Kualifikasi tenaga pendidikkependidikan program bilingual

standar kopetensi SK, kopetensi dasar KD, Indikator yang bertaraf Internasional dalam pelajaran bahasa Inggris, Matematika, IPA dan TIK. Selanjutnya program ini akan berusaha untuk mengembangkan silabus pembelajaran dan RPP dari seluruh mata pelajaran diatas yang bertaraf Internasional 3. Dalam program proses Belajar Mengajar PBM sekolah akan berusaha untuk mewujudkan pendekatan pembelajaran dengan CTL, Pembelajaran tuntas, pembelajaran bermakna, dan problem solving. Student centre, reflective learning, active learning, enjoyable dan joyfull learning, cooperative learning, quantum learning, learning revolution, dan contextual learning. Di samping itu akan mengupayakan terwujudnya kopetensi tenaga pendidik dan kependidikan dalam penguasaan bahasa Inggris dan media pembelajaran yang berbasis IT. Program-program yang sifatnya turut membantu dalam peningakatan dan percepatan kemampuan kopetensi siswa akan terus dilakukan seperti klinik konsultasi mata pelajaran, program perbaikan dan program pengayaan, disamping itu akan terus diupayakan untuk tersedianya alat peraga pembelajaran yang memadai. 4. Dalam program tenaga pendidik dan kependidikan sekolah akan mengupayakan pada pencapaian kopetensi yang bertaraf Internasional. Hal ini akan diwujudkan melalui program pengembangan study lanjut, program pelatihan, program in house training, program magang ke lembaga lain yang bertaraf Internasional. Untuk mendukung mutu lulusan yang memiliki kopetensi tinggi maka sekolah akan mengadakan dukungan melalui peningkatan kopentensi tenaga pendidik dala penguasaan komputer, dan media pembelajaran yang berbasis IT. Disamping itu kegiatan PBM akan terus dimonitoring dan disupervisi secara kontinyu dan berkelanjutan. 5. Dalam program pengembangan fasilitas, akan dikembangkan fasilitas- fasilitas pendukung bertaraf Internasional meliputi pengadaan laboratorium bahasa Inggris, pengembangan laboratorium IPA, Pengembangan jaringan Internet, Pengembangan ruang guru, Pengembangan ruang Kepala Sekolah, Pengembangan ruang Tata Usaha, Pengembangan ruang multi media, pengembangan pusat multi media dan tersedianya alat pembelajaran yang bertaraf Internasional. 6. Dalam program pengembangan manajemen sekolah akan mengembangan manajemen bertaraf Internasional yang meliputi menentukan model manajemen bertaraf Internasional, mengupayakan manajemen berstandar ISO 2001 2000, terlaksananya pengelolaan pendidikan berbasis ICT, terlaksananya MoU dengan sekolah bertaraf Internasional, terlaksananya program MoU dan membangun pengelolaan pendidikan dengan jiwa enterprenership. 7. Dalam program pembiayaan sekolah akan mengembangkan konsidi pembiayaan bertaraf Internasional melalui kerjasama dengan berbagai pihak seperti Direktorat Pembinaan SMP, BAPPEDA, FKOM dan berbagai instansi. 8. Dalam program penilaian sekolah akan mengembangkan sistem penilaian bertaraf Internasional meliputi Penyusunan perangkat penilaian dengan menggunakan bahasa Inggris, Penyusunan perangkat penilaian dengan kualifikasi bertaraf Internasional, terlaksana proses penilaian bertaraf Internasional serta terlaksananya dokumentasi hasil penilaian secara bertaraf Internasional. 32 Dengan demikian, adapun program yang diproritaskan oleh sekolah mencakup program standar kelulusan, program kurikulum sekolah, program proses belajar mengajar, program tenaga pendidik dan kependidikan, program pengembangan fasilitas dan manajemen, program pembiayaan dan program penilaian. Program-program ini menjadi prioritas yang memang harus diperhatikan leh sekolah melihat berbagai kondisi yang ada pada saat ini, upaya untuk memprioritaskan program akan dilakukan agar keadaan SMP Bakti Mulya 400 Jakarta satu tahun mendatang menjadi SMP swasta bermutu yang mampu melaksanakan kegiatan pengelolaan pendidikan yang semakin baik dan memadai dengan kualitas yang semakin meningkat untuk menuju sekolah yang mampu mencapai sekolah yang memiliki daya saing Internasional serta menjadi sekolah yang dibanggakan oleh masyarakat.

c. Proses Pelaksanaan Perencanaan Program bilingual di SMP

Bakti Mulya 400 Proses pelaksanaan perencanaan program bilingual mulai diterapkan pada tahun 20092010 mulai dari jenjang kelas VII,VIII, dan IX dengan mengacu kepada standar kelulusan SNP pada mata pelajaran yang dikhususkan menggunakan bahasa pengantar dalam proses pembelajaran bahasa Inggris, Matematika, dan IPA. Dari hasil observasi kelas yang telah penulis lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa: Dalam pelaksanaan proses pembelajaran bahasa Inggris, peserta didik telah bersifat interaktif dan noninteraktif dalam situasi formal dan informal 32 Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah RKAS-2, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, h.4-6 dalam konteks kehidupan sehari-hari. dan yang terkait dengan matematika, sains, dan teknologi. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran matematika, peserta didik mampu memahami konsep bilangan real, aljabar, bangun geometri, konsep data, pengumpulan dan penyajian data, berpikir logis dan realistis serta keterampilan berbahasa Inggris yang baik secara ilmiah. Sedangkan dalam pelajaran IPA, peserta didik telah memiliki kemampuan menggali dan mengkomunikasikan ide-ide sains secara tertulis maupun lisan, kemampuan refleksi terhadap kemampuan atau pemikiran sainsnya sendiri, kemampuan sains dengan keterampilan ICT tertentu, dan berbagai macam strategi pemecahan gejala alam di lingkungannya, Dalam proses pembelajaran dilakukan pengayaan dengan menerapkan berbagai pendekatan. Dilihat dari sudut pandang tempat sekolah telah menerapkan pembelajaran di dalam kelas, di laboratorium dan di luar kelas outdoor study. Dilihat dari pendekatan sajian materi sekolah telah menerapkan pendekatan kontekstual dalam belajar. Artinya semua materi yang dijasajikan telah diseleksi sesuai dengan peristiwa keseharian siswa sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.Penerapan proses pembelajaran dengan berbasis teknologi informatika dipenuhi sekolah dengan cara penempatan ketersediaan akses komputer di semua ruang layanan yang dilengkapi dengan jaringan internet terutama dengan teknologi wi-fi. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan guru dan siswa dalam memperoleh akses sumber data dan bahan pembelajaran dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan belajar dengan cara yang cepat.Penerapan bahasa Inggris sebagai pengantar dalam pembelajaran IPA, Matematika dan Komputer dilakukan dengan menerapkan team teaching yang terdiri dari seorang guru bidang studi yang mengausai kurikulum nasional KTSP dan seorang guru bidang studi yang menguasai silabus Cambridge. 33 Dari hasil observasi yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa proses 33 Analisa Hasil Observasi kelas Internasional, Wali kelas IX SMP Bakti Mulya 400, 20 November 2014, pukul 13.10, di kelas, Lebak Bulus: Jakarta Selatan