Matriks Penelitian Terdahulu di Kabupaten Belitung

43 Merumuskan prioritas strategi dan program peningkatan peranan pelabuhan perikanan Program Jangka Pendek: 1 Menetapkan prioritas program kerja yang disesuaikan dengan kemampuan pembiayaan, antara lain rencana penambahan panjang dermaga dan pengembangan fasilitas layanan lainnya 2 Menyusun prosedur operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Tanjung Pandan antara lain berupa pengaturan bongkar muat dan sandar kapal serta pengelolaan pelelangan ikan 3 Mengevaluasi program dan kegiatan yang selama ini kurang mengarah pada program strategi yang direkomendasikan seperti pengadaan kapal pancing ukuran 5 GT dan pengadaan kapal pengawas ukuran 5 GT 4 Menyusun rencana kegiatan pendidikan dan pelatihan guna peningkatan kualitas sumberdaya manusia aparat dan nelayan 5 Menyusun standar dan prosedur baku agar memenuhi semua kriteria sebagai Pelabuhan Perikanan Nusantara 6 Sosialisasi peraturan perundang- undangan dan program kerja 7 Membangun jaringan informasi dan komunikasi bagi Stake Holder di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tanjung Pandan. Program Jangka Menengah : 1 Membangun dan mengembangkan kapasitas layanan fasilitas pelabuhan perikanan terutama penambahan panjang dermaga, pembangunan Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan LPPMHP, fasilitas layanan air bersih, penyediaan es dan penyediaan bahan bakar minyak 2 Mengoptimalkan pemanfaatkan kawasan pelabuhan melalui penyusunan zonasi tata ruang kawasan pelabuhan 3 Mengintensifkan usaha perbaikan mutu hasil perikanan melalui sosialisasi dan kemudahan pelayanan pembinaan mutu hasil perikanan agar jumlah kegiatan pengiriman ikan antar pulau dan ekspor 44 meningkat 4 Menerapkan aturan yang jelas dan tegas terhadap pelaksanaan kegiatan pelelangan ikan, sehingga setiap ikan hasil tangkapan bisa melalui prosedur pelelangan 5 Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi aparat dan nelayan 6 Mengintensifkan arus informasi dan komunikasi antar Stake Holder di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tanjung Pandan antara lain melalui penyusunan sis tem dan penyediaan sarana informasi dan komunikasi 7 Memprioritaskan penambahan kapal perikanan berukuran lebih dari 5 GT dan kemampuan melaut lebih lama dan lebih jauh guna memanfaatkan potensi perikanan yang optimal di Laut Cina Selatan. Program Jangka Panjang : Membangun dan mengembangkan kapasitas layanan fasilitas pelabuhan perikanan antara lain melalui usaha yang berkelanjutan dari penambahan panjang dermaga, mengintensifkan pemanfaatan Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan LPPMHP, pengembangan fasilitas layanan air bersih, penyediaan es dan penyediaan bahan bakar minyak 2 Mengupayakan penambahan luas kawasan pelabuhan melalui dukungan Rencana Umum Tata Ruang RUTR kabupaten Belitung dari pemerintah daerah kabupaten Belitung 3 Menyusun standar dan prosedur baku guna meningkatkan peranan Pelabuhan Perikanan Nusantara Tanjung Pandan agar bisa meningkatkan status dan memenuhi kriteria sebagai Pelabuhan Perikanan Samudera 4 Pengendalian pemanfaatan sumberdaya perikanan pada daerah-daerah yang sudah padat tangkap terutama di sekitar pantai perairan Belitung melalui identifikasi daerah-daerah yang sudah mengalami padat tangkap 45 Marwan Syaukani2009 Model Jaringan Industri Perikanan Tangkap di Wilayah Kepulauan menentukan status sentra industri dalam suatu jaringan industri Pulau Belitung berstatus sebagai penyedia jasa utama, Pulau Mendanau dan Pulau Seliu sebagai penyedia jasa antara server sedangkan Pulau Gersik dan Pulau Sumedang sebagai sumber bahan baku client menyusun model jaringan industri perikanan tangkap di wilayah kepulauan yang efesien dan menyusun strategi pengelolaan industri perikanan tangkap pada masing- masing pulau industri perikanan tangkap di Kabupaten Belitung diarahkan pada pengembangan setiap sentra industri sesuai dengan status dalam jaringan industri yang optimum. Herman2008Analis is Perkembangan Produksi Perikanan Pada Sub Sektor Perikanan Tangkap Laut di Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung 2001-2006 untuk mengetahui perkembangan jumlah produksi perikanan serta variabel-variabel yang mempengaruhi Jumlah Produksi perikanan tangkap seperti jumlah alat tangkap, jumlah nelayan, jumlah kapal perkembangan dari jumlah produksi perikanan tangkap di provinsi kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2001-2006 sebesar 133.135.785 Kg tahun atau dengan rata-rata 2,25 , dan variabel– varibel yang mempengaruhi produksi perikanan ialah Variabel X1 Jumlah alat tangkap berpengaruh negatif terhadap jumlah produksi perikanan dengan nilai -519.200,1, variabel X2 Jumlah Nelayan berpengaruh negatif terhadap Y sebesar -2.025.992, dan variabel X3 Jumlah kapal memiliki pengaruh positif terhadap jumlah produksi perikanan sebesar 1.881.048, sedangkan X4 jumlah Rumah Tangga Perikanan memiliki pengaruh negatif -4.201.223 terhadap jumlah produksi perikanan 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kabupaten Belitung yang meliputi wilayah laut dan pesisir. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sijuk, Kecamatan Tanjung Pandan, Kecamatan Badau, dan Kecamatan Membalong. seperti tampak pada Gambar 2. Gambar 2 Lokasi penelitian Penelitian lapangan dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan November 2009, dan tahap kedua dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2010. Keterangan: 1. Kec. Sijuk 2. Kec. Tanjung Pandan 3. Kec. Badau 4. Kec. Membalong Sumber: Wibisono, et al, 1999 48

3.2 Tahap Penelitian Lapangan

Penelitian awal dilakukan pada bulan Oktober sampai November 2009, dan mendapatkan informasi awal tentang keragaan perikanan yang difokuskan pada pengumpulan data jenis alat tangkap, armada, skala usaha, pemasaran, evaluasi fungsionalitas, dan aksesibilitas dari pelabuhan perikanan di Kabupaten Belitung. Penelitian tahap kedua dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2010, untuk melengkapi data sebagai input analisis micro-macro link MML dan kelembagaan yang penelitiannya lebih difokuskan pada persepsi stakeholders terkait di Kabupaten Belitung melalui wawancara yang difokuskan pada masalah perumusan kebijakan pengembangan perikanan di Kabupaten Belitung.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, pengamatan langsung, dan survei ke instansilembaga terkait dan lokasi penelitian. Pengamatan langsung yang dilakukan meliputi kondisi fisik lokasi penelitian meliputi lokasi dan fisik PPPPI, fasilitas pokok, fasilitas fungsional, fasilitas penunjang, aksesibilitas menuju PPPPI, jaringan telekomunikasi, air bersih dan listrik, pengamatan aktivitas kegiatan perikanan meliputi kegiatan bongkar dan penanganan ikan hasil tangkapan nelayan, proses pelelangan, distribusi dan pemasaran, kegiatan kapal dan nelayan selama di PPPPI, serta ketersediaan bahan bakar dan perbekalan lainnya selama pelayaran, serta pengamatan terhadap keberadaan dan aktivitas lembaga-lembaga perikanan di Kabupaten Belitung meliputi keberadaan dan peran lembaga-lembaga perikanan di lokasi penelitian dan efektivitas lembaga tersebut dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan pemerintah serta penegakan hukumnya. Wawancara dilakukan kepada perwakilan stakeholders terkait yang meliputi nelayan, pedagangeksportir, konsumen, pengusaha industri pengolahan ikan, dinas perikanan, BAPPEDA, Pemda, Pengelola KUD, Tokoh Masyarakat dan LSM. Sedangkan wawancara pada sumber lain meliputi wawancara pada kelompok-kelompok tertentu untuk menghasilkan rumusan kebijakan pengembangan perikanan terpadu di Kabupaten Belitung yang tepat untuk 49 direkomendasikan. Jumlah responden dari setiap kelompok stakeholders tersebut ditetapkan 5 – 10 dari populasinya. Tabel 2 Mapping Research No Jenis Data Analisis Informasi 1 Data seri produksi ikan tangkap oleh nelayan di Kabupaten Belitung Analisis sumberdaya ikan Potensi dan stok sumberdaya ikan 2 Data seri produksi ikan tangkap oleh nelayan di Kabupaten Belitung Analisis Kelayakan Usaha NPV, BC ratio, IRR, ROI, dan PP Jenis usaha perikanan tangkap yang layak dan dapat dijadikan unggulan 3 Data potensi wilayah ketenagakerjaan Analisis Kewilayahan LQ, K, dan Delta N Mengetahui wilayah basis pengembangan usaha perikanan unggulan 4 Kebijakan mikro dan makro perikanan tangkap tingkat nasional, Provinsi Bangka Belitung dan Kabupaten Belitung Micro Macro Link Approach Mengetahui korelasi dan sinergi antara kebijakan perikanan tangkap di tingkat nasional dan daerah. Data sekunder yang berupa data-data statistik urut waktu time series atas landing produksi, harga per unit output harga ikan per Kg per tahun, indeks harga konsumen, PDRB Kabupaten Belitung dan data penunjang lainnya.

3.4 Analisis Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk mengkaji potensi dan memberikan gambaran mengenai kondisi perikanan berdasarkan keragaman data yang tersedia di Kabupaten Belitung. Pendekatan ini tidak dirancang untuk memprediksi dan mencari solusi optimal mengenai pengelolaan perikanan sebagaimana dapat dilakukan pada model bioekonomi, karena sifatnya yang statik dan cenderung bersifat agregat, pendekatan ini harus digunakan secara hati-hati karena secara implisit mengasumsikan beberapa penyederhanaan seperti kompleksitas interaksi antar komponen dalam perikanan serta asumsi mengenai penyederhanaan variasi di antara berbagai komponen yang dianalisis seperti variasi lokasi.Fauzi, 2010 Selain itu analisis deskriptif juga digunakan untuk mempelajari program serta