Komponen Struktur Program LANDASAN TEORI

2. Wawancara Interview “Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi.” 6 . Wawancara ini dilakukan dalam bentuk dialog langsung dengan beberapa orang informan. Adapun informan yang dijadikan sumber data oleh peneliti adalah sebagai berikut: a Pimpinan Sekolah Menengah Pertama Bhakti Mulya 400 kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan ketua program bilingual. b Guru-guru yang terkait dengan judul skripsi ini. Guru-guru yang mengajar di kelas bilingual dan menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar. c Wali kelas VIII.I, dan IX.I program bilingual pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama Bakti Mulya 400. Wawancara ini dimaksudkan untuk memperoleh keterangan lebih jelas atau terperinci tentang kejadian atau fenomena yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini, yang meliputi sejarah berdirinya lembaga pendidikan, latar belakang terlaksananya program bilingial, perencanaan program bilingual, aspek- aspek yang berkaitan dengan program bilingual seperti visi dan misi, tujuan program, kebijakan dan konsep perencanaan program secara matang, komunikasi dua arah antara guru dan siswa yang diterapkan dalam mewujudkan program bilingual yang baik, pelaksanaan manajemen yang baik dan efektif dalam menciptakan program bilingual yang berkualitas dan upaya-upaya apa untuk menanggulangi kesulitan siswa dalam belajar dan menyelesaikan tugas,serta metode pengajaran yang di lakukan guru pada saat memberikan materi. 1. Studi Dokumen Study Document “Studi dokumentasi adalah analisis terhadap data-data, catatan, gambar, foto-foto, rekaman tentang suatu kegiatan atau peristiwa. Studi 6 Syamsir Salam,dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial,Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006,Cet. 1, hal. 79. dokumentasi ini penulis lakukan sebagai data penguat atau pelengkap atas data-data primer dalam penelitian ini ”. 7 Studi dokumentasi penulis lakukan untuk melengkapi dokumen penunjang karya ilmiah, penulis menampung sumber data dengan menganalisis dan mempelajari data-data, catatan-catatan yang ada pada file-file SMP Bakti Mulya 400 untuk kemudian digunakan sebagai pelengkap, penguat dan pembanding atas data-data yang dikumpulkan melalui observasi maupun interview.

E. Uji Keabsahan Data

Untuk menganalisis dan menguji keabsahan data penelitian ini maka penulis menggunakan metode triangulasi yang didasarkan atas filsafat fenomenologirealita objek. “Metode triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan, atau sebagai pembanding terhadap data itu. 8 ” Sedangkan menurut Lexy Moleong triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data-data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data tersebut .” 9 Metode triangulasi data dapat dilakukan dengan jalan diantaranya sebagai berikut : a. Membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil pengamatan yang dilakukan b. Membandingkan data hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. c. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan menengah atau tinggi, orang kaya, dan orang pemerintahan ”. 10 7 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000, Cet XII. hal. 161-162 8 Iin Tri Rahayu, dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi Wawancara, Malang : Bayumedia Publisihing, 2004, Cet I, hal. 142 9 Op.cit, hal. 178 10 Op.cit, hal. 143