Pengembangan kebijakan terkait trade produk
144 pemasaran hasil-hasil perikanan tangkap. Sebab perdagangan hasil ini yang akan
mempengaruhi bagaimana meningkatkan kesejahteraan nelayan, sekaligus meningkatkan penghasilan daerah tingkat kabupaten. Terlebih pengembangan
kebijakan tersebut terkait dengan perdagangan yang dapat mencakup sistem perdagangan di dalam negeri dan di luar negeri, serta kebijakan yang
mempermudah dalam pelaksanaannya Somantri dan Nikijuluw, 2007. Tabel 21 menyajikan koefisien pengaruh langsung direct effect, pengaruh
tidak langsung indirect effect, dan pengaruh total total effect dalam interaksi link trade produk.
Tabel 21 Koefisien pengaruh langsung, tidak langsung, dan pengaruh total dalam interaksi link trade produk
Komponen Direct Effects
DE Indirect
Effects IE Total Effects
TE
Trade -0.968
-0.968 Kebijakan_Nasional
-1.006 -1.006
Ekonomi_Regional Babel 1.846
-1.787 0.059
Usaha_Perikanan_Belitung 0.4
0.4 Fiskal
-1.006 -1.006
Growth 1.000
-0.968 0.032
X3 0.151
0.151 X6
-0.08 -0.08
X5 -0.289
-0.289 Moneter
-1.094 -1.094
Ser Base 0.033
0.033 Res Base
0.059 0.059
Wilayah Basis -0.758
-0.758 X1
-0.115 -0.115
X2 0.17
0.17 X4
0.4 0.4
Berdasarkan Tabel 21, pengaruh trade produk sebagian besar bersifat tidak langsung indirect effect. Pengaruh tidak langsung terhadap ekonomi regional
Bangka Belitung merupakan yang paling tinggi diantara komponen lainnya, yaitu dengan koefisien -1,787. Hal ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung
pemasaran produk perikanan Kabupaten Belitung dapat membawa ekses negatif bagi perekonomian regional di lokasi. Dalam lingkup regional, perkembangan
perikanan tersebut bisa menjadi pesaing bagi sektor ekonomi lainnya seperti
145 pertambangan dan pariwisata di kawasan tersebut, sehingga perhatian pemerintah
dan masyarakat beralih ke perikanan dan sektor lainnya ditinggalkan. Secara ekonomi, sektor yang tidak berkembang dan ditinggalkan merupakan suatu
kerugian bagi pengembangan ekonomi kawasan secara keseluruhan Glass, 1991, dan kondisi trade-off ekonomi seperti ini kurang disukai.
Dalam lingkup internal perikanan, ekses negatif tersebut dapat terjadi, misalnya pemasaran produk timpang, dimana produk pancing tonda, sero dan
jaring insang hanyut JIH karena skalanya yang besar, dapat lebih cepat berkembang dan punya pengumpul yang pasti. Tentu hal ini dapat menimbulkan
kecemburuan pada usaha perikanan yang lebih kecil lainnya seperti bubu yang kemudian menjadi sumber konflik antar nelayan dan ancaman bagi perekonomian.
Hal-hal seperti ini perlu dihindari sehingga keberlanjutan kegiatan perikanan tangkap di lokasi dapat dipertahankan.
Terlepas dari pengaruh negatif tersebut, dari analisis koefisien pengaruh langsung, tidak langsung dan pengaruh total dalam interaksi link pengaruh trade
produk, yang dapat dilihat pada Tabel 21, ternyata trade berpengaruh positif dan langsung terhadap ekonomi regional Bangka Belitung, yaitu dengan koefisien
1,846. Pengaruh langsung lainnya dari trade adalah terhadap growth pertumbuhan dari trade perdagangan itu sendiri, yaitu dengan koefisien 1,000.
Tabel 22 menyajikan probabilitas pengaruh interaksi link trade produk di Kabupaten Belitung.
Tabel 22 Probabilitas pengaruh interaksi link trade produk
Link Estimate
S.E. C.R.
P Label
Growth -- Trade
1 Fix
Ekonomi_Regional Babel
-- Trade 1.846
0.625 2.952
0.003 par-22
Bila melihat Tabel 22, maka pengaruh positif langsung trade terhadap ekonomi regional Bangka Belitung bersifat signifikan P = 0,003. Hal ini berarti,
disamping ada dampak negatif, pengembangan trade perikanan di Kabupaten Belitung memberi manfaat yang besar dan terasa secara jelas bagi perbaikan
146 ekonomi masyarakat di regional Bangka Belitung. Usaha perikanan tangkap yang
dijalankan dengan baik di Kabupaten Belitung dapat secara nyata mengangkat perekonomi regional. Hal ini dapat dipahami karena Kabupaten Belitung
merupakan penghasil utama tertinggi produk perikanan di regional Provinsi Bangka Belitung, dimana pada 2008 nilai produksinya mencapai Rp
441.500.690.000. Kabupaten lain berada di bawahnya, antara lain adalah Kabupaten Bangka Selatan dan Kabupaten Belitung Timur masing-masing dengan
nilai produksi Rp 332.758.115.000 dan Rp 284.638.410.980 pada tahun 2008. Terhadap growth, trade tidak memberi pengaruh signifikan.
Terkait dengan hal ini, maka kebijakan dalam hal trade produk harus dilakukan dengan mengembangkan jalur-jalur perdagangan produk perikanan
yang permanen dan jangka panjang, dimana Pemerintah Daerah harus mengambil peran lebih, tidak hanya sebagai pengawas perdagangan produk, tetapi juga bisa
membuat Memorandum of Understanding MoU atau kesepakatan perdagangan produk dengan pasar-pasar strategis seperti dengan Singapura, Batam, dan
Jakarta. Menurut Panorel 2000 dan Muchtar 1985, jalur dan tujuan perdagangan yang permanen penting agar semua usaha perikanan yang ada baik
besar maupun kecil mempunyai kepastian pasar terhadap produk perikanan yang dihasilkannya. Pemerintah Daerah kemudian secara intensif mensosialisasikan
standar dan ketentuan penanganan produk yang dipersyaratkan. Bila hal ini bisa dilakukan, maka potensi perikanan regional seperti dari Kabupaten Bangka
Selatan, Kabupaten Belitung Timur dan lainnya dapat ditarik untuk memanfaatkan jalur perdagangan tersebut.
Bila demikian, maka sektor perikanan Kabupaten Belitung secara nyata dapat menjadi penggerak tumbuhnya ekonomi regional yang berbasis perikanan di
kawasan. Dengan didukung oleh pengertian yang mendalam tentang peran sektor perikanan ini dan kualitas SDM yang semakin baik, maka secara jangka panjang,
perkembangan ekonomi di sektor perikanan tersebut tidak lagi menjadi penghambat perkembangan sektor lain, tetapi mendukung kegiatan ekonomi
lainnya terutama di sektor pariwisata. Jalur perdagangan dan transportasi yang semakin aktif, ekonomi masyarakat dari sektor perikanan yang semakin
berkembang akan meningkatkan minat masyarakat dan wisatawan luar untuk
147 berlibur dan memanfaatkan potensi wisata yang ada di kawasan Kabupaten
Belitung, ini terlihat dengan mulai banyaknya pemilik modal membangun hotel dan fasilitas yang memadai untuk keperluan parawisata, apalagi pantai-pantai
yang terdapat di pesisir Kabupaten Belitung mempunyai keindahan tersendiri dengan pasir putihnya yang membentang sepanjang pantai.