Analisis Nilai Pelanggan ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

Inti dari strategi adalah perbedaan. Dalam hal ini pendekatan blue ocean strategy menawarkan suatu solusi untuk melakukan diferensiasi dan gerak menjauh dari pesaing dan menciptakan segmen pasar yang baru. Untuk mencapai hal tersebut melalui suatu proses yang disebut inovasi nilai, dimana perusahaan tidak hanya memperhatikan nilai manfaat yang diperoleh tetapi juga pada nilai biaya. Michael E. Porter dalam Usmara, A., 2006 menjelaskan bahwa inti memenangkan persaingan bukanlah pada benchmarking yang berujung pada pesaingan yang saling membunuh tetapi melakukan aktivitas yang berbeda dengan pesaing atau melakukan aktivitas yang sama dengan cara yang berbeda. 41 Sesuai dengan pernyataan tersebut maka inti dari perumusan blue ocean strategy itu sendiri menciptakan strategi yang bercirikan pada fokus, divergensi dan motto 42

6.3 Analisis Nilai Pelanggan

Nilai pelanggan diidentifikasi dengan menggunakan matriks HOQ. Nilai- nilai yang terkait dengan kebutuhan pelanggan diidentifikasi melalui beberapa faktor yaitu tingkat kepentingan CI, nilai jual sales point dan bobot relatif. Adapun nilai-nilai yang diperoleh berdasarkan pembuatan matrik HOQ dapat dilihat pada Tabel 6.1. 41 Usmara, A. 2006. Implementasi Manajemen Stratejik: Kebijakan dan Proses. Yogyakarta: Amara Books. 42 Kim, W.C. dan Mauborgne, R. 2005: Blue Ocean Strategy. Boston: Harvard Business School Press, 2005. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.1 Nilai Berdasarkan Atribut Kebutuhan Pelanggan Kebutuhan Pelanggan CI Sales Point Bobot relatif Dokter mampu mendiagnosa penyakit dengan tepat 5 1.5 7,21 Perawat rajin dan giat dalam merawat pasien 4 1.5 2,20 Petugas administrasi mampu memberikan informasi yang jelas 4 1.2 2,47 Staf rumah sakit bersikap ramah 3 1 2,78 Staf rumah sakit saling bekerjasama 4 1 1,79 Biaya pelayanan kesehatan murah 3 1.2 5,05 Mudah mendapatkan pelayanan dokter 4 1 4,26 Perawat mudah dipanggil dan selalu siap bila dibutuhkan 4 1.2 6,18 Hasil pemeriksaan kesehatan tepatakurat 5 1.5 6,69 Makanan yang disediakan bergizi 4 1.2 3,43 Obat yang diberikan berkualitas 5 1.5 7,90 Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara menyeluruh 5 1.5 6,18 Obat-obatan yang lengkap 4 1.5 1,79 Peralatan medis yang tersedia lengkap 5 1.5 4,29 Program layanan pemeriksaan kesehatan gratis 3 1.2 7,72 Pelayanan tersedia 24 jam 4 1.2 4,67 Pasien tidak lama menunggu untuk mendapatkan pelayanan 4 1.5 5,08 Tidak ada kesalahan selama pasien ditangani dokter 5 1.5 7,21 Pasien aman dari penyakit menularinfeksi nosokomial 5 1.5 5,15 Staf rumah sakit berpenampilan rapi 3 1 0,31 Rumah sakit memiliki penataan taman 3 1 1,24 Tersedia TV, ACKipas angin di ruangan pasien 3 1.2 2,16 Rumah sakit terlihat bersih 4 1.5 1,24 Lingkungan rumah sakit nyaman dan tenang tidak ribut 4 1.5 3,40 Sumber: Pengolahan Data Berdasarkan Tabel 6.1 dapat dilihat bahwa kebutuhan pelanggan yang memiliki nilai jual tinggi adalah kompetensi dokter dan perawat, hasil pemeriksaan kesehatan yang akurat, obat yang berkualitas, obat dan peralatan medis yang lengkap, keamanan dan keselamatan pasien, serta kebersihan dan kenyamanan rumah sakit. Selain itu, Tabel 6.1 juga menunjukkan bahwa atribut Universitas Sumatera Utara kebutuhan pelanggan yang sangat penting bagi pelanggan adalah dokter yang mampu mendiagnosa dengan tepat, hasil pemeriksaan pemeriksaan yang tepat dan akurat, obat yang diberikan berkualitas, peralatan medis yang tersedia lengkap, tidak ada kesalahan dalam penanganan pasien, dan pasien bebas dari infeksi nosokomial. Pihak perancang dapat mempertimbangkan nilai-nilai tersebut sebelum melakukan keputusan langkah strategis yang berkaitan dengan kebutuhan pelanggan. Selanjutnya mengidentifikasi nilai-nilai terkait dengan faktor kompetisi. Masing-masinng kebutuhan pelanggan yang akan dipenuhi melalui nilai karakteristik pelayanan pada matriks HOQ akan memberikan pengaruh nilai pada struktur tawaran bagi pembeli dan struktur biaya. Dalam hal ini kedua nilai tersebut didefinisikan sebagai business importance dan relative cost. Adapun hasil yang diperoleh untuk nilai business importance dan relative cost dapat dilihat pada Tabel 6.2. Tabel 6.2 Business Importance dan Relative Cost Karakteristik Pelayanan Business Importance Relative Cost Hospital Staffing Kompetensi Staf 424 8,92 Jumlah Staf 113 10,19 Hospital Policy Staff Scheduling 121 7,01 Waktu Pelayanan 167 6,37 Price Policy 173 12,74 Pemeriksaan kesehatan gratis 225 9,55 Security and Safety Control 320 5,10 Sanitasi 198 4,46 Universitas Sumatera Utara Tabel 6.2 Business Importance dan Relative Cost Lanjutan Karakteristik Pelayanan Business Importance Relative Cost Hospital Facilities Instalasi Gizi 87 5,10 Instalasi Farmasi 273 8,28 Penunjang medis 437 9,55 TV, AC dan Kipas Angin 36 2,55 Peralatan Medis 276 7,64 Pengelolaan Taman 63 2,55 Total 2913 100 Sumber: Pengolahan Data Tabel 6.2 menunjukkan bahwa nilai bussiness importance yang paling tinggi adalah penunjang medis dengan nilai 437. Namun jika dilihat dari segi biaya untuk kedua karakteristik pelayanan tersebut cukup tinggi. Nilai relative cost yang paling rendah adalah TV, AC dan Kipas Angin dan pengelolaan taman dengan nilai 2,55. Untuk mendukung pihak rumah sakit dalam menentukan keputusan maka dapat dihitung nilai ROI untuk masing-masing karakteristik pelayanan berdasarkan nilai tingkat kepentingan bisnis dan biaya relatif. Berdasarkan Tabel 6.2 perusahaan dapat mencermati setiap karakteristik pelayanan tidak hanya berdasarkan nilai kepentingan bisnis tetapi juga dengan mempertimbangkan biaya. Kedua nilai ini sangat penting untuk inovasi nilai dalam perancangan blue ocean strategy. Dimana dalam rancangan strategi perusahaan tidak hanya berfokus terhadap nilai manfaat dalam hal ini merupakan Universitas Sumatera Utara tingkat kepentingan bisnis tetapi juga dapat mencermati secara bersamaan terhadap nilai biaya. 43

6.4 Analisis Proses Inovasi Nilai

Dokumen yang terkait

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Penilaian Dimensi Internal Service Quality dengan Menggunakan Metode TOPSIS untuk Peningkatan Kualitas Layanan di R.S. Efarina Etaham Berastagi

3 85 228

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Analisis Kebutuhan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Rawat Inap Menggunakan Metode Servqual Dan Quality Function Deployment (Qfd) Di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

10 89 185

Penilaian Dimensi Internal Service Quality dengan Menggunakan Metode TOPSIS untuk Peningkatan Kualitas Layanan di R.S. Efarina Etaham Berastagi

0 1 59

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

0 1 10

BAB I PENDAHULUAN - Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

0 0 9

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

0 0 21

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Pendekatan Blue Ocean Strategy Terhadap Strategi Pelayanan Rumah Sakit Dengan Integrasi Quality Function Deployment Dan Axiomatic Design (Studi Kasus: Unit Pelayanan Rawat Inap R.S. Efarina Etaham Berastagi)

0 0 13

PENDEKATAN BLUE OCEAN STRATEGY TERHADAP STRATEGI PELAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN INTEGRASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN AXIOMATIC DESIGN

0 1 23