Lokasi dan Waktu Metode Penentuan Sampel

62 Tabel 10. Luas Areal Tanam dan Panen Sembilan Desa Lokasi Penelitian No Kecamatan Desa Areal Tanam Ha Luas Panen Ha 1. Mendo Barat Petaling 70,25 51 Kemuja 80 40 Air Duren 50 35 2. Bakam Bakam 37 22 Dalil 25 15 Neknang 25 18 3. Riau Silip Banyu Asin 196 41 Silip 125 45 Cit 40 Keterangan: Data tidak tersedia; Data tahun 2009 Sumber: Balai Penyuluh Pertanian BPP Petaling, Bakam, dan Pangkal Niur 2009 Diolah Selanjutnya, dari setiap desa, dipilih petani-petani secara acak simple random sampling berdasarkan kerangka sampel petani yang ditetapkan dengan kriteria petani lada yang mendiversifikasikan usaha ladanya selama tahun 2009, dimana tanaman ladanya tersebut telah menghasilkan buah lada atau dipanen di tahun 2009. Pertimbangan digunakannya kriteria tersebut adalah agar setiap petani yang dipilih dapat menjawab keempat variabel dalam penelitian ini, yaitu produksi lada Y, harga jual lada di tingkat petani X 1 , peluang usaha lain X 2 , dan teknologi budidaya lada petani X 3 , serta dapat memberi jawaban yang paling objektif, khususnya dalam menjawab ketiga variabel independen, yaitu harga jual lada di tingkat petani X 1 , peluang usaha lain X 2 , dan teknologi budidaya lada petani X 3 , karena petani tersebut berproduksi lada, menggunakan teknologi, dan memanfaatkan peluang usaha lain. Jumlah sampel petani lada yang diambil di setiap kecamatan adalah 10 orang, sehingga dari tiga kecamatan yang telah ditetapkan diperoleh total 30 orang sampel. Jumlah masing-masing sampel petani lada di setiap desa berkisar antara 2-4 orang, yang berasal dari kerangka sampelnya. Tahap penentuan sampel dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 11, sedangkan kerangka sampel di setiap desa dapat dilihat pada Lampiran 3. 63 Gambar 11. Tahap Penentuan Sampel Penelitian Adapun tujuan penentuan sampel dengan metode bertahap ini adalah untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan permasalahan yang ingin diteliti dan mendapatkan sampel yang lebih homogen. Setelah sampel diasumsikan homogen, maka beberapa petani lada yang akan diambil sebagai sampel responden dianggap sudah mewakili. Berdasarkan kerangka sampel yang ditetapkan, diambil 30 sampel secara acak. Jumlah sampel sebesar 30 dimaksudkan agar memenuhi kriteria data dan penggunaan alat analisis statistika uji statistik Silalahi 2009.

4.3. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan metode survei serta logika deduktif yang menguji hipotesis hubungan kausal sebab-akibat. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, observasi, dan wawancara, baik untuk data primer, maupun sekunder. Sampel responden ditetapkan dengan bertahap, yang menggabungkan metode judgement, cluster, dan simple random sampling . Data dianalisis dengan menggunakan statistik inferensial, yaitu analisis korelasi dan regresi linear berganda, serta statistika deskriptif yaitu analisis deskriptif. Hasil analisis data dibahas dan diintepretasikan, apakah menerima atau menolak hipotesis yang telah dirumuskan dalam kerangka pemikiran, sehingga diperoleh kesimpulan atas dasar pengujian hipotesis dan diberikan saran pemecahan masalah atas dasar hasil pengujian, pembahasan, dan intepretasi tersebut. Kabupaten Bangka Kecamatan Mendo Barat Desa Petaling 4 Petani Lada Desa Kemuja 4 Petani Lada Desa Air Duren 2 Petani Lada Kecamatan Bakam Desa Bakam 4 Petani Lada Desa Dalil 3 Petani Lada Desa Neknang 3 Petani Lada Kecamatan Riau Silip Desa Banyu Asin 4 Petani Lada Desa Silip 3 Petani Lada Desa Cit 3 Petani Lada 64

4.4. Data dan Instrumentasi

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data relevan yang diperoleh langsung dari petani lada atau dapat pula dari hasil-hasil wawancara dengan pihak lain yang terkait. Data yang bersumber dari petani lada merupakan kajian utama dalam penelitian ini. Data sekunder relevan yang digunakan bersumber dari instansi-instansi dan kelembagaan-kelembagaan terkait, seperti Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bangka; Direktorat Jendral Perkebunan Departemen Pertanian Republik Indonesia Ditjenbun Deptan RI; International Pepper Community IPC; Asosiasi Eksportir Lada Indonesia AELI; serta instansi lainnya yang terkait. Data primer yang dicari, khususnya dari petani, adalah data di tahun 2009, karena data tersebut merupakan data satu tahun yang telah mencakup data pada bulan Januari hingga Desember, sehingga yang diperoleh adalah data dan kondisi per tahun. Data primer dan sekunder yang lain, selain dari petani, tidak dilakukan pengkhususan. Data primer dan sekunder tersebut, terdiri atas jenis data cross section dan time series, serta data kuantitatif dan kualitatif. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data di dalam penelitian ini adalah kuesioner, alat pencatat, dan alat perekam.

4.5. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung kepada petani lada dan pengisian kuesioner oleh petani lada, dari setiap desa yang telah ditentukan sebagai sampel. Pengisian kuesioner oleh petani dibimbing oleh peneliti, tanpa dilakukan intervensi. Kuesioner disusun dan ditetapkan berdasarkan definisi operasional yang telah disusun. Selain itu, dilakukan pula observasi terhadap aktivitas usaha yang dilakukan oleh petani lada, baik pada, maupun di luar usaha produksi ladanya, sehingga data yang diperoleh akan lebih 65 lengkap dan tajam. Jenis observasi pengamatan yang dilakukan adalah observasi nonpartisipan nonparticipant observation, dimana peneliti tidak terlibat dan hanya bertindak sebagai pengamat independen, dalam mengobservasi aktivitas usaha petani lada. Wawancara dan diskusi juga dilakukan dengan pihak dari instansi-instansi dan lembaga-lembaga terkait, seperti Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; Asosiasi Eksportir Lada Indonesia AELI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bangka; dan International Pepper Community IPC. Pengumpulan data dilakukan pada akhir bulan Mei 2010 hingga akhir Juli 2010.

4.6. Metode Pengolahan Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan statistika deskriptif dan inferensia. Analisis statistika deskriptif yang dipakai adalah analisis deskriptif. Sedangkan analisis statistika inferensia yang dipergunakan adalah analisis korelasi dan regresi linear berganda. Untuk memudahkan proses analisis, digunakan bantuan software perangkat lunak komputer, yaitu Microsoft Excel 2007, SPSS 11,5, dan Eviews 4,1.

4.6.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan dengan mendeskripsikan semua data yang telah terkumpul, berdasarkan sampel, sebagaimana adanya, tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil generalisasi Sugiyono 2001. Statistik deskriptif tersebut dapat berupa penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, piktogram, perhitungan modus, median, mean, simpangan baku standar deviasi, serta perhitungan persentase.

4.6.2. Analisis Korelasi dan Regresi Linear Berganda

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh dari variabel independen penelitian, yaitu harga jual lada di tingkat petani X 1 ,