Kelayakan usaha berdasarkan Net Present Value, Benefit-Cost Ratio,
103 Hasil analisis pendapatan dan pembiayaan pada bagian sebelumnya
menjadi output utama dalam analisis NPV, BC ratio, dan IRR tersebut. Parameter NPV, BC ratio, dan IRR memberi sudut pandang berbeda dalam analisis,
sehingga menopang satu sama lain untuk meningkatkan ketepatan analisis kelayakan. Berdasarkan Tabel 5, usaha perikanan pancing tonda, payang, jaring
insang hanyut JIH, sero, pukat pantai, bubu, dan trammel net nilai NPV yang positif, yaitu masing-masing bernilai Rp. 114.276.710, Rp. 22.987.942,
Rp.95.748.768, Rp.384.913.697, Rp.94.694.920, Rp.5.682.810, dan Rp. 2.691.128. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa jika ketujuh usaha perikanan
tangkap tersebut dikembangkan pada suku bunga yang berlaku 6,25 maka akan dapat memberikan pendapatan bersih sejumlah nilai tersebut kepada nelayan
penggunanya selama masa pengoperasian, yaitu selama 9 tahun. Jaring insang tetap JIT, jaring insang lingkar JIL, bagan tancap, bagan
perahu, jermal, dan pukat udang mempunyai nilai NPV yang negatif. Hal ini menunjukkan bahwa ke enam usaha perikanan tangkap ini membawa kerugian
bagi nelayan bila terus dikembangkan. Kerugian tersebut mungkin tidak akan tampak selama pengoperasiannya karena nelayan masih dapat menghidupi
keluarganya dari usaha perikanan tangkap tersebut, tetapi dalam jangka panjang akan berdampak jelas, misalnya nelayan tidak bisa membeli peralatan yang
dibutuhkan untuk melaut, atau nelayan akan semakin sulit memperbaiki alat tangkap dan tidak bisa berinvestasi lagi untuk mengadakan alat tangkap yang
baru. Pada Tabel 5, nilai NPV berbeda untuk setiap usaha perikanan tangkap
selain karena skala pengusahaan yang berbeda-beda juga mungkin karena produktivitas dari usaha perikanan tangkap tersebut juga berbeda. Hasil analisis
BC ratio dan IRR dapat meng cross check hal ini. Berdasarkan hasil analisis BC ratio, maka ketujuh alat tangkap yang NPV-nya positif dan mempunyai nilai BC
ratio 1 mengindikasikan bahwa produktivitas semua usaha perikanan tangkap tersebut masih positif. Nilai BC ratio tertinggi dimiliki oleh usaha perikanan sero
dengan nilai 2,35. Nilai 2,35 menunjukkan bahwa usaha perikanan tangkap sero dapat memberikan manfaat atau pendapatan berarti bagi nelayan penggunanya,
yaitu 2,35 kali lebih besar daripada jumlah pembiayaan yang dikeluarkan selama
104 masa pengoperasian sero. Pukat pantai mempunyai nilai BC ratio sekitar 1,09,
yaitu dapat memberi manfaat atau pendapatan berarti bagi nelayan penggunanya sekitar 1,09 kali lebih besar daripada jumlah pembiayaan yang dikeluarkan selama
masa pengoperasian pukat pantai. Bila melihat hasil analisis sebelumnya, pukat pantai memberikan
pendapatan paling besar dibandingkan usaha perikanan tangkap lainnya di Kabupaten Belitung Gambar 25, tetapi karena pembiayaannya juga paling besar
Gambar 29, maka manfaat yang akan diberikannya menjadi tidak begitu berarti. Sero dan pancing tonda memberi manfaat lebih besar bagi nelayan penggunanya
daripada pukat pantai. Terkait dengan hal ini, maka biaya operasi pukat pantai tersebut perlu lebih ditekan sehingga keberadaannya lebih terasa bagi kehidupan
masyarakat di Kabupaten Belitung. Bila melihat nilai IRR nya, maka sero, pancing tonda, dan bubu
mempunyai nilai IRR paling baik, yaitu masing-masing 76,36 ; 70,34 ; dan 43,44 . Untuk bubu misalnya, dengan nilai IRR 43,44 menunjukkan bahwa
menginvestasikan uang pada usaha perikanan bubu akan mendatangkan keuntungan jauh lebih tinggi, yaitu sebesar 43,44 per tahun, daripada
menyimpan uang di bank yang hanya mendapatkan suku bunga sebesar 6,25 per tahun. Mengingat biaya untuk investasinya relatif kecil, yaitu sebesar Rp.
1.779.781, maka bubu ini dapat menjadi alternatif pilihan usaha perikanan tangkap yang utama bagi keluarga nelayan kecil dengan modal terbatas di
Kabupaten Belitung. Berbeda dengan bubu, ada enam usaha perikanan tangkap lainnya dengan
IRR di bawah 6,25 suku bunga bank yang berlaku, maka menginvestasikan uang pada usaha perikanan jaring insang tetap JIT, jaring insang lingkar JIL,
bagan tancap, bagan perahu, jermal, dan pukat udang tidak menjadi pilihan yang baik karena manfaatnya lebih rendah daripada suku bunga bank yang berlaku.
Terkait dengan ini, maka mendiamkan uang di bank masih lebih baik daripada menjalankan usaha jaring insang tetap JIT, jaring insang lingkar JIL, bagan
tancap, bagan perahu, jermal, dan pukat udang. Nilai IRR yang di bawah 6,25 dan bahkan ada yang negatif memberi indikasi nyata tentang hal tersebut.
105 Nilai NPV, BC ratio dan IRR tersebut memberi panduan untuk pemilihan
usaha perikanan tangkap yang tepat, dan hal ini sangat berguna terutama untuk mengembangkan potensi dan komoditas unggulan pada perikanan daerah secara
berkelanjutan. Hal ini karena hanya usaha perikanan tangkap yang layak secara finansial yang dapat berkembang baik dan bertahan lebih lama.