Uji Keabsahan Data METODOLOGI PENELITIAN

pihak pemilik yayasan bersama dengan pengelola sekolah, dalam hal ini termasuk kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, dan ketua bidang program bilingual sendiri. Kepala sekolah menjadi penanggung jawab utama, dibawah kepala sekolah ada wakasek kurikulum, di bawahnya ada dua staff yaitu staff kurikulum yang menangani kelas reguler dan ketua bidang program yang menangani kelas Cambridge. SMP Bakti Mulya 400 dalam setahun membuka 1-2 kelas. Tahun ini membuka 1 kelas dengan 22 anak , tahun lalu kita membuka dua kelas dengan 28-29 anak. 2 tahun sebelumnya yang sekarang kelas IX juga 2 kelas. Jadi pada saat ini terdapat 5 kelas. 8 Adapun strukturnya adalah sebagai berikut:

2. Prosedur Perencanaan Program Kerja Bilingual SMP Bakti Mulya

400 Untuk mewujudkan SMP Bakti Mulya 400 menjadi Sekolah Bertaraf Internasional akan dilakukan kegiatan persiapan berupa sosialisasi, pelaksanaan penerimaan siswa baru dan persiapan sumber daya sekolah. 8 Hasil wawancara dengan Novini Vilakusuma, Ketua bidang program bilingual SMP Bakti Mulya 400, 25 November 2014, pukul 13.48, di ruang konseling, Lebak Bulus: Jakarta Selatan CIE Direct Novini Nilakusumah, SS Wakil Bidang Kesiswaan Rike Anwari Fuady, SSi. Wakil Bidang Sarpras Drs. H. Hasanudin, M.Pd. Wali Kelas Pembina OSIS Drs. H. Aef Saefudin Leli Sugiarti, S.Pd. Doby Putro Parlindungan, S.Pd. Wakil Bidang kurikulum Sito, S.Pd. Kepala Sekolah Hadi Suwarno, M.Pd. Adapun pokok-pokok kegiatannya diuraikan sebagai berikut:

a. Sosialisasi Program Bilingual

Sosialisasi program bilingualkelas internasional akan dilakukan dengan cara internal dan eksternal dengan cara dan waktu yang berbeda. Sosialisasi internal dilakukan Kepala sekolah dan penanggungjawab program melalui rapat dan presentasi kepada: 1 Guru dan karyawan SMP Bakti Mulya 400 stakeholder sekolah 2 tim kerja kepanitiaan RSBI SMP Bakti Mulya 400 3 sosialisasi kepada Pengurus Harian, Dewan Pengurus YBKSP Bakti Mulya 400 dan FKOM SMP Bakti Mulya 400 Sosialisasi eksternal dilakukan Kepala sekolah dan penanggungjawab program melalui pembuatan brosur, spanduk dan presentasi kepada: 1 sekolah dasar di sekitar SMP Bakti Mulya 400 2 orang tua siswa SMP Bakti Mulya 400 pada saat pertemuan-pertemuan sekolah Selain itu, sosialisasi program bilingual juga dilakukan melalui media sosialisasi yang digunakan dengan cara membuat spanduk, brosur, iklan dan radio. 9 Sosialisasi tentunya menjadi hal penting dalam mempromosikan program sekolah. Hal ini juga yang dilakukan oleh SMP Bakti Mulya yang melakukan sosialisasi kepada banyak pihak. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran dan tanggung jawab kepala sekolah serta ketua program dalam usaha memperoleh sasaran yang diharapkan. Sosialisasi dilakukan melalui internal dan eksternal sekolah, mulai dari sosialisasi kepada seluruh stakeholder sekolah, tim kerja, dewan pengurus yayasan, hinga kepada sekolah dasar dan wali murid sehingga program ini dapat diketahui dan dipahami bersama-sama manfaat dan keunggulan yang diperoleh.

b. Kegiatan PPDB Program Bilingual SMP Bakti Mulya 400

9 Dokumen RPS RSBI SMP Bakti Mulya 400, tahun pelajaran 20092010, h. 5-6