergantian baik secara kontinuitas oleh seseorang atau lebih sering oleh seorang individu dalam suatu
kelas atau oleh masyarakat akan semakin membentuk kognitif serta kelancaran dalam menggunakan bahasa kedua. Namun, penggunaaan dwibahasa ini
mengalami ketimpangan sosial di beberapa Negara terutama Indonesia. Penggunaan bahasa rumah yang berbeda dengan bahasa di sekolah
menyebabkan banyak terjadi ketidakjelasan komunikasi verbal antara orang tua dengan siswa.