Pengembangan kebijakan terkait ekonomi regional
148 Berdasarkan Tabel 23, ekonomi regional mempunyai pengaruh tidak
langsung indirect effect dengan komponen lainnya dalam interaksi micro-macro link. Sedangkan pengaruh langsung direct effect terjadi hanya terhadap empat
komponen, yaitu kebijakan nasional, service base, resource base, dan wilayah basis. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi regional akan menentukan
perkembangan komponen lainnya dalam pembangunan perikanan tangkap Kabupaten Belitung, meskipun hal itu tidak terjadi atau dirasakan secara
langsung. Hal ini wajar karena menurut Nataatmadja 1991, kondisi ekonomi
yang dimiliki merupakan penentu utama setiap orang untuk berbuat dan mengambil keputusan dalam hidupnya termasuk dalam mendukung suatu kegiatan
pembangunan kawasan. Terlepas dari itu, pengaruh langsung tetap diberi perhatian serius karena
akan langsung dirasakan setiap pengaruh tersebut diberikan. Bila mengacu kepada Tabel 23, pengaruh langsung ekonomi regional Bangka Belitung terhadap
kebijakan nasional merupakan pengaruh paling besar namun bersifat negatif, yaitu dengan koefisien sekitar -17.072. Pengaruh makro ini memberi indikasi
bahwa kondisi ekonomi regional di Provinsi Bangka Belitung saat ini mempunyai potensi menghambat terhadap beberapa kebijakan dari pusat. Hal ini mungkin
karena Provinsi Bangka Belitung termasuk provinsi muda baru terbentuk di Indonesia, sehingga banyak terjadi penyesuaian kebijakan dalam rangka
peningkatan status wilayah dari kabupaten menjadi provinsi. Namun apakah pengaruh ekonomi regional tersebut mempunyai dampak serius di kawasan,
ataukah justru pengaruh terhadap komponen lainnya yang berdampak serius dan signifikan, Tabel 24 tentang probabilitas menunjukkan hal tersebut.
Tabel 24 Probabilitas pengaruh interaksi link ekonomi regional
Link Estimate
S.E. C.R.
P Label
Ser Base --
Ekonomi_Regional Babel
0.555 0.156
3.56 par-5
Wilayah Basis -- Ekonomi_Regional
Babel 0.255
0.408 0.624 0.533 par-13
Res Base -- Ekonomi_Regional
1 Fix
149 Babel
Kebijakan_ Nasional
-- Ekonomi_Regional
Babel -17.072 289.418 -0.059 0.953 par-30
Berdasarkan Tabel 24, pengaruh ekonomi regional Provinsi Bangka Belitung terhadap kebijakan nasional bersifat tidak signifikan karena mempunyai
probabilitas P 0,05, yaitu sekitar 0,953. Hal ini berarti bahwa pengaruh langsung dengan koefisien -17,072 tersebut tidak berdampak nyata mengganggu
ekskalasi nasional di kawasan, sehingga pengembangan kebijakan terkait tidak perlu difokuskan pada pemulihan ekses kegiatan ekonomi yang berhubungan
dengan pelaksanaan kewenangan pusat dan daerah. Pada daerah pemekaran termasuk di Provinsi Bangka Belitung yang baru terbentuk, berbagai penyesuaian
sangat lumrah terjadi Roger, 1990 dan Elfindri, 2002, dan penyesuaian tersebut tidak bisa disamakan dengan provinsi yang pelaksanaan kewenangan dan
kebijakan sudah stabil. Pengaruh ekonomi regional Provinsi Bangka Belitung hanya berpengaruh
signifikan terhadap basis komponen jasa penunjang service base. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan sektor jasa seperti jasa pelabuhan, jasa
penerbangan, jasa komunikasi, dan lainnya sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi regional Provinsi Bangka Belitung. Dalam kaitan ini, maka kebijakan
strategis yang dianggap terkait ekonomi regional ini adalah perlu diciptakannya kondisi yang kondusif untuk terlaksananya kegiatan pelayanan jasa di kawasan,
baik jasa pelabuhan, transportasi udara, darat, dan laut, jasa komunikasi, dan jasa pelayanan lainnya. Secara langsung terkait ekonomi, hal ini dapat dilakukan
dengan menciptakan produk kualitas terbaik yang bisa dilepas ke pasar nasional dan global, pemberian jaminan usaha kepada investor terutama yang berasal dari
luar untuk menggerakkan aktivitas ekonomi terutama di sektor di kawasan, meningkatkan intensitas perdagangan antar daerah dalam regional Provinsi
Bangka Belitung, mengintensifkan kegiatan promosi potensi daerah terutama di sektor perikanan kepada masyarakat luas, dan lainnya. Bila hal ini dapat
dilakukan, tentu akan memberi peluang untuk lebih berkembanganya kegiatan jasa penunjang terutama di bidang transportasi dan komunikasi.
150 Menurut Cochrane 2002 secara jangka panjang, perkembangan sektor jasa
penunjang akan memberi feedback yang nyata bagi ekonomi regional karena aktivitas ekonomi apapun yang dikembangkan akan selalu mendapatkan
kemudahan dalam pelayanan oleh sektor jasa penunjang yang memadai. Pengiriman produk perikanan hasil tangkap pancing tonda, payang, jaring insang
hanyut JIH, sero, pukat pantai, bubu, dan trammel net dapat dilakukan dengan mudah karena transportasinya lancar, kesepakatan transaksi via telepon, internet,
dan bank juga semakin mudah dilakukan termasuk di wilayah pelosok karena jaringan komunikasinya lancar. Kebijakan yang memberi ruang luas bagi
berkembangnya kegiatan pelayanan jasa penunjang sangat memungkinkan untuk terwujudnya hal tersebut dalam mendukung pembangunan perikanan tangkap di
kawasan.