mengalahkan atau menguasai pohon-pohon yang lebih rendah dan merupakan jenis-jenis pohon yang mencirikan masyarakat hutan yang bersangkutan.
2.4 Biodiversitas Biodiversity
Biodiversitas atau keanekaragaman hayati merupakan istilah yang menyatakan terdapatnya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah dan
sifat dari derajat keanekaragaman alam, yang mencakup jumlah maupun frekuensi ekosistem dan spesies maupun gen yang ada di dalam wilayah tertentu. Menurut
Undang-Undang No. 5 Tahun 1994 tentang konvensi PBB mengenai keanekaragaman hayati, pengertian biodiversitas adalah keanekaragaman di antara
daratan, lautan dan ekosistem akuatik lainnya serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragaman di dalam spesies, antara spesies dan
ekosistem Soemarwoto 2001. Selain itu keanekaragaman hayati merupakan jumlah jenis yang dapat ditinjau dari tiga tingkat keragaman alamiah, termasuk
jumlah dan frekuensi ekosistem, spesies atau gen dalam suatu kumpulan. Adapun tingkatan keanekaragaman hayati adalah sebagai berikut: 1. Keanekaragaman
genetik; 2. Keanekaragaman spesies; dan 3. Keanekaragaman ekosistem Mc Neely 1992.
Kekayaan floristik merupakan bagian dari keanekaragaman hayati yang sangat erat kaitannya dengan kondisi lingkungan, seperti iklim, tanah, cahaya,
dimana faktor tersebut membentuk tegakan hutan yang klimaks Mueller- Dombois dan Ellenberg 1974. Keanekaragaman mengarah ke keanekaragaman
jenis yang dapat diukur melalui jumlah jenis di dalam suatu komunitas dan melalui kelimpahan relatif jenis tersebut. Aspek yang terdapat di dalam
keanekaragaman jenis adalah jumlah jenis yang akan menuju ke kekayaan jenis richness sedangkan kelimpahan relatif akan menuju ke kesamaan jenis eveness
atau equitability Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau
sekitar 17.508 terdiri dari pulau-pulau besar dan pulau-pulau kecil. Dengan jumlah pulau yang banyak, ukuran pulau, umur dan karateristik ekologis yang
bervariasi menyebabkan tingginya tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga dicirikan oleh tingginya tingkat endemisme untuk
seluruh tingkat organisme Haryanto 1995. Saat ini telah terjadi pengurangan keanekaragaman hayati yang sangat besar. Hal ini dapat terjadi dalam bentuk
kepunahan jenis maupun variasi jenis hewan dan tumbuhan tertentu. Penyebab kepunahan ini bermacam-macam antara lain karena berkurangnya luas habitat,
rusaknya habitat, eksploitasi yang berlebihan, dan penggunaan teknologi yang tidak bijaksana. Kepunahan dapat juga terjadi karena kerusakan habitat walaupun
luasnya tidak berkurang, seperti berubahnya hutan menjadi alang-alang Soemarwoto 2001.
2.5 Komposisi dan Struktur Tegakan