Pendekatan Win-win Tahap 3 - Proses Inovasi Nilai Analisis ERRC

5.2.4.2 Pendekatan Win-win

Canvas Strategy adalah sebuah alat visualisasi untuk melihat keadaan pasar sekarang current state of action sekaligus diagnosis kerja yang menggambarkan ruang pasar inovasi-nilai terkini dan arah kurva dalam strategi samudera biru. Canvas strategy memungkinkan perancang untuk memahami: 1. Arah persaingan dalam industri serupa: dengan monitoring apakah kurva nilai perusahaan sudah makin didekati kurva pesaing, atau sebaliknya kurva perusahaan bergerak menjauhi pesaing. 2. Aspek-aspek produksijasa yang menjadi ajang kompetisi. 3. Apakah ada yang didapatkan oleh konsumen dari penawaran kompetitif dipasar. Dalam hal ini ada beberapa nilai penawaran perusahaan dalam kurva nilai yang bertemu dengan kurva nilai para kompetitor misalnya staff scheduling, pemeriksaan kesehatan gratis, instalasi gizi dan lain-lain. Untuk itu perusahaan perlu melakukan gerak menjauh divergence atau menambahkan faktor-faktor yang belum ditawarkan oleh kompetitor. Adapun langkah-langkah inovasi nilai berdasarkan pendekatan win-win dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Jumlah staf dan staff scheduling Jumlah staf dan staff scheduling berkaitan dengan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan dokter maupun perawat. Perusahaan mengidentifikasi bahwa kedua atribut kebutuhan tersebut tidak memiliki nilai Universitas Sumatera Utara jual yang tinggi, demikian juga halnya terhadap nilai tawaran bagi pelanggan. Tingkat penawaran pada ruang pasar menunjukkan bahwa rumah sakit lain umumnya memberikan nilai penawaran yang tinggi pada faktor ini. Dalam hal ini perusahaan melakukan diferensiasi dengan mengeliminasi jumlah staf serta mengurangi staff scheduling. Alternatif lain yang ditawarkan oleh perancang adalah dengan menyediakan bel pada setiap ruangan pasien, yang tujuannya adalah untuk tetap menjaga fleksibilitas pelayanan serta pasien akan tetap mendapatkan kemudahan saat membutuhkan pelayanan dokter ataupun perawat. 2. Price policy Pada umumnya kebijakan harga pada rumah sakit menggunakan sistem bayar tunai atau bayar di muka. Dalam hal ini upaya pihak rumah sakit adalah melakukan perbedaan dengan cara mengeliminasi sistem bayar tunai atau bayar di muka, sebagai gantinya perusahaan mendahulukan pelayanan terhadap pasien serta menerima sistem cicilan atau membuat perjajian dengan para pelanggan mengenai pembayaran terhadap pelayanan yang diberikan. 3. TV, AC, dan Kipas Angin TV, AC, dan Kipas Angin merupakan atribut kebutuhan yang cukup penting bagi pelanggan, namun faktor ini tidak memberikan nilai tawaran yang tinggi bagi pelanggan. Dalam hal ini perusahaan mengeliminasi AC dan kipas angin yang justru dapat mengganggu kesehatan pasien atau menyebabkan infeksi oleh penyebaran bakteri. Penggunanaan AC dibatasi untuk diluar ruangan pasien, serta lebih mengutamakan pemeliharaan tanaman untuk menjaga Universitas Sumatera Utara kondisi lingkungan tetap sejuk. Untuk faktor TV perusahaan mengurangi spesifikasi TV yang biasanya lebih diperhatikan pada persaingan samudera merah. Dalam hal ini perusahaan melakukan perbedaan dengan cara menambahkan variasi program layanan TV sehingga meningkatkan tawaran nilai bagi pelanggan. 4. Instalasi Gizi Kebutuhan pelanggan yang menjadi faktor utama pada instalasi gizi adalah makanan yang bergizi. Langkah yang dapat ditempuh oleh perusahaan untuk melakukan perbedaan dengan pesaingnya adalah menciptakan keunikan dalam penyajian makanan. Tindakan ini mungkin telah dilakukan oleh beberapa rumah sakit di luar ruang pasar seperti rumah sakit nasional Undip, Inovasi produk makanan dan minuman yang dilakukan antara lain, burger tempe menggunakan tempe sebagai pengganti daging, bakpao unyil bakpao dari ubi jalar ungu, pumpkin pudding puding labu kuning, serta es dawet soygie dawet warna-warni dari sari tomat, wortel, dan bayam. Untuk mendapatkan ide kreatif terhadap inovasi makanan maka pihak perusahaan dapat mengadakan kegiatan misalnya Expo Gizi yang justru akan menarik minat masyarakat itu sendiri dalam pengembangan makanan bergizi. 5. Pemeriksaan kesehatan gratis Pemeriksaan kesehatan gratis bukan hal yang baru dalam penyedia pelayanan kesehatan, beberapa diantaranya bahkan juga menawarkan pengobatan gratis. Yang sudah menjadi hal umum pihak rumah sakit menyediakan layanan Askes, Jamkesmas, dll. Meskipun R.S. Efarina Etaham Berastagi juga tidak Universitas Sumatera Utara terlepas dari hal tersebut, langkah perbedaan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit adalah menyediakan kartu anggota bagi pasien pasca rawat inap untuk mengakses layanan pemeriksaan kesehatan gratis.Program ini bertujuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan terhadap rumah sakit. Program ini tentunya akan mempengaruhi struktur biaya, untuk itu pihak perusahaan perlu melakukan batasan terkait program tersebut. 6. Kualitas Waktu Pelayanan Dalam hal ini tidak ada upaya perbedaan yang dilakukan dari segi kualitas waktu pelayanan. Namun untuk meningkatkan tawaran nilai bagi pembeli pihak perusahaan dapat meningkatkan kesesuaian waktu pelayanan. Maksud dari kesesuaian waktu pelayanan adalah memberikan pelayanan dengan segera dan tepat waktu. 7. Pengelolaan taman Meski sebagian rumah sakit umumnya memiliki area taman di sekitar rumah sakit, namun faktor ini belum menjadi perhatian khusus. Pihak rumah sakit melakukan peningkatan pada pengelolaan taman. Disamping itu perusahaan juga melakukan perbedaan dengan pesaingnya dimana taman tidak hanya terfokus pada tanaman hias, tetapi juga pada tanaman obat yang dapat mendukung penggunaan obat herbal. 8. Instalasi farmasi Obat-obatan memberikan sekitar 40 pemasukan bagi rumah sakit. Dalam hal ini perusahaan melakukan langkah perbedaan dengan pesaing, dimana pihak rumah sakit tidak hanya menyediakan obat-obatan yang sudah umum Universitas Sumatera Utara disediakan pada rumah sakit tetapi juga menyediakan obat herbal. Data menunjukkan bahwa sekitar 48 masyarakat Indonesia masih menggunakan obat herbal kompas, 2010. Sedangkan untukk masyarakat Kab. Karo sendiri lebih dari 51 masih menggunakan obat herbal. Meski penggunaan obat herbal sudah mulai marak digunakan oleh rumah sakit asing, dan beberapa rumah sakit dalam negeri namun hal ini belum menjadi perhatian pada ruang pasar pelayanan kesehatan di Kab. Karo. Untuk itu perusahaan memiliki peluang yang besar dalam menerapkan program ini. Selain itu pihak rumah sakit juga memberikan fasilitas tambahan berupa katalog obat, tujuannya adalah untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas dan manfaat obat yang diberikan oleh pihak rumah sakit. 9. Kompetensi Staf Untuk dapat unggul dari pesaing pihak rumah sakit harus menyediakan staf yang berkompetensi. Dalam hal ini beberapa strategi perusahaan terkait dengan kompetensi staf sudah menunjukkan kearah samudera biru, diantaranya adalah rumah sakit memiliki sekolah khusus tersediri untuk keperawatan. Hal inilah yang tidak dimiliki oleh para pesaing. Selain itu perusahaan juga telah menonjolkan keunikan dari penampilan staf. Dimana pada samudera merah umumnya staf rumah sakit terutama dokter dan staf identik dengan pakaian berwarna putih, namun dalam hal ini perusahaan menampilkan variasi warna pakaian. Hal ini memberikan keunikkan tersendiri bagi rumah sakit. Selain itu kompetensi yang perlu ditambahkan bagi perusahaan adalah penguasaan bahasa asing, hal ini dikarenakan Universitas Sumatera Utara perusahaan berada pada daerah wisata, dimana banyak wisatawan asing yang berkunjung ke daerah tersebut. 10. Penunjang medis Pada pendekatan ROI dijelaskan bahwa untuk meningkatkan tawaran nilai bagai pembeli perusahaan dapat meningkatkan kualitas dari penunjang medis itu sendiri. Selain itu inovasi yang dapat ditawarkan oleh pihak perusahan adalah menciptakan sistem networking atau menciptakan sistem rujukan yang cepat, dan efektif antar rumah sakit ataupun penunjang medis di luar rumah sakit. 11. Sanitasi, Peralatan medis, Security and safety control Dalam hal ini tidak ada inovasi yang membedakan ketiga faktor ini terhadap persaing. Faktor-faktor ini memang sudah menjadi faktor yang umum bagi pelayanan kesehatan dan memiliki tingkat kompetisi yang tinggi. Namun kondisi persaingan aktual menunjukkan bahwa R.S. Efarina Etaham Berastagi unggul dalam hal sanitasi. Peningkatan pada faktor-faktor ini mungkin akan meningkatkan tawaran nilai bagi pembeli namun hal ini tidak akan memberikan pengaruh yang besar terhadap keuntungan perusahan. 12. Ide kreatif lain yang perlu ditambahkan Ide-ide kreatif lain yang dapat mendukung pertumbuhan pelanggan R.S. Efarina Etaham Berastagi adalah desain interior dan eksterior ruangan yang ditata rapi dan indah bernuasa khas daerah, sertifikat ataupun penghargaan bagi pasien rawat inap atas usahanya untuk sembuh, layanan home-care, mendirikan klub-klub kesehatan, melakukan kerja sama dengan industri lain Universitas Sumatera Utara misalnya perhotelan dan sebagainya. Dalam hal ini tentunya faktor-faktor tersebut belum menjadi perhatian khusus bagi pesaing, sehingga memiliki peluang bagi perusahanan untuk menciptakan segmen pasar yang berkaitan dengan faktor-faktor tersebut.

5.2.5 Tahap 4 – Menyusun Kembali Rancangan Strategi

Dokumen yang terkait

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Penilaian Dimensi Internal Service Quality dengan Menggunakan Metode TOPSIS untuk Peningkatan Kualitas Layanan di R.S. Efarina Etaham Berastagi

3 85 228

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Analisis Kebutuhan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Rawat Inap Menggunakan Metode Servqual Dan Quality Function Deployment (Qfd) Di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

10 89 185

Penilaian Dimensi Internal Service Quality dengan Menggunakan Metode TOPSIS untuk Peningkatan Kualitas Layanan di R.S. Efarina Etaham Berastagi

0 1 59

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

0 1 10

BAB I PENDAHULUAN - Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

0 0 9

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

0 0 21

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Pendekatan Blue Ocean Strategy Terhadap Strategi Pelayanan Rumah Sakit Dengan Integrasi Quality Function Deployment Dan Axiomatic Design (Studi Kasus: Unit Pelayanan Rawat Inap R.S. Efarina Etaham Berastagi)

0 0 13

PENDEKATAN BLUE OCEAN STRATEGY TERHADAP STRATEGI PELAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN INTEGRASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN AXIOMATIC DESIGN

0 1 23