Desain Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

65 lengkap dan tajam. Jenis observasi pengamatan yang dilakukan adalah observasi nonpartisipan nonparticipant observation, dimana peneliti tidak terlibat dan hanya bertindak sebagai pengamat independen, dalam mengobservasi aktivitas usaha petani lada. Wawancara dan diskusi juga dilakukan dengan pihak dari instansi-instansi dan lembaga-lembaga terkait, seperti Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; Asosiasi Eksportir Lada Indonesia AELI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bangka; dan International Pepper Community IPC. Pengumpulan data dilakukan pada akhir bulan Mei 2010 hingga akhir Juli 2010.

4.6. Metode Pengolahan Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan statistika deskriptif dan inferensia. Analisis statistika deskriptif yang dipakai adalah analisis deskriptif. Sedangkan analisis statistika inferensia yang dipergunakan adalah analisis korelasi dan regresi linear berganda. Untuk memudahkan proses analisis, digunakan bantuan software perangkat lunak komputer, yaitu Microsoft Excel 2007, SPSS 11,5, dan Eviews 4,1.

4.6.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan dengan mendeskripsikan semua data yang telah terkumpul, berdasarkan sampel, sebagaimana adanya, tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil generalisasi Sugiyono 2001. Statistik deskriptif tersebut dapat berupa penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, piktogram, perhitungan modus, median, mean, simpangan baku standar deviasi, serta perhitungan persentase.

4.6.2. Analisis Korelasi dan Regresi Linear Berganda

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh dari variabel independen penelitian, yaitu harga jual lada di tingkat petani X 1 , 66 peluang usaha lain X 2 , dan teknologi budidaya lada petani X 3 , secara bersamaan, terhadap variabel dependen, yaitu produksi lada Y. a. Asumsi-asumsi Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi untuk menggunakan analisis korelasi dan regresi berganda ini antara lain Mason dan Lind 1999: i. Terdapat hubungan linear antara variabel independen dan variabel dependen. ii. Variabel dependen harus bersifat kontinu, dan paling tidak berskala selang interval. iii. Keragaman residu selisih nilai pengamatan dan pendugaan harus sama untuk semua nilai pendugaan Y Y ′, dan nilai-nilai residu ini menyebar normal, dengan rata-rata 0. Jika terjadi perbedaan, maka hal tersebut mengindikasikan terjadinya homoskedastisitas. Uji statistik tersendiri dapat dilakukan untuk mendeteksi homoskedastisitas. iv. Pengamatan berurutan terhadap variabel dependen tidak berkorelasi. Jika terdapat korelasi, maka disebut autokorelasi. Autokorelasi sering terjadi sewaktu data dikumpulkan menurut periode-periode waktu. Uji statistik tersendiri dapat dilakukan untuk mendeteksi autokorelasi. v. Kaidah kuadrat terkecil OLS atau Ordinary Least Square Kaidah kuadrat terkecil berfungsi untuk menghasilkan garis lurus linear dengan kesesuaian terbaik. Menurut Mason dan Lind 1999, dalam prakteknya ketepatan asumsi- asumsi ini tidak selalu mungkin diterapkan dalam masalah korelasi dan regresi linear berganda, yang melibatkan iklim bisnis yang selalu berubah. Teknik statistika ini, nampaknya bekerja baik, sekalipun satu atau lebih asumsi- asumsinya dilanggar. Sekalipun jika nilai-nilai pada persamaan regresi linear berganda sedikit “salah”, pendugaan yang berdasarkan persamaan tersebut, akan lebih dekat daripada dengan cara lain manapun yang bisa digunakan. b. Bentuk umum persamaan regresi linear berganda Bentuk umum dari persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut: