DATA INFORMAN ITEM PERTANYAAN

NAMA : Novini NilakusumaH, S.S. JENIS KELAMIN : Perempuan JABATAN : Ketua bidangkoordinator program Bilingual PENDIDIKAN TERAKHIR: S1 Sastra China UI TANGGAL : 25 November 2014 WAKTU : 13.48 TEMPAT : Ruang konseling 1. Tanya : Apakah ibu terlibat dalam perumusan program bilingual ? Jawab : Sebenarnya kami disini namanya bukan bilingual tapi program Cambridge karena kami bekerjasama dengan Cambridge University tahun 20092010. Jadi awalnya basicnya RSBI, tetapi pada saat itu nanggung jika hanya sekolah RSBI saja, akhirnya bagaimana agar kita benar-benar maksimal, akhirnya kita bekerjasama dengan Cambridge dan kita dapat ID nya yaitu 223 dan kita resmi menjadi center of Cambridge di Jakarta, dan sekolah lain jika ingin mendapat licensi bisa menginduk ke kita atau mengurus sendiri ke Cambridge dan itu biayanya tidak sedikit. dan kita sekarang tahun ke 5 bekerjasama dengan Cambridge. Awalnya saya tidak terlibat, saya baru membantu sekolah untuk menjadi koordinator baru pertengahan tahun ajaran lalu jadi belum genap setahun saya memegang tugas ini. Sebelumnya dipegang oleh ibu Rieke Anwari Fuadi yang sekarang menjadi wakasek kesiswaan. Karena beliau mendapat tugas baru jadi dialihkan ke saya untuk membantu. Pada saat ini pun saya masih dibimbing oleh bu Rieke dan pak Hadi. 2. Tanya : Apa latar belakang terbentuknya program bilingual ? Jawab : Ya, karena tuntutan zaman. Jadi anak-anak itu sekarang wawasannya sudah tidak nasional tetapi wawasan internasional karena dia akan menghadapi masa dimana semua pintu komunikasi, perdagangan, ekonomi terbuka dengan AFTA 2015. Jadi anak-anak harus dipersiapkan secara fisik dan mental walau perlahan agar dia siap menghadapi itu. Jadi kemampuan internasionalnya, bahasanya, interpersonalnya, jadi mereka harus tahu banyak dan luas tentang dunia. 3. Tanya : Bagaimana konsep program bilingual menurut ibu ? Jawab : Konsepnya kami menginduk kepada Cambridge, hanya mereka memberikan keleluasaan yang besar kepada sekolah untuk berinovasi dan berkreasi. Pada dasarnya mereka hanya memberikan kurikulum yang semuanya bisa dimodifikasi. Kurikulumnya tidak harus semuanya dari Cambridge mentah- mentah pasti akan berbeda dengan budaya kita dan kurikulum nasional kita. Jadi kita coba untuk mix dan match namanya adopsi dan adaptasi antara kurikulum Cambridge dengan kurikulum nasional. Mana kurikulum yang sejalan ya kita jalankan. Tapi yang pasti untuk mata pelajaran match, English, sains, dan dulu IT kita berbahsaa inggris. Gurunya kalau inggris otomatis native. Jika match dan sains gurunya dilatih untuk punya kemampuan yang setaraf dengan Cambridge baik dalam bahasanya, pedagogik semua ditraining juga. 4. Tanya : Apa saja rumusan program bilingual ? Jawab : untuk 4 pelajaran itu berbahasa inggris, ada nativenya, kurikulum adopsi dan adaptasi. Dan kita punya program pengembangan. Kalau kelas vii itu ada bridging program seperti english camp. 3 tahun yang lalu kita ke pare tapi kurang efektif jadi tahun lalu dan saat ini kita bekerjasama dengan EF English First dengan english camp 2 malam 3 hari didrill dalam 10 sesi untuk beranekamacam pembelajaran bahasainggris dan game oleh native dan bertujuan untuk menyamakan kemampuan bahasa inggris mereka karena mereka berasal dari SD yang berbeda dengan kemampuan yang berbeda. Jadi sengaja dimasukkan ke english camp supaya punya kemampuan bahasa yang meningkat yang pasti bisa meningkatkan kemampuan belajar di kelas, mereka bisa bekerjasama dalam tim, timbul keoercayana diri mereka walaupun salah dan itu menyenangkan untuk kita. Dan untuk kelas viii kita mengadakan home stay seperti immersion jadi mereka tinggal di penduduk negara yang kita pilih dan bekerjasama dengan pihak lain yang akan menjadi sister school kita. Angkata pertama kita ke Malaysia ke salah satu sekolah muslim disana. Kedua, kita ke Turki disana ada sosiali auxulury school dan beberapa siswa dan kepala sekolahnya berkunjung kesini, tahun ketiga kita ke adelaide dan disana kita mendapat sister school. Tahun keempat kita ke sydney, dan tahun ini insyaallah kita ke Melbourne. Sedangkan kelas IX akan fokus ke ujian checkpoint dan ini the real Cambridgenya, tes berupa matematika, sains dan inggris. Soalnya darisana tetapi sebelumnya didrill dulu anak-anak di pendalaman materi, ada pre test nya darisana agar tahu jenis soalnya dan pembahasnnya lalu disana mereka uji kemampuan. Ujian Chekcpoint ini bukan untuk eliminasi hanya untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan mereka. Karena untuk eliminasi itu ketika Senior high school. Kalau kita kan IPK nilainya 4, kalau mereka IPK nilainya 6 jadi nilainya ada yang very poor, poor, good, excellent. Mereka mendapat go internasional dan check point pada semester ganjil dan setelah itu dalam waktu yang sempit harus fokus ke UN. 5. Tanya : Apakah EF itu ? Jawab : EF itu english first seperti khursus. Idenya dari bu Rieke setelah memiliki pengalaman di pare, kita kesana dan berdasarkan pengalaman disana ada beberapa rumah yang buka khursus, dan disana masih bahasa inggris kedaerahan sedangkan anak-anak terbiasa dengan native. Jadi kurang efektif, jarak jauh, tidak efektif. Akhirnya kita bekerjasama dengan EF. 6. Tanya : Bagaimana pembentukan struktur program bilingual ? Jawab : Kepala sekolah menjadi penanggung jawab utama, dibawah kepala sekolah ada wakasek kurikulum, darisitu punya dua staff yaitu staff kurikulum yang menangani kelas reguler dan koordinator internasional yang menangani kelas Cambridge. dalam setahun kita membuka 1-2 kelas. Tahun ini kita membuka 1 kelas dengan 22 anak , tahun lalu kita membuka dua kelas dengan 28-29 anak. 2 tahun sebelumnya yang sekarang kelas IX juga 2 kelas. Jadi pada saat ini saya menghandle 5 kelas ini. 7. Tanya : Bagaimana prosedur perencanaan program bilingual ? Jawab : Untuk bagian keuangan sudah ditetapkan rapbs nya oleh yayasan. Proseduralnya dari awal kita rekrut siswa yang daftar dengan diberikan informasi tentang kelas reguler, Cambridge, dan akselerasi. Mereka berkomunikasi menentukan minat anak kemana dan kita memberikan pencerahan dan manfaat dari kelas program kami nanti mereka yang memilih. Setelah itu di kelas program Cambridge akan ada entry test nya cenderung ke bahasa Inggris dan ini juga bukan merupakan eliminasi. Jadi jika memang mereka berkemampuan bahas Inggris kurang tetapi punya minat dan kemauan nanti akan meningkat. Yang sudah bagus dan berminat bisa lebih ditingkatkan lagi. Kuotanya minimal 20 anak karena annual fee yang harus kita bayar ke cambridge besar jadi harus bisa tertutup semua pembiayaan. 8. Tanya : Bagaimana mekanisme kerja program bilingual ? Jawab : Saya sebagai koordinator pada dasarnya memegang lebih banyak porsi. Tapi saya dibantu bekerjasama dengan wali kelas jadi jika ada informasi bridging program, home stay, dan check point dan buku-buku internasional itu ada di awal bedah buku terkait buku apa yang menunjang untuk check point dan sejalan dengan Cambridge dan kurikulum Nasional. Wali kelas membantu komunikasi dengan wali murid. Ada kuota tertentu jika berhasil membawa 20 anak bisa membawa guruwali kelas. 9. Tanya : Apa saja data yang dibutuhkan baik internal dan eksternal dalam merencanakan program bilingual ? Jawab : Data dari internal kita hanya melanjutkan tahun sebelumnya, pembiayaan kita selalu kroscek dengan yayasan jika ingin mengadakan kegiatan. Dari eksternalnya kita selalu mendapat informasi dari Cambridge via email bahwa untuk annual fee tahun ini sekian poundsterling, untuk pretest dari tanggal sekian ke sekian, kemudian entry siswa harus lengkap. 10. Tanya : Apa saja yang didiagnosa dalam program bilingual ? Jawab : Pastinya progress anak-anak. Karena dari hasil check point kenapa match sama ipa bagus, tetapi bahasa Inggris kurang bagus.itu akan kita diagnosa kenapa karena ternyata standar bahasa Inggris dari Cambridge itu tinggi sekali tidak hanya harus tahu multiple choice tapi writing nya harus oke. Jadi pengembangan penyusunan kalimat harus baik, vocabularynya harus kaya. Jadi writing tapi vocabulary nya sedikit kan mati, harus sekian ribu kata tapi tidak sampai. Dan itu jadi penilaian di Cambridge karena mereka yang mengkoreksi. kemudian sarana prasarana yang diperlukan, network kita sudah berapa sister shcool yang kita punya, anak-anak sudah home stay kemana saja, bagaiaman komunikasi mereka dengan pihak disana. 11. Tanya : Apa saja kebijakan yang disiapkan dalam membentuk program bilingual ? Jawab : Kebijakannya simple saja selama masih ada murid langsung dijalankan saja. Jika suddah melaksanakan suatu program jangan berhenti di tengah jalan. 12. Tanya : Bagaimana cara seluruh pihak terlibat dalam melaksanakan kebijakan bilingual ? Jawab : Komunikasi. Jadi komunikasi yang saya hadapi ke kepala sekolah tentang pelaksanaan program, kegiatan-kegiatan, hasil ujian anak-anak dan komunikasi ke guru yang mengajar. Dan kita akan ada pertemuan rutin setiap bulan antar guru yang mengajar dan wali kelas. 13. Tanya : Menurut ibu, apa kelebihan dan kekurangan program bilingual di sekolah ini ? Jawab : Kelebihannya adalah otomatis ini menjadi salah satu keunggulan karena tidak semua sekolah mempunyai kurikulum Cambridge seperti ini, memberikan fasilitas untuk mewadahi kemampuan anak yang lebih dalam berbahasa Inggris dan mau memiliki wawasan internasional lebih luas dan promosi sekolah juga. Kekurangannya, setiap tahun memiliki anak-anak dengan kemampuan berbeda-beda jadi itu menjadi tantangan bagaimana kita berusaha agar mereka lebih meningkat kemampuan keinternasionalannya. Jadi kita sebagai guru harus selalu memotivasi mereka bahwa mereka punya tanggung jawab, biayanya juga tidak sedikit. Mereka darisini harus punya manfaat kelak. 14. Tanya : Apa saja perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang program bilingual ? Jawab : Jangka pendek nya kemampuan berbahasa mereka harus baik dan pengetahuan keinternasionalannya, jangka panjang nya mereka harus punya kesiapan mental dan potensi lain yang akan menjadi bekal mereka untuk masuk ke dunia yang lebih tinggi. Mereka harus punya interpersonal yang baik, komunikasi yang baik dan harus siap menghadapi kemajuan teknologi yang menuntut mereka mampu di dalamnya. 15. Tanya : Bagaimana pembagian anggaran perencanaan program bilingual ? Jawab : Pembagian anggaran untuk pembayaran annual fee itu dari yayasan. Untuk kegiatan intern seperti hoestay dari orang tua, bridging dan check point dari sekolah. 16. Tanya : Apa saja kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan program bilingual ? Jawab : Pengajar Cambridge untuk empat mata pelajaran yang pasti lulusan S1 dan profesional karena juga mengikuti pelatihan yang setaraf dengan guru Cambridge, dan ketika ada pelatihan RSBI mereka selalu ikut. 17. Tanya : Apa saja kualifikasi peserta didik program bilingual ? Jawab : Perekrutannya tidak harus cerdas bahasa Inggris tetapi punya minat dan kemamuan dan orang tuanya mendukung. 18. Tanya : Apa saja target yang ingin dicapai dalam perencanaan program bilingual ? Jawab : Ya itu tadi yang disebut dalam jangka pendek dan jangka panjang tadi. 19. Tanya : Apa saja yang dilakukan stake holder dalam mengevaluasi perencanaan program bilingual ? Jawab : Mengecek dan komunikasi yang baik tentang sarana prasarana, program yang dilaksanakan selain di kelas, sumber daya nya seperti metode pembelajarannya.gurunya ditingkatkan dengan mengadakan meeting bersama 20. Tanya : Apakah ada perbaikan yang harus dilakukan dalam program bilingual ? Jawab : Ya, harus 21. Tanya : Jika ada, Apa saja perbaikanpengayaan yang dilakukan dalam tahap mengevaluasi perencanaan program bilingual ? Jawab : Guru-guru harus inovasi terhadap pembelajaran, sekolah mengupgread sarana prasarana 22. Tanya : Bagaimana pembagian tugas kepada setiap bidang yang terlibat perencanaan program bilingual ? Jawab : Sebenarnya masing-masing sudah mempunyai job description sendiri yang sudah disesuaikan dan saling bekerjasama dan mensupport. Wali kelas setiap tahun berganti jadi secara tidak langsung juga terlibat perumusan program hanya pada pelaksanaannya. Dari wali kelas menginformasikan ke skom tiap unit dari tiap jenjang yang menangani masing-masing. 23. Tanya :Bagaimana stake holder menjabarkan perencanaan ke dalam bidang kegiatan program bilingual ? Jawab : Yayasan pada dasarnya hanya mensupport tapi jika kita punya sesuatu yang baru bisa dieksplor dan dilihat budget serta manfaatnya. Dari sekolah memberikan penjabaran kepada tiap bidang 24. Tanya : Berapa jumlah sumber daya yang dibutuhkan program bilingual ? Jawab : Ya tidak terlalu banyak karena kelas hanya satu, guru yang kompeten, ruang kelas komunikatif dan kooperatif, koordinator dan pimpinan yang mengkomunikasikan program kami ke yayasan. 25. Tanya : Apakah ada pendelegasian wewenang yang dilakukan stake holder dalam program bilingual ? Jawab : Ya, tentu. 26. Tanya : Bagaimana bentuk pendelegasian wewenang nya ? Jawab : Biasanya dari ketua pelaksana harian atau direktur, ke bagian marketing, ke pengelola, ke kepala sekolah kemudian ke saya jika berkaitan dengan Cambridge atau sebaliknya dalam hal anggaran yang kurang. 27. Tanya : Apa hasil yang didapat dari hal itu ? Jawab : Ada solusi dari masalah yang dibahas, kendala yang dilaporkan dsb. 28. Tanya : Berapa lama periode waktu berjalannya program bilingual ? Jawab : 1 tahun ajaran sama dengan lainnya. Setiap level punya program masing-masing. 29. Tanya : Apa saja umpan balik yang didapatkan seluruh bidang yang terlibat program bilingual ? Jawab : Jika kita punya program kegiatan dan sukses dengan baik, bermanfaat, tepat waktu itu bisa menjadi nilai dan inovasi yang baik bagi kita semua. 30. Tanya : Apakah ada bentuk pengontrolan yang dilakukan stake holder kepada seluruh pihak yang terlibat program bilingual ? Jawab : Ya, tentu. 31. Tanya : Bagaimana bentuk pengawasannya ? Jawab : Kepala sekolah selalu mengingatkan seperti penyesuaian dengan kalender akademik kita. 32. Tanya : Apa saja prestasi yang didapatkan oleh peserta didik yang mengikuti program bilingual ? Jawab : Ketika ada kompetisi bahasa Inggris seperti writing, reading, story telling. Jadi kita punya stock tetapi tidak menutup kemungkinan untuk kelas reguler sendiri. Narasumber Interviewer Novini Nilakusumah, S.S Iis Istianah