3.4.2 Pengukuran Coupling
Sejak Coupling didefinisikan dalam skala yang terus-menerus dan fundamental untuk memperoleh ukuran coupling dalam mengevaluasi derajat
pada desain pemetaan tertentu. Suh dan Rinderle dalam Yang, Kai 2003 mengusulkan penggunaan reangularity R dan semangularity S sebagai l
ukuran couple. R dan S didefinisikan masing-masing dalam 3.1 dan 3.2. R adalah ukuran dari orthogonality antara DPs dalam hal nilai absolut produk
fraksional geometris dari semua sudut antara pasangan DP berbagai kombinasi dari matriks desain. Pada saat R berkurang, tingkat coupling meningkat. Di sisi
lain, Semangularity S adalah ukuran sudut paralelisme pasangan DP dan FR. Ketika R = S = 1, desain tepenuhi sepenuhnya, Desain decoupled ketika R = S
Suh, dalam Yang, Kai,2003.
− =
∑ ∑
∑ Π
= =
= +
= −
= p
k p
k kj
ki p
k kj
ki p
i k
p i
j
A A
A A
R
1 1
2 2
2 1
, 1
1 ,
1
3.1
=
∑ Π
= =
p k
kj jj
p j
A A
S
1 2
1
3.2 Aksioma independence terbaik memuaskan jika A adalah matriks diagonal
yang menggambarkan desain uncoupled. Untuk desain decoupled, aksioma independendce dapat memuaskan jika DPs dapat mengatur disesuaikan dalam
Universitas Sumatera Utara
urutan tertentu disampaikan oleh matriks untuk mempertahankan independence. Desain yang melanggar independence aksioma seperti menjauh dari kategori
coupled dan decoupled. Kerentanan coupling terjamin setiap kali jumlah DPs, p, kurang dari jumlah FRs, m. Dengan kata lain, properti pemetaan satu-toone
bijection yang diinginkan antara dua desain domain tidak dapat dicapai tanpa perlakuan aksiomatik. Perlakuan aksiomatik yang dapat diproduksi oleh aplikasi
teori desain dan disimpulkan dari aksioma-aksioma. Pada sebuah entitas desain unifungsional m=1, axioma independence
selalu memuaskan. Urutan desain dalam hal ini berlanjut untuk optimasi dan verifikasi dan dapat dicirikan sepele dibandingkan dengan tingkat yang lebih
tinggi dari modularitas misalnya, subsistem atau sistem. Terlepas dari apakah deterministik atau probabilistik, optimasi modul multifungsi lengkap oleh
kehadiran couple kurangnya independensi. Desain matriks uncoupled dapat diperlakukan sebagai independen modul untuk optimasi di mana DPs adalah
variabel, dan ekstrim lokal atau global DP pengaturan ke arah kebaikan dapat ditemukan. Dalam desain decoupled, optimasi unsur modular tidak dilaksanakan
secara rute tunggal. Banyak algoritma pada kenyataannya, rute m perlu dijalankan secara berurutan, mulai dari DP di kepala matriks segitiga dan
berlanjut ke dasar. Langkah-langkah ini dapat dipahami dalam konteks vektor aljabar dimana
array DP dan FR harus ditangani sebagai vektor. Dua vektor ortogonal ketika dot product antara mereka adalah nol. Reangularity R adalah ukuran orthogonality
DP di p-dimensi ruang, itu adalah nilai absolut dari produk dengan fungsi sinus
Universitas Sumatera Utara
dari semua pasangan sudut matriks desain dalam fungsi transfer. R adalah maksimum ketika DP ortogonal. Sebagai tingkat meningkat coupling, R akan
menurun. Ini mengukur orthogonality tidak dapat menjamin aksioma 1 kepuasan sebagai DP dapat ortogonal tetapi tidak sejajar dengan FR, yaitu, pemetaan satu-
ke-satu tidak dapat dijamin, maka semangularity S. Ukuran ini mencerminkan hubungan antara sudut sumbu sesuai DP dan FR. S adalah produk dari nilai
absolut dari elemen-elemen diagonal dari matriks desain. Ketika S 1, DP paralel FR dan desain uncoupled dicapai. Kemungkinan yang berbeda dari kategori
desain sesuai dengan aksioma 1 dalam dua ukuran diberikan dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Pengukuran Independensi Fungsional dalam Kategori Desain Jenis Desain
R S
Keterangan
Uncoupled 1
1 R= S = 1
Decoupled 1
1 R = S
Coupled 1
1 R S atau R S
Sumber: Yang, Kai dan Basem El-Haik 2003
3.4.3 Pengenalan Aksioma Informasi