Upaya-upaya Perencanaan Program LANDASAN TEORI

situasi sekolah, proses perencanaan sebuah program, proses belajar-mengajar di kelas bilingual, perkembangan aktivitas sekolah, dan fakta keberhasilan siswa lulusan kelas bilingual, serta hubungan antara aspek tersebut sehingga mampu mendukung ke arah terselenggaranya program bilingual yang baik.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti mengumpulkan data melalui berbagai proses pengamatan audio, visual, dan audio-visual yang dilakukan dengan wawancara bersama sumber-sumber pendidikan yang cerdas secara intelektual dan akademisi dalam menanggapi masalah-masalah yang terjadi dalam program bilingual. Sumber utama yang dikolektifkan dalam penelitian ini melalui teknik wawancara dan observasi yang diakumulasi, dimana data mengenai visi misi dan tujuan program bilingual, perencanaan dan formulasi program bilingual, kualifikasi tenaga pendidik dan peserta didik program bilingual, isimateri program bilingual, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik untuk mendapatkan dan mengumpulkan data yang tepat dan akurat. Pengumpulan data didasarkan atas penggolongan Data Primer sebagai data pokok dan utama yang meliputi hasil pengamatan observasi dan wawancara interview serta Data Sekunder sebagai data pelengkap dan penguat yang meliputi studi dokumenter study documentary. 1. Pengamatan Observasi “Observasi yaitu kegiatan mencatat secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut ”. 5 Teknik ini dilakukan dengan cara mengamati langsung obyek penelitian di lapangan yaitu proses kegiatan belajar mengajar di kelas bilingual, aspek sarana dan prasarana, penerapan manajemen sekolah di SMP Bakti Mulya 400. 5 Iin Tri Rahayu, dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi Wawancara, Malang : Bayumedia Publisihing, 2004, Cet I, hal. 142 2. Wawancara Interview “Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi.” 6 . Wawancara ini dilakukan dalam bentuk dialog langsung dengan beberapa orang informan. Adapun informan yang dijadikan sumber data oleh peneliti adalah sebagai berikut: a Pimpinan Sekolah Menengah Pertama Bhakti Mulya 400 kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan ketua program bilingual. b Guru-guru yang terkait dengan judul skripsi ini. Guru-guru yang mengajar di kelas bilingual dan menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar. c Wali kelas VIII.I, dan IX.I program bilingual pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama Bakti Mulya 400. Wawancara ini dimaksudkan untuk memperoleh keterangan lebih jelas atau terperinci tentang kejadian atau fenomena yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini, yang meliputi sejarah berdirinya lembaga pendidikan, latar belakang terlaksananya program bilingial, perencanaan program bilingual, aspek- aspek yang berkaitan dengan program bilingual seperti visi dan misi, tujuan program, kebijakan dan konsep perencanaan program secara matang, komunikasi dua arah antara guru dan siswa yang diterapkan dalam mewujudkan program bilingual yang baik, pelaksanaan manajemen yang baik dan efektif dalam menciptakan program bilingual yang berkualitas dan upaya-upaya apa untuk menanggulangi kesulitan siswa dalam belajar dan menyelesaikan tugas,serta metode pengajaran yang di lakukan guru pada saat memberikan materi. 1. Studi Dokumen Study Document “Studi dokumentasi adalah analisis terhadap data-data, catatan, gambar, foto-foto, rekaman tentang suatu kegiatan atau peristiwa. Studi 6 Syamsir Salam,dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial,Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006,Cet. 1, hal. 79.