Menyusun Matriks Perencanaan Planning Matriks

- Nilai 1 : menunjukkan hubungan yang lemah - Nilai 0 : menunjukkan tidak ada hubungan sama sekali Adapun penilaian hubungan antara kebutuhan pelanggan dan karakteristik pelayanan dapat dilihat pada Gambar 5.2. Dokter mampu mendiagnosa penyakit dengan tepat Technical Competence Acces to Service Kompetensi Staf Jumlah Staf Staff Scheduling Kualitas Waktu Pelayanan Price Policy Pemeriksaan Kesehatan gratis Sanitasi Security adn Safety control Instalasi Gizi 9 3 3 9 3 CI 5 4 4 3 4 Instalasi Farmasi Hospital Staffing Hospital Policy Penunjang Medis TV, AC, dan Kipas angin Pengelolaan Taman Peralatan Medis Hospital Facilities Perawat giat dan rajin dalam merawat pasien Petugas administrasi mampu memberikan informasi yang jelas Staf rumah sakit bersikap ramah Mudah mendapatkan pelayanan dokter Perawat mudah dipanggil dan selalu siap bila dibutuhkan Biaya pelayanan kesehatan murah Hasil pemeriksaan kesehatan tepatakurat Staf rumah sakit saling bekerja sama Makanan yang disediakan rumah sakit bergizi Obat yang diberikan berkualitas 3 4 4 5 9 9 9 9 1 3 9 3 3 3 9 3 9 9 9 1 9 9 3 9 9 1 9 1 9 9 3 3 9 9 3 9 9 1 9 9 3 3 9 3 3 3 9 9 3 9 9 9 9 1 3 9 Interrelationship Effectivity 5 4 Obat-obatan di rumah sakit lengkap Peralatan medis yang tersedia lengkap Pelayanan tersedia 24 jam Pasien tidak lama menunggu untuk mendapatkan pelayanan Tidak ada kesalahan selama pasien ditangani dokter Pasien aman dari penyakit menular infeksi nosokomial Staf rumah sakit berpenampilan rapi Tesedianya TV, ACKipas angin di ruangan pasien Rumah sakit memiliki penataan taman Lingkungan rumah sakit nyaman dan tenang tidak ribut 4 5 3 4 4 5 5 3 3 3 4 4 1 9 3 3 1 3 3 3 3 9 9 1 3 3 3 3 3 3 3 9 9 1 9 9 9 3 9 3 9 9 9 3 3 3 3 9 3 9 9 9 3 9 9 1 9 Continuity to Service Efficiency Safety Amenity 9 Rumah sakit terlihat bersih Program layanan pemeriksaan kesehatan gratis 9 3 3 3 9 9 9 9 9 9 3 Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara menyeluruh 9 3 3 3 9 9 5 Sumber: Pengolahan Data Gambar 5.2. Matriks Hubungan

5.2.3.5 Menyusun Matriks Perencanaan Planning Matriks

Universitas Sumatera Utara Matriks perencanaan berisikan tentang informasi nilai jual dari atribut kebutuhan pelanggan. Dalam penelitian ini informasi yang dibuat dalam matriks perencanaan yaitu: 1. Titik JualSales Point Titik jual adalah kontribusi suatu kebutuhan konsumen terhadap daya jual produkjasa. Untuk penilaian terhadap titik jual terdiri dari: 1 = Titik jual Rendah 1.2 = Titik jual Menengah 1.5 = Titik jual Tinggi Adapun hasil penentuan sales point berdasarkan diskusi langsung dengan manajer keuangan rumah sakit dapat dilihat pada Tabel 5.13. Tabel 5.13 Nilai Sales Point Kebutuhan Pelanggan Sales Point Dokter mampu mendiagnosa penyakit dengan tepat 1.5 Perawat rajin dan giat dalam merawat pasien 1.5 Petugas administrasi mampu memberikan informasi yang jelas 1.2 Staf rumah sakit bersikap ramah 1 Staf rumah sakit saling bekerjasama 1 Biaya pelayanan kesehatan murah 1.2 Mudah mendapatkan pelayanan dokter 1 Perawat mudah dipanggil dan selalu siap bila dibutuhkan 1.2 Hasil pemeriksaan kesehatan tepatakurat 1.5 Makanan yang disediakan bergizi 1.2 Obat yang diberikan berkualitas 1.5 Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara menyeluruh 1.5 Obat-obatan yang lengkap 1.5 Peralatan medis yang tersedia lengkap 1.5 Program layanan pemeriksaan kesehatan gratis 1.2 Pelayanan tersedia 24 jam 1.2 Pasien tidak lama menunggu untuk mendapatkan pelayanan 1.5 Tidak ada kesalahan selama pasien ditangani dokter 1.5 Pasien aman dari penyakit menularinfeksi nosokomial 1.5 Staf rumah sakit berpenampilan rapi 1 Universitas Sumatera Utara Rumah sakit memiliki penataan taman 1 Tersedia TV, ACKipas angin di ruangan pasien 1.2 Rumah sakit terlihat bersih 1.5 Lingkungan rumah sakit nyaman dan tenang tidak ribut 1.5 Sumber: Pengolahan Data 2. Perhitungan Bobot KepentinganImportance Weight Bobot kepentingan menunjukkan tingkat kepentingan konsumen terhadap suatu atribut kebutuhan konsumen yang dihitung dengan rumus berikut ini: Importance Weight = CI i x R ij Dimana, CI = Customer Importance R = Hubungan antara atribut kebutuhan pelanggan dengan karakteristik pelayanan 3. Perhitungan Bobot Kepentingan RelatifRelative Weight Bobot kepentingan menunjukkan total tingkat kepentingan konsumen terhadap suatu atribut kebutuhan konsumen yang dihitung dengan rumus berikut ini: Relative Weight = ���������� ����ℎ� ������� ��−� ����� ���������� ����ℎ� �100 Adapun hasil perhitungan bobot kepentingan dan bobot kepentingan relatif dari atribut kebutuhan pelanggan masing-masing dapat dilihat pada Tabel 5.14. Tabel 5.14 Bobot Kepentingan dan Bobot Kepentingan Relatif Kebutuhan Pelanggan Importance Weight Relative weight Dokter mampu mendiagnosa penyakit dengan tepat 210 7,21 Perawat rajin dan giat dalam merawat pasien 64 2,20 Petugas administrasi mampu memberikan informasi yang jelas 72 2,47 Staf rumah sakit bersikap ramah 81 2,78 Universitas Sumatera Utara staf rumah sakit saling bekerjasama 52 1,79 Biaya pelayanan kesehatan murah 147 5,05 Mudah mendapatkan pelayanan dokter 124 4,26 Perawat mudah dipanggil dan selalu siap bila dibutuhkan 180 6,18 Hasil pemeriksaan kesehatan tepatakurat 195 6,69 Tabel 5.14 Bobot Kepentingan dan Bobot Kepentingan Relatif Lanjutan Kebutuhan Pelanggan Importance Weight Relative weight Makanan yang disediakan bergizi 100 3,43 Obat yang diberikan berkualitas 230 7,90 Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara menyeluruh 180 6,18 Obat-obatan yang lengkap 52 1,79 Peralatan medis yang tersedia lengkap 125 4,29 Program layanan pemeriksaan kesehatan gratis 225 7,72 Pelayanan tersedia 24 jam 136 4,67 Pasien tidak lama menunggu untuk mendapatkan pelayanan 148 5,08 Tidak ada kesalahan selama pasien ditangani dokter 210 7,21 Pasien aman dari penyakit menularinfeksi nosokomial 150 5,15 Staf rumah sakit berpenampilan rapi 9 0,31 Rumah sakit memiliki penataan taman 36 1,24 Tersedia TV, ACKipas angin di ruangan pasien 63 2,16 Rumah sakit terlihat bersih 36 1,24 Lingkungan rumah sakit nyaman dan tenang tidak ribut 88 3,40 Total 2913 100 Sumber: Pengolahan Data

5.2.3.6 Penentuan Hubungan Karakteristik Pelayanan Corellation Matrix

Dokumen yang terkait

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Penilaian Dimensi Internal Service Quality dengan Menggunakan Metode TOPSIS untuk Peningkatan Kualitas Layanan di R.S. Efarina Etaham Berastagi

3 85 228

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Analisis Kebutuhan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Rawat Inap Menggunakan Metode Servqual Dan Quality Function Deployment (Qfd) Di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

10 89 185

Penilaian Dimensi Internal Service Quality dengan Menggunakan Metode TOPSIS untuk Peningkatan Kualitas Layanan di R.S. Efarina Etaham Berastagi

0 1 59

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

0 1 10

BAB I PENDAHULUAN - Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

0 0 9

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

0 0 21

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Pendekatan Blue Ocean Strategy Terhadap Strategi Pelayanan Rumah Sakit Dengan Integrasi Quality Function Deployment Dan Axiomatic Design (Studi Kasus: Unit Pelayanan Rawat Inap R.S. Efarina Etaham Berastagi)

0 0 13

PENDEKATAN BLUE OCEAN STRATEGY TERHADAP STRATEGI PELAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN INTEGRASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN AXIOMATIC DESIGN

0 1 23