Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Mengusahakan

131 perdagangan, menambang timah, dan sebagainya, selain tetap mengusahakan lada. Perilaku responden petani lada yang melakukan usaha lain di luar mengusahakan lada juga disebabkan oleh beberapa faktor lain. Para responden menuturkan bahwa harga jual lada yang rendah dan banyaknya serangan hama dan penyakit pada tanaman lada, membuat mereka tidak lagi menanam lada dengan pola tanam bergilir bertahap dan dalam jumlah yang besar, sehingga produksi tanaman lada pun tidak lagi diperoleh secara kontinu dan dalam jumlah yang lebih sedikit. Akan tetapi mereka tetap mengusahakan lada. Alasannya karena mengusahakan lada sudah menjadi budaya masyarakat petani pekebun yang ada di Bangka dan sudah dilakukan turun-temurun. Selain itu, mereka tetap berjaga-jaga untuk mengantisipasi jika suatu saat terjadi kenaikan harga, seperti yang pernah terjadi di tahun 1997, dimana harga jual lada pernah mencapai Rp 100.000 per kg. Prinsip yang dipegang oleh petani dalam mengusahakan lada adalah Biak Sedikit, yang Penting Ade, yang artinya walaupun sedikit, tanaman lada harus tetap diusahakan. Karakteristik responden berdasarkan jumlah usaha diversifikasi usaha yang mereka lakukan dapat dilihat selengkapnya pada Tabel 36. Tabel 36. Karakteristik Responden Menurut Diversifikasi Usaha No Usaha Jumlah Orang Persentase 1. Kebun lada dan nenas 1 3,33 2. Kebun lada dan karet 5 16,67 3. Kebun lada, karet, dan kelapa sawit 11 36,67 4. Kebun lada, karet, dan peternakan ayam 1 3,33 5. Kebun lada, karet, dan penambangan timah 1 3,33 6. Kebun lada, karet, sayuran, dan penampung karet 1 3,33 7. Kebun lada, karet, kelapa sawit, dan peternakan ayam 2 6,67 8. Kebun lada, karet, kelapa sawit, dan sayuran 1 3,33 9. Kebun lada, karet, kelapa sawit, dan perdagangan 2 6,67 10. Kebun lada, karet, kelapa sawit, dan padi ladang 2 6,67 11. Kebun lada, karet, kelapa sawit, dan penambangan timah 1 3,33 12. Kebun lada, karet, perdagangan, dan penambangan timah 1 3,33 13. Kebun lada, karet, kelapa sawit, nenas, dan peternakan ayam 1 3,33 Total 30 100 Keterangan: Data di Tahun 2009 132 Tabel 36 menggambarkan bahwa kombinasi peluang usaha yang paling banyak dilakukan oleh responden adalah mengusahakan lada, karet, dan kelapa sawit secara bersamaan, yaitu yang dilakukan oleh 11 orang atau 36,67 persen dari seluruh responden sampel. Selain itu, terdapat satu orang responden yang menjalankan lima usaha sekaligus, yaitu usaha kebun lada, karet, kelapa sawit, nenas, dan peternakan ayam. Berdasarkan data juga dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar responden, yaitu 96,67 persen dari seluruhnya 29 orang, memiliki usaha kebun lada dan karet.

6.1.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Kepemilikan Lahan

Karakteristik responden petani lada berdasarkan kepemilikan lahan pertanian yang dikelola atau diusahakan dapat dilihat pada Tabel 37. Tabel 37. Karakteristik Responden Menurut Status Kepemilikan Lahan No Status Kepemilikan Lahan Jumlah Orang Persentase 1. Milik sendiri 26 86,67 2. Menumpang tanah HTI Hutan Tanaman Industri 3 10 3. Menumpang tanah negara 1 3,33 Total 30 100 Tabel 37 menunjukkan bahwa 86,67 persen dari seluruh responden sampel sudah memiliki lahan sendiri. Hanya 13,33 persen yang mengusahakan komoditi pertaniannya di areal lahan bukan milik sendiri. Oleh sebab itu, secara umum dapat dikatakan bahwa responden tidak akan mengalami kesulitan usaha, khususnya dalam hal kepemilikan lahan.

6.2. Analisis Deskriptif

6.2.1. Analisis Deskriptif Variabel Produksi

Secara agregat, luas areal tanam lada di Kabupaten Bangka mengalami penurunan, khususnya jika dilihat dari tren sembilan tahun, dari tahun 2001-2009. Keadaan tersebut dapat lebih jelas dilihat pada Gambar 14.