Keterangan: O = posisi pohon dalam jalur; 1,2, 3, ..., n = nomor pohon
Gambar 3 Desain unit contoh stratifikasi tajuk.
3.3.3 Analisis data
Untuk mengetahui gambaran tentang komposisi jenis dan struktur tegakan hutan, dilakukan perhitungan terhadap parameter yang meliputi indeks nilai
penting, indeks dominansi, indeks keanekaragaman jenis dan pola penyebaran individu jenis serta dibuat grafik yang menunjukkan struktur dari tegakan hutan.
Indeks Nilai Penting INP
Indeks nilai penting diperoleh dari persamaan sebagai berikut: untuk tingkat semai dan pancang; dan
untuk tingkat tiang dan pohon
Dimana: a.
Kerapatan K K
Jumlah individu suatu jenis Luas areal contoh
b. Kerapatan Relatif KR
KR Kerapatan suatu jenis
Kerapatan seluruh jenis c.
Frekuensi F Frekuensi
Jumlah plot ditemukan suatu jenis Jumlah seluruh plot
d.
Frekuensi Relatif FR FR
Frekuensi suatu jenis Frekuensi seluruh jenis
e.
Dominansi D
60 m
Dominansi Jumlah LBDS suatu jenis
Luas areal sampel
f.
Dominansi Relatif DR DR
Dominansi suatu jenis Dominansi seluruh jenis
Indeks Dominansi
Nilai Indeks Dominansi menggambarkan pola dominansi jenis dalam suatu tegakan. Nilai indeks dominansi yang tertinggi adalah 1, yang menunjukkan
bahwa tegakan tersebut dikuasai oleh satu jenis atau terpusat pada satu jenis. Jika beberapa jenis mendominasi secara bersama-sama, maka indeks dominansi akan
mendekati nol atau rendah. Menurut Sutisna 1981 yang diacu dalam Irwan 2009, suatu jenis dapat dikatakan berperan jika nilai INP pada tingkat semai dan
pancang lebih dari 10, sedangkan untuk tingkat tiang dan pohon lebih dari 15. Jenis–jenis yang mendominasi dilihat dari semakin besar INP-nya, semakin besar
pula perannya dalam komunitas vegetasi tersebut. Untuk mengetahui indeks dominansi jenis digunakan rumus sebagai berikut Misra 1980 diacu dalam Irwan
2009 : C =
∑ niN
2
, dimana: ni = INP jenis i; N = total INP;
C = indeks dominansi jenis
Indeks Keanekaragaman Jenis
Menurut Shannon-Wiener, bila nilai keanekaragaman jenis semakin mendekati nilai 3,5, maka menggambarkan tingkat keanekaragaman jenis yang
semakin besar. Samingan dalam Sudarisman 2002 menyebutkan bahwa makin tinggi nilai indeks keanekaragaman jenis makin banyak pula jenis yang
ditemukan. Terdapat tiga kriteria untuk nilai indeks keanekaragaman jenis H’ yaitu ; 1 Rendah, jika nilai H’ kurang dari satu, 2 Sedang, jika nilai H antara satu
dan dua, 3, Tinggi, jika nilai H’ lebih besar dari dua. Indeks keanekaragaman jenis ditentukan dengan menggunakan rumus Shanon Index of General Diversity
Mc Glade 1988 diacu dalam Irwan 2009.
n H’ = -
∑ [ niN In niN] i=1
Dimana: H’ = Shanon Index of General Diversity indeks keanekaragaman jenis
ni = INP jenis i
N = Total INP
Koefisien Kesamaan Komunitas
Besarnya indeks kesamaan antar dua komunitas berkisar antara 0 komposisi jenis yang tidak sama sampai 100 komposisi jenis yang sama.
Menurut Kusmana dan Istomo 2001, IS dikatakan berbeda sama sekali apabila nilainya adalah 0 dan umumnya dua komunitas dianggap sama apabila
mempunyai IS ≥ 75.
Indeks Kesamaan Komunitas digunakan untuk mengetahui kesamaan relatif komposisi jenis dari dua tegakan yang dibandingkan pada masing-masing
tingkat pertumbuhan. Untuk mengetahui Koefisien Kesamaan Komunitas dapat digunakan rumus sebagai berikut Ludwig dan Reynold 1988 :
IS = Keterangan :
IS = Indeks kesamaan komunitas W = Jumlah nilai penting INP yang sama atau nilai yang terendah
dari jenis-jenis yang terdapat dalam dua komunitas yang dibandingkan a = Jumlah INP pada komunitas a
b = Jumlah INP pada komunitas b
Indeks Kekayaan Jenis
Untuk mengetahui Indeks Kekayaan Jenis digunakan rumus Margallef yaitu:
R1 = S-1 ln N dimana, R1 = Indeks Kekayaan Jenis
S = Jumlah jenis yang ditemukan N = Jumlah total individu
R m
k
I
d I
m j
P
t R
b
d A
Berdas R13.5 me
menunjukka kekayaan jen
Indeks Kem
Rumu digunakan o
Irwan 2009
Berdas menunjukka
jenis tergolo
Pola Penyeb
Untu tingkat sema
Ratio Kers berikut:
Mean Vari
dimana : xi = n =
Apabila: VM =
VM VM
sarkan Mag enunjukkan
an kekayaan nis yang terg
merataan Je
s indeks k oleh para ek
9:
E = Inde H’ = Inde
S = Jum sarkan Mag
an kemerata ong sedang, d
baran Indiv
uk mengetah ai, pancang,
shaw 1972 n M = [
∑
x n
iance V =
∑
= Jumlah ind = Jumlah pl
= 1; Acak 1; Mengel
1; Merata gurran 198
kekayaan n jenis ter
golong tingg
enis
kemerataan kologis adal
eks kemerata eks keanekar
mlah jenis gurran 198
aan jenis ren dan E 0.6,
vidu Jenis
hui pola pe , tiang, dan
diacu dalam xi ]
∑
xi² -
∑
xi n-1
dividu suatu lot
lompok 88 yang di
jenis yang rgolong sed
gi.
jenis yang ah Ludwig
dimana : aan jenis
ragaman jen
88 dalam I ndah, E =
kemerataan
enyebaran i pohon digu
m Kusman
²n u spesies
iacu dalam g tergolong
dang, dan
g secara u g dan Reyno
nis Irwan 200
0.3-0.6 men n jenis tergol
ndividu jen unakan form
na 2000 de Irwan 20
rendah. R R15.0 me
umum palin old 1988 di
9, besaran nunjukkan k
long tinggi.
nis dalam ru mula Varianc
engan formu 22
009, besar R1=3.5–5.0
enunjukkan
ng banyak iacu dalam
E 0.3 kemerataan
uang pada ce to Mean
ula sebagai
Pengujian dilakukan dengan menggunakan Uji X
2
X
2
hitung = ∑
q
Fx-Ex
2
x = 0
Ex Keterangan :
Fx = Distribusi frekuensi yang diamati dengan x = 0,1,2,3…….r, individu tiap contoh
Ex = Frekuensi harapan sebaran poisson dengan x = 0,1,2,3……r, individu tiap contoh
q = Kelas frekuensi harapan individu
BAB IV KONDISI UMUM PENELITIAN