Analisis Deskriptif Variabel Peluang Usaha Lain
139
Tabel 41.
Jawaban Responden Mengenai Prioritas Pengusahaan Lada Dibanding Dengan Usaha Lain yang Dijalankan Selama Tahun 2009
Usaha Lain Jawaban Responden
Pelaku Usaha Orang Jumlah Responden
Pelaku Usaha Orang
Persentase Jawaban
a B
a b
Karet 3
26 29
10,34 89,66
Kelapa sawit 13
7 20
65 35
Ternak ayam 3
1 4
75 25
Nenas −
2 2
− 100
Sayuran 2
− 2
100 −
Padi ladang −
2 2
− 100
Timah 2
1 3
66,67 33,33
Perdagangan 2
1 3
66,67 33,33
Penampung karet −
1 1
− 100
Keterangan: a = Mendiversifikasi usaha kebun lada yang dimiliki dengan usaha pertaniannonpertanian lain, dan
memprioritaskan usaha pertaniannonpertanian lain tersebut dalam pengusahaannya tidak lagi memprioritaskan usaha kebun lada.
b = Mendiversifikasi usaha kebun lada yang dimiliki dengan usaha pertaniannonpertanian lain, tetapi masih memprioritaskan kebun lada dalam pengusahaannya
Tabel 41 Menunjukkan bahwa sebagian besar responden, yaitu 89,66
persen dari seluruh responden yang menjalankan usaha lada dan karet, menjawab “b” atas perbandingan prioritas pengusahaan kedua usaha tersebut. Artinya
sebagian besar reponden tersebut masih memprioritaskan pengusahaan lada mereka. Responden yang menjalankan usaha lada dan kelapa sawit sebagian besar
65 persen menjawab “a”, saat ditanya perbandingan prioritas pengusahaan keduanya, yang artinya sebagian besar responden tersebut lebih memprioritaskan
usaha kelapa sawit mereka. Responden yang mengusahakan lada dan nenas, seluruhnya menjaw
ab “b” saat ditanya perbandingan prioritas pengusahaan kedua usaha tersebut, sehingga
dapat dikatakan bahwa mereka masih memprioritaskan pengusahaan ladanya. Begitupula dengan responden yang mengusahakan lada dan padi ladang. Sebagian
besar responden yang mengusahakan lada dan penambangan timah ataupun lada dan perdagangan menyatakan bahwa mereka cenderung lebih memprioritaskan
pengusahaan timah, bagi yang mengusahakan timah dan lebih memprioritaskan usaha dagang, bagi yang memiliki usaha perdagangan. Sementara itu, responden
yang bekerja sebagai penampung karet sekaligus mengusahakan lada menyatakan tetap memprioritaskan usaha ladanya.
140 Berdasarkan gambaran tersebut, maka secara umum dapat disimpulkan
perbandingan prioritas pengusahaan atas usaha lada dengan usaha lain yang responden jalankan. Perbandingan tersebut dapat dilihat pada Tabel 42.
Tabel 42. Perbandingan Prioritas Pengusahaan Responden Atas Usaha Lada dan
Usaha Lain yang Dijalankan Selama Tahun 2009
No Usaha yang Diperbandingkan
Prioritas
1. Antara lada dan karet
Lada masih diprioritaskan 2.
Antara lada dan kelapa sawit Kelapa sawit lebih diprioritaskan
3. Antara lada dan ternak ayam
Ternak ayam lebih diprioritaskan 4.
Antara lada dan nenas Lada masih diprioritaskan
5. Antara lada dan sayuran
Sayuran lebih diprioritaskan 6.
Antara lada dan padi ladang Lada masih diprioritaskan
7. Antara lada dan timah
Timah lebih diprioritaskan 8.
Antara lada dan perdagangan Perdagangan lebih diprioritaskan
9. Antara lada dan penampung Karet
Lada masih diprioritaskan
Beberapa tahun terakhir, kelapa sawit menjadi primadona di kalangan petani, khususnya petani lada responden. Mereka beranggapan bahwa
mengusahakan kelapa sawit lebih mudah dari pada mengusahakan lada, yang biaya produksinya tinggi, bahkan sulit mencari input produksinya, misalnya untuk
input produksi junjung panjatan. Tingginya serangan hama dan penyakit pada tanaman lada yang belum diketahui pasti cara penanggulangannya juga semakin
mengurangi minat responden dalam mengusahakan lada. Selain itu, program- program pengembangan komoditas kelapa sawit mulai dilaksanakan oleh
pemerintah daerah, seperti pengadaan bibit kelapa sawit berkualitas dari luar Bangka Belitung untuk petani, contohnya dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit
PPKS Medan, serta peningkatan keterampilan dan kualitas petani melalui pembentukan kelompok tani mandiri. Oleh sebab itu, petani lebih memilih
mengembangkan memprioritaskan usaha kelapa sawit mereka. Pendapatan dari usaha ternak ayam, sayuran, penambangan timah, dan
perdagangan lebih cepat diperoleh, karena masa produksinya lebih pendek dibandingkan usaha lada. Responden lebih cepat memutarkan modal mereka
melalui usaha-usaha tersebut. Bahkan, dari kegiatan usaha tersebut mereka dapat menyisihkan keuntungan sebagai modal untuk mengusahakan lada. Usaha ternak
141 ayam, sayuran, penambangan timah, dan perdagangan membutuhkan modal yang
cukup besar dan tidak dapat ditunda penyediaannya. Oleh sebab itu, responden lebih memprioritaskan terlebih dahulu usaha ternak ayam, sayuran, penambangan
timah, dan perdagangan yang mereka miliki. Beberapa peluang usaha lain yang dijalankan responden berdampak pada
ketersediaan input produksi usaha lada, yaitu luasan areal tanam lahan, khususnya saat melakukan budidaya tanaman lada. Semakin berkurang luasan
areal pertanian yang dimiliki atau dikelola oleh petani lada, khususnya yang sesuai untuk ditanami lada, maka semakin besar peluang terjadinya penurunan
produksi lada tersebut. Dampak pengusahaan usaha lain bagi ketersediaan areal tanam lada responden selama tahun 2009, dapat dilihat pada Tabel 43.
Tabel 43.
Dampak Pengusahaan Usaha Lain Bagi Ketersediaan Areal Tanam Lada Responden Selama Tahun 2009
Usaha Lain Jawaban
Responden Pelaku Usaha Orang
Jumlah Responden Pelaku
Usaha Orang Persentase Jawaban