Stok sumber daya ikan pelagis kecil
82 Gambar 16
Hubungan upaya penangkapan dengan CPUE ikan pelagis kecil di perairan Kabupaten Belitung
Berdasarkan Gambar 15, potensi maksimum lestari Maximum Sustainable YieldMSY sumber daya ikan pelagis kecil di Kabupaten Belitung sekitar 7237,78
ton setiap tahunnya, sedangkan upaya penangkapannya yang optimum F opt sekitar 78654 unit. Lampiran 12 menyajikan hasil analisis lengkap terkait
produksi, upaya penangkapan, CPUE dan MSY sumber daya ikan pelagis kecil di Kabupaten Belitung.
Gambar 17 Perilaku produksi dan upaya penangkapan setiap alat tangkap ikan
pelagis kecil di Kabupaten Belitung
Y = -0.000001X+0.18404
83 Gambar 17 menyajikan perilaku produksi dan upaya penangkapan setiap
alat tangkap ikan pelagis kecil di Kabupaten Belitung yang bisa dikontrol dengan MSY dan F Optimum tersebut. Produksi tahunan rata-rata ikan pelagis kecil di
Kabupaten Belitung selama periode 10 tahun terakhir sekitar 5613,43 ton. Bila nilai tersebut dihubungkan dengan nilai potensi maksimum lestari Maximum
Sustainable YieldMSY maka tingkat pemanfaatan sumber daya ikan pelagis kecil di Kabupaten Belitung sekitar 77,56 . Hal ini menunjukkan bahwa masih ada
peluang untuk pengembangan lebih lanjut sistem perikanan terpadu di perairan Kabupaten Belitung. Dengan produksi ikan pelagis kecil pada tahun 2009 sekitar
6582,60 ton, masih terdapat kemungkinan untuk lebih ditingkatkan lagi sebesar 10 – 20 per tahun pada tahun-tahun berikutnya. Slope kemiringan hubungan
upaya penangkapan dengan CPUE ikan pelagis kecil yang bernilai -0,000001 memberi ruang untuk pengembangan tersebut, dimana dampak penangkapan
intensif terhadap penurunan hasil tangkapan tidak begitu besar slope landai. Bila dibandingkan dengan sumber daya ikan pelagis besar, maka pemanfaatan stok
sumber daya ikan pelagis kecil masih tergolong rendah, yang berarti peluang pengembangannya di perairan Kabupaten Belitung tidak sebaik ikan pelagis besar.
Terkait dengan hal ini, meskipun pemanfaatan sumber daya ikan pelagis kecil masih dapat ditingkatkan, namun menurut Kimker 1994
harus dikontrol dengan baik sehingga pemanfaatan tersebut terus berkelanjutan di kemudian hari.