Dekomposisi dan Zigzagging Level 2

FR dan DP untuk elemen tersebut dapat diselesaikan pada level berikutnya tanpa dipengaruhi oleh FR lainnya. Sedangkan untuk FR1-DP1, FR10-DP 10, FR6- DP6, FR7-DP7, FR8-DP8, FR9-DP9, dan FR5-DP5 harus dikerjakan dengan urutan tertentu untuk dapat menghasilkan solusi desain yang layak.

5.2.6.1.2 Dekomposisi dan Zigzagging Level 2

Pada dekomposisi dan zigzagging Level 2, proses pemetaaan yang dikerjakan terlebih dahulu adalah FR-DP yang memiliki pemetaan satu-ke-satu pada level 1 yaitu: FR2-DP2, FR3-DP3, FR4-DP4, FR11-DP11, dan FR12-DP12. Adapun rujukan yang digunakan untuk melakukan dekomposisi pada Level 2 adalah peraturan pemerintah seperti yang dijelaskan untuk pada dekomposisi Level 1. Adapun hasil dekomposisinya dapat dilihat pada Tabel 5.20. Tabel 5.20 Dekomposisi FR-DP Level 2 FR2-DP2, FR3-DP3, FR4-DP4, FR11-DP11, dan FR12-DP12 ID FR Functional Requirement DP Design Parameter batasan Sistem 2 Staf Sheduling Jam kerja stafshift 2.1 schedule dokter jam visite dokter 08.00- 14.00 2.2 schedule sfaf keperawatan jam kerja sfaf keperawatan 8 jam 3shift 3 Waktu pelayanan standar waktu pelayanan 3.1 ketersediaan waktu pelayanan jumlah jam pelayanan yang diberikan 24 jam 3.2 buka pelayanan sesuai dengan ketentuan tingkat kesesuaian jam buka pelayanan 100 4 Pemeriksaan kesehatan gratis Kebijakan pelaksanaan program pemeriksaan gratis 4.1 ketersediaan jumlah pelayanan yang ∞ Universitas Sumatera Utara pelayanan yang diberikan diberikan Tabel 5.20 Dekomposisi FR-DP Level 2 FR2-DP2, FR3-DP3, FR4-DP4, FR11-DP11, dan FR12-DP12 Lanjutan ID FR Functional Requirement DP Design Parameter batasan Sistem 4.2 frekuensi pelaksanaan kegiatan jumlah pelaksanaan kegiatan dalam periode tertentu ∞ 11 TV, AC dan Kipas Angin Ketersediaan fasilitas TV, AC dan Kipas Angin 11.1 Fasilitas TV, AC dan kipas angin pada ruangan Super VIP Fasilitas yang diberikan pada ruangan Super VIP ∞ 11.2 Fasilitas TV, AC dan kipas angin pada ruangan VIP Fasilitas yang diberikan pada ruangan VIP ∞ 11.3 Fasilitas TV, AC dan kipas angin pada ruangan Kelas I Fasilitas yang diberikan pada ruangan Kelas I ∞ 11.4 Fasilitas TV, AC dan kipas angin pada ruangan Kelas II Fasilitas yang diberikan pada ruangan Kelas II ∞ 11.5 Fasilitas TV, AC dan kipas angin pada ruangan Kelas III Fasilitas yang diberikan pada ruangan Kelas III ∞ 12 Pengelolaan taman kebijakan pengelolaan taman 12.1 Variasi tanaman Jumlah jenis tanaman ∞ 12.2 Area taman Luas taman ∞ Sumber: Pengolahan data Keterangan : ∞ = Tidak ada ketentuan batasan sistem Berdasarkan hasil dekomposisi pada Tabel 5.20 kemudian masing-masing FR dan DP dipetakan, untuk melihat apakah desain masih dapat mempertahankan Universitas Sumatera Utara Independence Axioms. Adapun bentuk pemetaan terhadap FR dan DP pada level 1 dapat dilihat pada Tabel 5.21. Tabel 5.21 Pemetaan FR-DP Level 2 FR2-DP2, FR3-DP3, FR4-DP4, FR11-DP11, dan FR12-DP12 FRDP 2.1 2.2 3.1 3.2 4.1 4.2 11.1 11.2 11.3 11.4 11.5 12.1 12.2 2.1 X O O O O O O O O O O O O 2.2 O X O O O O O O O O O O O 3.1 O O X O O O O O O O O O O 3.2 O O O X O O O O O O O O O 4.1 O O O O X O O O O O O O O 4.2 O O O O O X O O O O O O O 11.1 O O O O O O X O O O O O O 11.2 O O O O O O O X O O O O O 11.3 O O O O O O O O X O O O O 11.4 O O O O O O O O O X O O O 11.5 O O O O O O O O O O X O O 12.1 O O O O O O O O O O O X O 12.2 O O O O O O O O O O O O X Sumber: Pengolahan Data Keterangan: X = Tidak Ada Hubungan antara FR dan DP yang dipetakan O = Ada Hubungan antara FR dan DP yang dipetakan FRDP = Lihat Tabel 5.20 untuk deskripsi ID dari FR dan DP Berdasarkan Tabel 5.21 dapat dilihat bahwa hasil pemetaan telah menunjukkan bentuk diagonal matrix uncoupled design. Dalam hal ini pemetaan untuk masing-masing FR2, FR3, FR4, FR11 dan FR12 masih tetap mempertahankan aksioma-1 yaitu independence axioms. Namun, desain matriks ini masih perlu diuji apakah desain tersebut merupakan solusi yang layak. Pengujian ini akan dijelaskan lebih lanjut pada sub-bab 5.2.4.2. Universitas Sumatera Utara Langkah selanjutnya adalah menyelesaikan pemetaan FR1-DP1, FR10-DP 10, FR6-DP6, FR7-DP7, FR8-DP8, FR9-DP9, dan FR5-DP5. Adapun hasil dekomposisinya dapat dilihat pada Tabel 5.22. Tabel 5.22 Dekomposisi FR-DP Level 2 FR1-DP1, FR10-DP 10, FR6-DP6, FR7-DP7, FR8-DP8, FR9-DP9, dan FR5-DP5 ID FR Functional Requirement DP Design Parameter batasan Sistem 1 Kompetensi Staf Pencapaian Kompetensi staf 1.1 Kompetensi dokter pencapaian bidang kompetensi dokter 100 1.2 Kompetensi perawat pencapaian bidang kompetensi perawat 100 1.3 kompetensi staf administrasi pencapaian bidang kompetensi staf administrasi 100 5 Security and Safety Control Standar pengendalian keamanan dan keselamatan 5.1 Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial Jumlah instalasi yang melakukan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial 75 5.2 Kejadian infeksi nosokomial jumlah pasien yang terkena infeksi nosokomial =1,5 5.3 Tersedianya APD Jumlah Instalasi yang menyediakan APD 75 5.4 Kematian pasien yang dirawat 48 jam jumlah kematian pasien perawatan 48 2,5 5.5 Tidak ada pasien jatuh pencapaian bebas kejadian 100 Universitas Sumatera Utara beresiko kecacatankematian pasien jatuh yang beresiko kecacatankematian 5.6 Kejadian infeksi pasca operasi jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca operasi =1 5.7 Tidak ada kesalahan hasil pemeriksaan laboratorium jumlah pemeriksaan medis yang benar 100 5.8 Tidak ada kesalahan pemberian obat jumlah pemberian obat yang tepat 100 5.9 Tidak ada kesalahan pemberian makanan jumlah pemberian makanan yang sesuai 100 Tabel 5.22 Dekomposisi FR-DP Level 2 FR1-DP1, FR10-DP 10, FR6-DP6, FR7-DP7, FR8-DP8, FR9-DP9, dan FR5-DP5 Lanjutan ID FR Functional Requirement DP Design Parameter batasan Sistem 6 Sanitasi Frekuensi pelaksanaan program sanitasi 6.1 Pemeriksaan sanitasi dapur utama Frekuensi pemeriksaan sanitasi dapur utama 3-4 kalithn 6.2 Pemeriksaan kualitas air bersih Frekuensi pemeriksaan kualitas air bersih 2-3 kalithn 6.3 Pelaksanaan RKLRPL Frekuensi pelaksanaan RKLRPL 2 kali 7 Instalasi Gizi standar layanan Instalasi gizi 7.1 Ketepatan waktu pemberian makanan Jumlah pasien yang mendapatkan makanan tepat waktu =90 Universitas Sumatera Utara 7.2 Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien Jumlah kumulatif makanan yang bersisa =20 7.3 Makanan sesuai dengan kadar kecukupan gizi Pencapaian kadar kecukupan gizi 100 8 Instalasi Farmasi standar layanan Instalasi farmasi 8.1 Waktu tunggu pelayanan obat jadi Jumlah kumulatif waktu tunggu obat jadi = 30 8.2 Waktu tunggu pelayanan obat racikan Jumlah kumulatif waktu tunggu obat racikan = 60 8.3 Penulisan resep sesuai dengan formularium Jumlah resep yang sesuai dengan formularium 100 8.4 Kesesuaian dosis obat Jumlah obat yang diberikan sesuai dosis 100 Tabel 5.22 Dekomposisi FR-DP Level 2 FR1-DP1, FR10-DP 10, FR6-DP6, FR7-DP7, FR8-DP8, FR9-DP9, dan FR5-DP5 Lanjutan ID FR Functional Requirement DP Design Parameter batasan Sistem 9 Penunjang Medis Standar layanan penunjang medis 9.1 Radiologi diagnostik Standar Radiologi diagnostik 9.2 Patologi Klinik Standar Patologi Klinik

9.3 Waktu tunggu operasi

efektif Jumlah kumulatif waktu tunggu operasi =2 hari 10 Peralatan Medis Standar layanan Universitas Sumatera Utara penunjang medis 10.1 Peralatan yang tersedia di radiologi diagnostik Jumlah jenis peralatan yang tersedia di radiologi diagnostik 10.2 Patologi Klinik Peralatan Patologi Klinik 10.3 Anestesiologi Peralatan Anestesiologi Sumber: Pengolahan Data Keterangan : = Nilai batasan sistem ditentukan pada dekomposisi level 3 ID = Identitaskode untuk dekomposisi FR dan DP Berdasarkan hasil dekomposisi pada Tabel 5.22 kemudian masing- masing FR dan DP dipetakan, untuk melihat apakah desain masih dapat mempertahankan Independence Axioms. Adapun bentuk pemetaan dan hasil decoupling-nya masing-masing dapat dilihat pada Tabel 5.23 dan Tabel 5.24. Proses decoupling dapat dilakukan dengan menukarmengurutkan FR-DP yaitu: 1. Pindahkan kolom dan baris FR7.3-DP7.3 sebelum kolom dan baris FR5.9- DP5.9. 2. Pindahkan kolom dan baris FR1.3-DP1.3 sebelum kolom dan baris FR5.1- DP5.1. Universitas Sumatera Utara 3. Pindahkan kolom dan baris dari FR1.3-DP1.3 dan FR5.1-DP5.1 sebelum kolom dan baris dari FR7.3-DP7.3. 4. Pindahkan kolom dan baris dari FR5.3-DP5.3 dan FR5.4-DP5.4 sebelum kolom dan baris dari FR1.3-DP1.3. 5. Pindahkan kolom dan baris dari FR7.1-DP7.1, FR7.2-DP7.2, FR8.1-DP8.1 dan FR8.2-DP8.2 sebelum kolom dan baris dari FR5.3-DP5.3. 6. Pindahkan kolom dan baris dari FR10.3-DP10.3 sebelum kolom dan baris dari FR7.1-DP7.1. Berdasarkan hasil pemetaan yang terdapat pada Tabel 5.24 dapat dilihat bahwa hasil pemetaan masih dapat mempertahankan independence axioms. Namun, untuk mengetahui desain layak maka proses penyelesaian desain harus mengikuti urutan tertentu. Untuk menjelaskan bagaimana penentuan urutan penyelesaian desain peneliti mengambil contoh hasil pemetaan FR1.3-DP1.3, FR5.1-DP5.1, FR7.3-DP7.3, FR-5.9-DP5.9 yang dapat dilihat pada Tabel 5.25. Tabel 5.25. Hasil Pemetaan FR1.3-DP1.3, FR5.1-DP5.1, FR7.3-DP7.3, FR-5.9-DP5.9 FRDP 1.3 5.1 7.3 5.9 1.3 X O O O 5.1 X X O O 7.3 O O X O 5.9 O O X X Sumber: Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 5.25 maka dapat ditentukan urutan penyelesaian desain, yaitu: 1. Gunakan DP 1.3 untuk menyelesaikan FR 5.1 2. Setelah menentukan nilai DP 1.3 gunakan DP 5.1 untuk menyelesaikan FR 5.1 3. Gunakan DP 7.3 untuk menyelesaikan FR 7.3 4. Setelah menentukan nilai DP 7.3 gunakan DP 5.9 untuk menyelesaikan FR 5.9 Setelah menentukan urutan desain maka selanjutnya adalah menguji hasil desain aksiom. Adapun proses pengujian desain ini akan dijelaskan pada sub-bab 5.2.4.2.

5.2.6.1.3 Dekomposisi dan Zigzagging Level 3

Dokumen yang terkait

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Penilaian Dimensi Internal Service Quality dengan Menggunakan Metode TOPSIS untuk Peningkatan Kualitas Layanan di R.S. Efarina Etaham Berastagi

3 85 228

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Analisis Kebutuhan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Rawat Inap Menggunakan Metode Servqual Dan Quality Function Deployment (Qfd) Di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

10 89 185

Penilaian Dimensi Internal Service Quality dengan Menggunakan Metode TOPSIS untuk Peningkatan Kualitas Layanan di R.S. Efarina Etaham Berastagi

0 1 59

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

0 1 10

BAB I PENDAHULUAN - Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

0 0 9

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

0 0 21

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Pendekatan Blue Ocean Strategy Terhadap Strategi Pelayanan Rumah Sakit Dengan Integrasi Quality Function Deployment Dan Axiomatic Design (Studi Kasus: Unit Pelayanan Rawat Inap R.S. Efarina Etaham Berastagi)

0 0 13

PENDEKATAN BLUE OCEAN STRATEGY TERHADAP STRATEGI PELAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN INTEGRASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN AXIOMATIC DESIGN

0 1 23