Kerangka Konseptual Penelitian Definisi Variabel Operasional

g. Keamanankeselamatan h. Kenyamanan i. Karakteristik Pelayanan 2. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel-variabel atau faktor-faktor yang berpengaruh terhadap variabel independen. Variabel-variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini antara lain: a. Customer Importance b. Bussiness Importance c. Biaya Relatif d. Nilai inovatif pelayanan e. Design Parameter

4.5 Kerangka Konseptual Penelitian

Suatu penelitian dapat dilaksanakan apabila tersedianya sebuah perancangan kerangka berpikir yang baik sehingga langkah-langkah penelitian lebih sistematis. Kerangka berpikir inilah yang merupakan landasan awal dalam melaksanakan penelitian. Kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1. Universitas Sumatera Utara Kemampuan staf pelayanan Customer Importance Business Importance Nilai Inovatif Pelayanan Karakteristik Pelayanan Kemudahan mendapat pelayanan Efektifitas pelayanan Interaksisikap staf efisiensi Kelangsungan pelayanan Keamanan keselamatan kenyamanan Design Parameter Biaya Relatif Sumber : diolah Gambar 4.1 Kerangka Konseptual Penelitian

4.6 Definisi Variabel Operasional

Variabel operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kemampuan staf pelayanan yaitu berupa keterampilan, kemampuan dan penampilan dokter, perawat dan staf pendukung administrasi di rumah sakit, serta bagaimana cara petugas mengikuti standar pelayanan yang telah ditetapkan dalam hal kepatuhan, ketepatan, kebenaran dan konsistensi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. 2. Kemudahan mendapatkan pelayananan maksudnya adalah indikator dimana pelayanan kesehatan tidak terhalang oleh berbagai hambatan, misalnya lokasi berhubungan dengan jarak, waktu tempuh, ketersedian transportasi, dll, bahasakomunikasi berhubungan dengan pemahaman akan bahasa ataupun informasi yang disampaikan antara staf rumah sakit dengan pasien, pembiayaan berhubungan dengan kemudahan mendapatkan pelayanan Universitas Sumatera Utara terkait dengan keluarga miskin, askes, keharusan membayar uang muka, dan sebagainya 3. Efektivitas pelayanan, merupakan dimensi ketepatan berkaitan dengan ketepatan prosedur pemeriksaaan kesehatan, ketepatan prosedur pengobatan, ketersediaan waktu pelayanan, efektifitas penggunaan peralatan medis, dan lain-lain 4. Interaksisikap staf pelayanan, berkaitan dengan interaksi antara staf rumah sakit dengan pasienmasyarakat ataupun bentuk koordinasi antar staf dalam memberikan pelayanan. Bentuk dari interaksi atau sikap ini antara lain dapat berupa menghargai, menjaga rahasia, menghormati, mendengarkan keluhan, responsif, dan memberikan perhatian. 5. Efisiensi merupakan bagian yang penting dari kualitas karena efisiensi akan mempengaruh hasil pelayanan kesehatan. Efisiensi berkaitan dengan penggunaan waktu waktu menunggu pelayanan, waktu menunggu hasil pemeriksaaan, kesesuaian waktu kerja dokter, perawat, dan sebagainya, penggunaan peralatan, penggunaan dana, dan lain-lain. 6. Kelangsungan pelayanan berkaitan dengan kelengkapan data pemeriksaan medis, ketersediaan pelayanan spesialistik, rujukan dari pihak rumah sakit, kelengkapan peralatan medis, ketersediaan darah untuk pelayanan transfusi darah, dan sebagainya. 7. Keamanankeselamatan berkaitan dengan penjaminan keamanan dan keselamatan jiwa pasien seperti resiko cedera, infeksi, efek samping, atau bahaya lain yang berkaitan dengan pelayanan, serta berkaitan dengan Universitas Sumatera Utara kesalahan selama pelayanan misalnya operasi, pemeriksaan kesehatan, pemberian obat, makanan, dan sebagainya. 8. Kenyamanan, dengan penampilan fisik tempat pelayanan, peralatan medis dan non-medis, kebersihan, sarana yang tersedia, dan sebagainya. 9. Customer importance didefinisikan sebagai penilaian tingkat kepentingan dari keinginan pelanggan terhadap pelayanan rumah sakit. 10. Karakteristik pelayanan didefinisikan sebagai bentuk pelayanan yang dipersepsikan oleh pihak manajemen untuk diberikan kepada pelanggan dalam memenuhi keinginan pelanggan. Ukuran dari karakteristik pelayanan adalah hubungan antara pelayanan yang diberikan dengan keinginan pelanggan, serta biaya relatif dari masing-masing karakteristik pelayanan. 11. Business Importance didefinisikan sebagai ukuran nilai dari pelanggan terhadap karakteristik pelayanan jasa yang dipersepsikan pihak manajemen. Business Importance diperoleh dengan menganalisis bobot dari karakteristik pelayanan dan keinginan pelanggan. Business Importance dapat ditentukan dengan persamaan: Business Importance = xR CI ∑ , Kim, Sangsoo Et.al. 2008 Dimana : CI = Tingkat kepentingan terhadap keinginan pelanggan R = Hubungan karakteristik pelayanan dan keinginan pelanggan 12. Biaya relatif didefinisikan sebagai perkiraan biaya yang dipersepsikan oleh pihak manajemen terhadap karakteristik pelayanan yang ditentukan. 13. Nilai inovatif pelayanan, menurut Kim, Sangsoo Et.al. 2008 inovasi nilai tidak hanya memperhatikan Business Importance tetapi juga dengan Universitas Sumatera Utara memperhatikan biaya dalam hal ini digunakan pendekatan ROI dan Win- win. ROI = buyer valuerelative cost Kim, Sangsoo Et.al. 2008 14. Design Parameter didefinisikan sebagai spesifikasi dari masing-masing karakteristik pelayanan. Parameter desain ditentukan berdasarkan penyusunan matriks axioms dengan memperhatikan karakteristik pelayanan sebagai kebutuhan fungsional yang ingin dipenuhi. Adapun dasar penentuan desain paramater adalah nilai standar yang diperoleh berdasarkan studi literatur terhadap karakteristik pelayanan yang ditentukan.

4.7 Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Penilaian Dimensi Internal Service Quality dengan Menggunakan Metode TOPSIS untuk Peningkatan Kualitas Layanan di R.S. Efarina Etaham Berastagi

3 85 228

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Analisis Kebutuhan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Rawat Inap Menggunakan Metode Servqual Dan Quality Function Deployment (Qfd) Di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

10 89 185

Penilaian Dimensi Internal Service Quality dengan Menggunakan Metode TOPSIS untuk Peningkatan Kualitas Layanan di R.S. Efarina Etaham Berastagi

0 1 59

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

0 1 10

BAB I PENDAHULUAN - Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

0 0 9

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

0 0 21

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Pendekatan Blue Ocean Strategy Terhadap Strategi Pelayanan Rumah Sakit Dengan Integrasi Quality Function Deployment Dan Axiomatic Design (Studi Kasus: Unit Pelayanan Rawat Inap R.S. Efarina Etaham Berastagi)

0 0 13

PENDEKATAN BLUE OCEAN STRATEGY TERHADAP STRATEGI PELAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN INTEGRASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN AXIOMATIC DESIGN

0 1 23