130
Tabel 35.
Karakteristik Responden Menurut Pengalaman Mengusahakan Lada
No Pengalaman Tahun
Jumlah Orang Persentase
1. 5-14
8 26,67
2. 15-24
10 33,33
3. 25-34
9 30
4. ≥35
3 10
Total 30
100
Tabel 35 menggambarkan bahwa umumnya pengalaman responden terdapat pada kelompok 15-24 tahun, yaitu sebanyak 10 orang atau 33,33 persen.
Selain itu, 40 persen responden 12 orang memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa responden telah mengenal dan memiliki cukup
pengalaman dalam mengusahakan tanaman lada.
6.1.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Usaha
Petani lada yang dipilih menjadi sampel adalah yang berdiversifikasi usaha, selain mengusahakan lada. Hal ini didukung oleh pendapat para Penyuluh
Pertanian Lapang PPL yang ditemui di lapangan. Mereka berpendapat bahwa umumnya petani lada tidak hanya mengusahakan lada saja, tetapi juga memiliki
usaha lainnya, karena sangat sulit jika petani lada hanya bergantung kepada usaha lada saja. Terlebih lagi dengan kondisi seperti saat ini.
Pendapat tersebut juga telah dibuktikan di lapangan, melalui wawancara dengan responden petani lada dan observasi di kebun petani. Responden
mengatakan bahwa karakteristik tanaman lada dan kondisi pengusahaannya saat ini mengharuskan mereka mencari atau mengerjakan peluang usaha yang lain
berdiversifikasi usaha. Karakteristik tanaman lada yang merupakan tanaman perkebunan tahunan, dimana panen pertama baru dapat dilakukan saat tanaman
berusia 2-3 tahun dan panen berikutnya hanya dapat dilakukan setiap satu tahun, menyebabkan pendapatan dari tanaman lada juga bersifat tahunan. Dengan kata
lain, pendapatan dari tanaman lada baru dapat diperoleh dalam jangka waktu tahunan. Di lain pihak, mereka membutuhkan sumber pendapatan yang dapat
memenuhi kebutuhan hidup mereka dalam jangka waktu harian, mingguan, atau bulanan di bawah satu tahun. Untuk mengatasi hal tersebut mereka umumnya
menyadap karet, menanam sayuran, menanam kelapa sawit, membuka toko
131 perdagangan, menambang timah, dan sebagainya, selain tetap mengusahakan
lada. Perilaku responden petani lada yang melakukan usaha lain di luar
mengusahakan lada juga disebabkan oleh beberapa faktor lain. Para responden menuturkan bahwa harga jual lada yang rendah dan banyaknya serangan hama
dan penyakit pada tanaman lada, membuat mereka tidak lagi menanam lada dengan pola tanam bergilir bertahap dan dalam jumlah yang besar, sehingga
produksi tanaman lada pun tidak lagi diperoleh secara kontinu dan dalam jumlah yang lebih sedikit. Akan tetapi mereka tetap mengusahakan lada. Alasannya
karena mengusahakan lada sudah menjadi budaya masyarakat petani pekebun yang ada di Bangka dan sudah dilakukan turun-temurun. Selain itu, mereka tetap
berjaga-jaga untuk mengantisipasi jika suatu saat terjadi kenaikan harga, seperti yang pernah terjadi di tahun 1997, dimana harga jual lada pernah mencapai Rp
100.000 per kg. Prinsip yang dipegang oleh petani dalam mengusahakan lada adalah Biak Sedikit, yang Penting Ade, yang artinya walaupun sedikit, tanaman
lada harus tetap diusahakan. Karakteristik responden berdasarkan jumlah usaha diversifikasi usaha
yang mereka lakukan dapat dilihat selengkapnya pada Tabel 36.
Tabel 36.
Karakteristik Responden Menurut Diversifikasi Usaha
No Usaha
Jumlah Orang
Persentase
1.
Kebun lada dan nenas
1 3,33
2.
Kebun lada dan karet
5 16,67
3.
Kebun lada, karet, dan kelapa sawit
11 36,67
4.
Kebun lada, karet, dan peternakan ayam
1 3,33
5.
Kebun lada, karet, dan penambangan timah
1 3,33
6.
Kebun lada, karet, sayuran, dan penampung karet
1 3,33
7.
Kebun lada, karet, kelapa sawit, dan peternakan ayam
2 6,67
8.
Kebun lada, karet, kelapa sawit, dan sayuran
1 3,33
9.
Kebun lada, karet, kelapa sawit, dan perdagangan
2 6,67
10.
Kebun lada, karet, kelapa sawit, dan padi ladang
2 6,67
11.
Kebun lada, karet, kelapa sawit, dan penambangan timah
1 3,33
12.
Kebun lada, karet, perdagangan, dan penambangan timah
1 3,33
13.
Kebun lada, karet, kelapa sawit, nenas, dan peternakan ayam
1 3,33
Total 30
100
Keterangan: Data di Tahun 2009