Struktur Organisasi SMP Bakti Mulya 400

negara asing, dan memiliki prestasi baik secara akademik maupun non- akademik. Proses penyelenggaraan dan pembelajaran dikatakan memiliki daya saing internasional antara lain cirinya telah menerapkan berbagai model pembelajaran yang berstandar internasional, baik yang bersifat pembelajaran teori, eksperimen maupun praktek. Proses pembelajaran, penilaian, dan penyelenggaraan harus bercirikan internasional, yaitu: 1 Pro-perubahan yaitu proses pembelajaran yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan daya kreasi, inovasi, nalar dan eksperimentasi untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru, a joy of discovery; 2 Menerapkan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan; student centered; reflective learning; active learning; enjoyble dan joyful learning; cooperative learning; quantum learning; learning revolution; dan contextual learning, yang kesemuanya itu telah memiliki standar internasional; 3 Menerapkan proses pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran; 4 Proses pembelajaran menggunakan bahasa Inggris khususnya mata pelajaran sains, matematika, dan teknologi; 5 Proses penilaian dengan menggunakan model-model penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD danatau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan; dan 6 Dalam penyelenggaraannnya harus bercirikan utama kepada standar manajemen internasional yaitu mengimplementasikan dan meraih ISO 9001 versi 2000 atau sesudahnya dan ISO 14000, dan menjalin hubungan sister school dengan sekolah bertaraf internasional di luar negeri. 19 Proses pembelajaran seperti ini telah diterapkan oleh SMP Bakti Mulya dengan menerapkan active learning dalam proses belajar mengajar, menggunakan teknologi komputer dan bahasa pengantar bahasa Inggris dalam pelajaran sains, matematika, IT, dan native speaker khusus untuk pelajaran bahasa Inggris sendiri, melakukan kerjasama dengan Cambridge International Examination CIE dengan mangadopsi dan mengadaptasi kurikulumnya, memiliki manajemen yang baik dengan meraih ISO, serta menjalin hubungan dengan beberapa sekolah di negara lain seperti Malaysia, Australia, Turki, 19 Ibid, h.4 Singapura, dan Inggris. Input SBI yang esensial bercirikan internasional antara lain: 1 Telah terakreditasi dari badan akreditasi sekolah di salah satu negara anggota OECD dan atau negara maju lainnya yang memiliki keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan; 2 Standar kelulusan lebih tinggi daripada standar kelulusan nasional, sistem administrasi akademik berbasis TIK, dan muatan mata pelajaran sama dengan muatan mata pelajaran dari sekolah unggul diantara negara anggota OECD atau negara maju lainnya yang memiliki keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan; 3 Jumlah guru minimal 20 berpendidikan S2S3 dari perguruan tinggi yang program studinya terakreditasi A dan mampu berbahasa Inggris aktif, kepala sekolah minimal berpendidikan S2 dari perguruan tinggi yang program studinya terakreditasi A dan mampu berbahasa Inggris aktif, serta semua guru mampu menerapkan pembelajaran berbasis TIK; 4 Tiap ruang kelas dilengkapi sarana dan prasarana pembelajaran berbasis TIK, perpustakaan dilengkapi sarana digitalberbasis TIK, dan memiliki ruang dan fasilitas multi media; serta 5 Menerapkan berbagai model pembiayaan yang efisien untuk mencapai berbagai target indikator kinerja kunci tambahan. 20 Menurut ketua bidang program BilingualInternasional latar belakang terbentuknya program bilingual karena SMP Bakti Mulya 400 ditunjuk sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional pada tahun 20092010, dan dilaksanakan pada tahun pelajaran 20102011 dan juga tuntutan zaman. Diharapkan peserta didik sekarang wawasannya tidak hanya Nasional tetapi wawasan Internasional karena akan menghadapi masa dimana semua pintu komunikasi, perdagangan, ekonomi terbuka dengan AFTA 2015. Jadi anak-anak harus dipersiapkan secara fisik dan mental agar siap menghadapinya. Sehingga memiliki kemampuan internasional, bahasanya, dan interpersonal yang baik. 21 Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang melatarbelakangi pembentukan kelas bilingualCambridge yang mempunyai muatan keinternasionalan yaitu tantangan di masa mendatang dimana semua pintu komunikasi, perdagangan, ekonomi terbuka dengan AFTA 2015, serta sumber manusia yang diharapkan memiliki daya saing internasional melanjutkan pendidikan setaraf dengan internasional 20 Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah RKAS-1, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 3-4 21 Hasil wawancara dengan Novini Vilakusuma, Ketua bidang program bilingual SMP Bakti Mulya 400, 25 November 2014, pukul 13.48, di ruang konseling, Lebak Bulus: Jakarta Selatan baik di dalam dan luar negeri, mudah dalam bekerja pada lembaga-lembaga internasional atau negara asing, dan memiliki prestasi baik secara akademik maupun non-akademik.

b. Kualifikasi tenaga pendidikkependidikan program bilingual

Dalam pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan yang memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk mengelola sekolah berkualitas internasional, strategi pelaksanaannya adalah sebagai berikut: 1 Studi lanjut tenaga pendidik dan kependidikan, 2 Pelatihan bahasa Inggris untuk komunikasi sehari-hari, 3 Pelatihan multimedia pembelajaran, 4 Pelatihan pengelolaan database sekolah, 5 Diklat Profesi Guru. 22 Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya kependidikan guru sekolah harusmemiliki mekanisme perekrutan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Mekanisme perekrutan guru perlu disusun untuk menjaga kualitas sumber daya kependidikan yang ditugaskan untuk mengelola program bilingualkelas Internasional. Berikut ini merupakan alur perekrutan guru untuk mengajar pada Kelas Internasional: 22 Ibid, h.20