Pengganda Basis Pertumbuhan Tenaga Kerja di Wilayah Basis
117 Berdasarkan Tabel 9, terlihat bahwa trammel net merupakan sektor basis
yang mempunyai pengganda basis K paling rendah, yaitu 1,50. Hal ini menunjukkan bahwa usaha perikanan trammel net merupakan usaha perikanan
tangkap yang paling dominan di wilayah basisnya yaitu di Kecamatan Badau dibandingkan dengan enam usaha perikanan tangkap unggulan lainnya. Sekitar
66,67 dari usaha perikanan yang ada di Kecamatan Badau merupakan usaha perikanan trammel net Statistik DKP Kab. Belitung, 2009. Kondisi ini tentu
memberi dukungan yang sangat positif bagi pengembangan usaha perikanan trammel net di wilayah basis yang dipilih. Tenaga kerja nelayan yang
sebelumnya telah berprofesi sebagai nelayan trammel net tentu lebih mudah diarahkan bila ada program-program pengembangan yang terkait dengan trammel
net itu sendiri. Bila hal ini dapat berjalan baik, maka kontribusi Kecamatan Badau dalam menyediakan komoditas perikanan jenis udang dan biota laut lainnya tentu
sangat membantu bagi pembangunan perikanan di Kabupaten Belitung. Pukat pantai juga mempunyai nilai pengganda basis K yang rendah, yaitu
1,61, yang berarti pengembangan pukat pantai di Kecamatan Membalong juga mendapat dukungan penuh dari masyarakatnya. Hal ini terjadi karena sekitar
62,01 usaha perikanan tangkap yang dilakukan oleh nelayan merupakan jenis pukat pantai Statistik DKP Kab. Belitung, 2009. Sehingga pemilihan
Kecamatan Membalong sebagai wilayah basis bagi pengembangan pukat pantai merupakan keputusan yang sangat tepat, karena mereka melakukan penangkapan
ikan dengan mempergunakan pukat pantai hanya pada tempat tertentu saja, yang sudah dilakukan nelayan secara priodik dan berkelompok. Namun demikian,
karena pukat pantai mempunyai selektifitas yang rendah, maka program-program pembinaan nelayan yang dilakukan di Kecamatan Membalong harus lebih banyak
tentang teknik penangkapan yang ramah lingkungan, ukuran ikan yang boleh ditangkap, teknik-teknik konservasi sumberdaya ikan dan ekosistem, dan lainnya.
Sero merupakan sektor basis dengan nilai pengganda basis K paling tinggi, yaitu sekitar 13,87. Hal ini menunjukkan bahwa sero bukanlah usaha
perikanan tangkap yang paling dominan di Kecamatan Sijuk sebagai wilayah basis. Total semua nelayan di Kecamatan Sijuk sama dengan 13,87 kali jumlah
nelayan sero, atau jumlah nelayan sero di Kecamatan Sijuk sebagai wilayah
118 basisnya hanya 7,21 Statistik DKP Kab. Belitung, 2009. Hal ini dapat
dipahami karena alat tangkap sero tidak menjadi basis di Kecamatan Sijuk, sebab kecamatan ini lebih menjadikan pancing tonda dan bubu sebagai basisnya.
Dibanding kedua usaha perikanan tangkap ini, usaha perikanan sero termasuk yang rendah dukungannya di Kecamatan Sijuk, namun demikian pemilihan
Kecamatan Sijuk sebagai wilayah basis pengembangan sero masih lebih baik dibandingkan tiga kecamatan lainnya mengingat nilai LQ sero paling tinggi di
Kecamatan Sijuk. Terhadap kondisi tersebut, menurut Monintja 2005, program-program
pembinaan yang terkait dengan usaha perikanan dimaksud perlu lebih ditingkatkan dibandingkan pembinaan sektor basis lainnya. Bila hal ini dapat
dilakukan, maka Kecamatan Sijuk tentu dapat memenuhi harapan pengembangan usaha perikanan tangkap unggulan di Kabupaten Belitung, yaitu Kecamatan Sijuk
sebagai wilayah basis pengembangan usaha perikanan pancing tonda, bubu, dan juga sero. Realisasi semua sektor basis di wilayah basisnya perlu mendapat
dukungan serius dari pemerintah daerah dan para stakeholders, sehingga usaha perikanan tangkap tersebut benar-benar dapat memberi kesejahteraan yang lebih
baik bagi masyarakatnya sekaligus dapat meningkatkan perekonomian Kabupaten Belitung.